Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

XXVIII. Klarifikasi

Halo, saya Kim Chanyeol.
Maaf, jika beberapa hari ini tersiar kabar di media tentang saya. Itu memang benar saya. Dan tentang perempuan berhijab tersebut, maaf karena saya tidak punya hak untuk membeberkan siapa dia. Dia punya privasi yang harus dijaga. Saya tidak ingin, dengan saya menyebutkan tentangnya memancing teman-teman untuk mengusik kehidupannya. Namun, pemberitaan tentang kencan itu tidaklah benar. Yang pasti, dia seorang kenalan yang saat itu sedang butuh bantuan dari saya.
Saya harap teman-teman dan awak media tidak memperpanjang permasalahan ini. saya dan dia berhubungan baik sampai sekarang dan tidak ingin memperburuknya dengan berita-berita bohong yang tersebar.
Terima kasih. Tetap jaga kesehatan untuk semuanya.

Emlyn, Ettan, dan Nita meninggalkan santapan lezat mereka untuk membaca pesan yang ditulis oleh Chanyeol dan sudah tersebar di berbagai sosial media. Ada rasa lega yang dirasakan Emlyn, karena penyampaian Chanyeol yang tidak menyinggung sama sekali. Ia memperhatikan media dan dirinya dengan sangat baik. Lelaki itu memang sangat sopan. Wajar aja aku semakin tergoda dengan kebaikannya.

"Terlihat dia sangat melindungi perempuan itu. Bukankah itu menjelaskan bahwa mereka benar-benar sepasang kekasih?" tanggap Ettan usai membaca berita klarifikasi itu.

"Kamu baca baik-baik. Dia menyebutnya kenalan," sahut Nita sambil menunjuk pada kata 'kenalan' yang sengaja dizoom.

"Kekasih juga berawal dari kenalan, kan? Mungkin aja itu cara dia menyembunyikan wanitanya," bantah Ettan yang mulai berasumsi bahwa Chanyeol masih merahasiakan sesuatu.

"Sepertinya kamu lupa bahwa beberapa waktu lalu kamu mengatakan mereka mustahil punya hubungan itu. Apa semudah itu kamu berubah pendapat hanya karena kata 'kenalan'? Labil sekali." Suara Emlyn melerai keduanya dan membungkam mulut Ettan.

Emlyn melanjutkan membaca komentar-komentar yang ditinggalkan oleh para penggemar. Ada sebagian yang percaya dan ada pula yang berpikiran sama seperti Ettan.

Pernyataan ini masih menggantung. Kenapa harus ditutupi siapa perempuan itu? Bukankah itu karena dia takut ketahuan bahwa selama ini ia punya kekasih?

Aku senang akhirnya Oppa bersuara.

Terkait itu memang benar kenalannya atau kekasihnya, mari kita hargai. Dia sudah bicara saja sudah sangat baik. Itu bukti dari tanggungjawabnya.

Hey, idol juga punya kehidupan. Jangan terlalu ngusik! Mereka akan semakin tertutup kalau netijen ngulik terus.

Dan masih banyak lagi komentar-komentar yang pro dan kontra.

Emlyn tidak mempermasalahkan sama sekali komentar-komentar tersebut. siapa saja berhak berpendapat. Jika dilihat dari pesan yang ditulis oleh Chanyeol, memang masih ada yang disembunyikan, dan Emlyn berpikir hal itu adalah untuk menyelamatkan dirinya. Bibirnya mengulas senyum simpul ketika mendapati bahwa Chanyeol ternyata juga mengkhawatirkan keadaannya.

Sekejap. Kalau memang dia juga mengkhawatirkanku, kenapa dia nggak menggubris pesan yang aku kirimkan? Ah, mungkin terlalu banyak pesan masuk sebagai bentuk dukungan. Tunggu. Tapi, aku juga mengirim pesan ke nomor pribadinya. Apa dia mau mengakhiri semua ini tanpa ada yang mengetahui? Hmm, ternyata memang hanya aku seorang diri yang menikmati perjalanan ini. Dianya hanya menjadikan semua kejadian sebagai liburan. Aufht.

"Kamu kenapa, Em?" Ettan yang sedari tadi memperhatikan gelagat tidak jelas yang ditunjukkan oleh Emlyn, memberanikan diri untuk bertanya.

Emlyn menatap dua pasang bola mata yang menunggu jawabannya. Haruskah ia katakan kebenaran pada mereka berdua? Selama waktu mereka menjalin pertemanan, dua manusia ini adalah orang yang dapat dipercaya dan tidak pernah membeberkan rahasianya. Sangat sulit mendapatkan lingkungan yang seperti ini. Jadi, jika ada hal yang disembunyikan, bukankah mereka akan merasa seperti tidak dianggap? Terlebih saat kasus sebesar ini telah menyebar di sosial media.

Emlyn merapatkan tubuhnya ke meja, melipatkan tangannya di sana, dan berdeham untuk siap-siap berbicara. Tidak lupa ia membaca basmalah dalam hati, agar jikalau pun mendapat umpatan dari kedua temannya, ia akan terlindungi.

"Sebenarnya," Emlyn menggigit bibir bawahnya sambil menimang kata yang tepat. Ettan dan Nita sudah sangat fokus menungu kalimat lanjutan darinya. "perempuan yang di foto itu aku." Emlyn memejamkan kedua matanya dengan rapat. Ia sudah siap menerima hujatan dari kedua manusia itu karena menutupi hal ini. Akan tetapi, tunggu, kenapa tidak ada reaksi apa pun?

Emlyn membuka kembali matanya dan mendapati ekspresi geli dari kedua temannya. Mereka bahkan serempak tertawa hingga terbahak. "Em, aku tahu kamu itu suka banget sama Chanyeol. Kamu sangat mengidolakan dia. Tapi, nggak gini juga. Hanya karena frustasi dengan skandal yang menimpa idolamu,bukan berarti kamu bisa klaim hal yang ngaco begini sesuka hati," ucap Ettan masih sambil tertawa.

"Gini, deh, entar kita kembali lagi ke Korea, dan kita upayakan supaya kamu bisa ketemu dengan Chanyeol ya. Tapi kamu jangan gila dulu. Please, masih banyak kerjaan numpuk dan harus dibereskan dalam waktu dekat," tambah Nita yang juga ikut tertawa.

Bukannya hujatan seperti yang dipikirkannya, Emlyn ternyata malah mendapatkan ledekan dan dipikir telah hilang kewarasannya. Tidak terima dengan hal tersebut, ia memukul meja, hingga mengagetkan beberapa pengunjung yang berada di dekat mereka. Tanpa meminta maaf, ia menatap tajam kedua temannya, "Kalian memang nggak akan percaya karena itu mustahil. Tapi, siapa sangka kalau kemustahilan yang ada dalam otak kalian adalah keberuntungan dalam hidup aku?"

Emlyn menyodorkan ponselnya dan memperlihat foto ia dan Chanyeol serta dengan member XO lainnya saat sedang berada di Ttukseom Hangang Park. Nita dan Ettan berebutan untuk melihat foto tersebut. "I-ini benaran? Bukan editan?" tanya Ettan tergagap.

Ledekan dan tawa renyah yang tadi mereka berikan, kini berganti dengan rasa terkejut tak percaya. "Kenapa kamu bisa bertemu Chanyeol? Kenapa kamu bisa seberuntung itu???" bisik Nita dengan girang yang tertahan. Padahal ia sangat ingin berteriak saat ini, tapi menimang banyaknya pengunjung di kafe ini, dan demi menyelamatkan temannya yang tersandung skandal dengan idol, ia harus menahannya.

"Dia yang menyelamatkan aku saat aku tersesat di luar bandara. Dan ibu-ibu yang aku sebutkan pada kalian, sebenarnya adalah mamanya Chanyeol," jawabnya sambil menyengir.

Ettan geleng-geleng kepala mendengar pengakuan Emlyn. Pantas saja walau perempuan itu marah pada mereka, tapi terlihat ada yang berbeda dari sikapnya. Apalagi saat skandal Chanyeol beredar, ia resah bukan main. Dan saat membicarakan orang dengan keyakinan berbeda mustahil untuk bersatu, Emlyn menampakkan emosinya. Kini Ettan paham apa yang terjadi pada temannya.

Mereka berdua dengan saksama mendengar pengalaman seru yang dilalui Emlyn di sana. Nita senyam-senyum sendiri layaknya perempuan yang sedang kasmaran. Serta Ettan yang tersenyum, karena Emlyn berhasil mewujudkan wish list nya meski bukan bersama para kru.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro