LXXXII. Finally, We've Got Married
Siapa yang berani memerintahkan Tuhan untuk mewujudkan segala ingin kita termasuk perihal jodoh? Tuhan sudah berjanji bahwa setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Tugas manusia adalah mempersiapkan diri menjadi karakter yang baik dan layak untuk pasangannya kelak. Tujuan mereka berpasangan pun bukan hanya untuk kehidupan di dunia ini semata, melainkan tetap untuk Tuhannya.
Saat menghadiri pernikahan teman atau kerabat, sering terbersit pertanyaan apakah aku juga akan merasakannya? Perasaan bahagia dan haru saat di sampingku berdiri gagah seorang pendamping yang akan mengiringi perjalanan sisa hidup ini. Bukankah itu termasuk meragukan janji Tuhan? Jika tujuan hidup hanya untuk mendapatkan pasangan, lantas perjalanan yang sudah dilalui selama berpuluh tahun itu apa gunanya? Hanya sebagai imbalan ucapan terima kasih pada orang tua yang telah melahirkan kita dan membesarkan kita, kah? Lantas bagaimana dengan rasa terima kasih kita pada Tuhan yang menciptakan kita?
Tatapan haru dan bahagia terpancar dari mata para tamu undangan kala sang mempelai pria selesai menjawab kalimat akad dengan lantang dan lancar. Siapa sangka, benteng terkuat yang menjadi penghalang antar keduanya berhasil dirobohkan tanpa menyakiti satu sama lain. Dengan restu dari kedua orang tua dan keluarga, mempelai pria berhasil berdiri di atas keyakinan barunya dan memperistrikan Emlyn—perempuan yang selama ini terus mendukung karirnya sejak awal debut hingga sukses seperti sekarang dan dikenal oleh dunia.
"Aku masih tidak menyangka bisa berdiri di sini bersama idolaku. Kupikir aku akan menjadikannya sebatas idola saja dan berdiri di sini bersama lelaki lain yang entah siapa," seru Emlyn dengan senyum mengembang dan tatapan mengitari sekitar.
"Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa keinginan tertinggi seorang penggemar adalah menikah dengan idolanya? Kamu bergurau saat itu?" balas Chanyeol di sampingnya seakan tidak terima dengan pernyataan Emlyn.
Emlyn menjejerkan giginya tanpa suara. "Hal itu memang benar adanya, tapi sebagai manusia alangkah baiknya untuk sadar diri. Tidak semua hal bisa diraih, tidak semua keinginan bisa dimiliki."
"Sepertinya aku harus memperingatkanmu untuk selalu bersyukur. Kamu bisa memiliki apa yang kamu inginkan selama ini. AKU." Chanyeol dengan bangga menepuk dadanya dan tersenyum menang ke arah Emlyn yang juga membalas senyumannya.
Chanyeol berdeham pelan di dekat telinga Emlyn. "Apa kini aku sudah boleh mencubit pipimu?" tanya Chanyeol malu-malu.
Emlyn segera melayangkan tatapan gelinya ke arah Chanyeol. Apa yang baru saja di dengarnya? Chanyeol tidak pernah seperti ini sebelumnya.
"Aku sudah sah menjadi suamimu. Semestinya aku sudah bebas untuk menyentuhmu, kan?" Kali ini Chanyeol bertanya sembari mengedipkan sebelah mata, benar-benar menggoda.
Benar saja, mereka sudah menikah. Chanyeol sudah melakukan ijab kabul untuk meresmikan hubungan mereka secara agama dan juga hukum. Lantas, apa yang melarang Chanyeol untuk menyentuh Emlyn? Sungguh, tidak ada.
"Kenapa harus cubit pipi yang kamu pilih?" Emlyn menutupi kegugupannya dengan pertanyaan tersebut.
"Pipimu itu sangat menggemaskan. Apa kamu tidak menyadarinya? Kamu terlihat seperti boneka dengan pipi tomatmu itu. Dan bukan hanya aku. Anggota lain juga gemas dengan pipimu."
Ah, inikah daya tarikku yang mampu memikat seorang Kim Chanyeol? Hanya butuh pipi menggemaskan untuk bisa memiliki seorang Chanyeol? Wah wah wah, aku sungguh tidak menyangka, batin Emlyn sembari cekikikan.
Tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Chanyeol segera saja menarik pipi kanan Emlyn yang berdiri di sampingnya. Ia merasa sangat senang karena dapat melakukan hal tersebut. ia mencubit beberapa kali sehingga pipi Emlyn semakin memerah dan kesakitan.
"Aku benar-benar menyukainya," ungkap Chanyeol sembari tertawa.
"Kamu menyukainya dan aku kesakitan karenanya. Jauhkan jemarimu dari pipiku," keluh Emlyn.
"Haiii pengantin baru...." sapa seseorang yang dari suaranya saja sudah jelas tertebak bahwa dia adalah Baekhyun.
"Welcome to the real our family, Em," sambut Suho dengan merentangkan tangan yang langsung dihempaskan oleh Chanyeol. Tidak ada yang boleh menyentuh istrinya. Hanya dia seorang saja.
"Dampingi baik-baik hyung ku ini ya. Dia terlihat kuat di luar tapi belum tentu di dalam. Dia lelaki yang kupastikan akan bisa melindungimu sampai kapan pun. Jika dia menyakitimu, laporkan pada kami. Tapi, jika kamu yang menyakitinya, maka dengan sangat terpaksa kamu harus berurusan dengan kami," ucap Sehun dengan nada peringatan.
Emlyn mengangguk mengiyakan peringatan Sehun. Ia menatap satu per satu wajah anggota grup idolanya tersebut. Seperti yang selama ini diketahuinya tentang XO, mereka benar-benar keluarga dan akan selalu bergandengan satu sama lain. Alangkah beruntungnya Emlyn bisa mengenal mereka secara langsung dan menjadi bagian hidup dari salah satu anggotanya.
"Terima kasih karena kalian telah ada. Terima kasih karena kalian selalu menghargai para penggemar. Aku memilih idola yang tepat. Idola yang akan selamanya aku idolakan. Aku bangga menjadi saksi dari perjalanan kalian," ungkap Emlyn dengan haru. Ia menyatakan hal tersebut tulus dari hatinya.
"Hey, kalian, lihat sekali ke kamera," teriak fotografer yang berdiri di bawah panggung pelaminan.
Para anggota segera mengambil tempat agar masuk dalam bidikan kamera. Bergaya sebagaimana yang mereka bisa. Suho, selaku pemimpin dari grup XO berseru dengan lantang, "WE ARE ONE. XO SARANGHAJA."
🍁🍁🍁
Ayo kita bertemu dalam kehidupan mereka selanjutnya.
Sequel ALWAYS LOVE YOU.
SOON. Annyeong 👋🏻👋🏻👋🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro