Pernah Galau? Yuk, Cari Solusinya!
Ada masanya kita sangan menyukai sesuatu, hingga kita tak pernah melewatkannya dalam seharipun. Namun tahukah? Bahwa semua akan ada masanya kita semua merasa bosan, cape, lelah, jenuh dan merasa semua datar seakan tak berwarna indah lagi.
Ketika hidup merasa lelah mengikuti terus laju waktunya. Ketika lelah membelenggu hati untuk menyikapi semua ujian-Nya. Semua ada dan akan menemui satu masa itu. Tahukah? Tidak ada yang lebih nikmat dari menyebutkan nama-Nya. Dekat dengan-Nya, basahnya hati karena dzikir selalu menjadi menggebu-gebu agar bisa dekat kepada-Nya. Mengenal-Nya, merenungi segala jejak akan keAgungan-Nya membuat kita jatuh cinta kepada-Nya. Cinta yang tak pernah kita temui sebuah penolakan. Cinta yang tak akan kita jumpai kekecewaan, cinta di atas segala cinta.
Pernah hati kita merasakan kehampaan? Tanpa tahu sebabnya kita merasa hati kita teramat bersedih? Hati kita bagai dirundung duka. Kesal dan ingin berteriak bahkan melampiaskan segala emosi jiwa. Namun kita bingung pada siapa? Pernah demikian?
Coba ambil air wudhu, dan bersujudlah, luahkan segala gundah dalam dada dalam untaian doa. Ungkapkan apa yang selama ini kita rasakan, meski kenyataan Allah Maha Mengetahui dengan segala apa yang kita tidak tahu. Basahi bibir dan hati dengan Dzikrullah,
Alaa bidzikrillahi tathmainnul Quluub
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (dzikrullah) hati menjadi tentram. (Qs. Ar Rad ayat 28)
Pernahkah terpikir? Ketika kehampaan itu merajai hati kita? BAHWA sesungguhnya Allah tengah menghukum dan mengingatkan kita, menghilangkan segala nikmat dalam hati, dengan mengambil sedikit saja ketenangan dalam hati. Hanya terkadang kita terlalu TIDAK PEKA. Kita selalu memandang bahwa teguran Allah hanya berupa hal-hal yang bisa dilihat oleh mata, namun pada nyatanya, teguran dan hukuman Allah bisa berupa hal yang tak kasat mata. Yaitu hilangnya ketenangan dalam jiwa.
Bersyukurlah ketika hati kita diberi rasa resah disaat melakukan kesalahan, melalaikan ibadah kepadanya, itu artinya Allah masih menyayangi kita. Jadilah hamba yang di sayangi Allah, jangan hanya hamba yang dikasihi.
Dikasihi, semua makhluk Allah kasihi, Dia berikan seluruh karunia nikmat hidup dengan nafas yang gratis bisa dihirup semau kita tanpa kita membayar, melihat dan berkedip dengan tanpa penghalang, coba bayangkan, jika saat berkedip, ada sebutir debu saja di dalam mata kita? Apakah kita akan merasakan nikmat berkedip? Nikmat mendengar, mengecap, berjalan dan semua Allah kasih, meskipun pada orang-orang yang tidak mau tunduk dan bersujud kepada-Nya. Karena Allah Maha Pengasih. Namun jika sayang? Kasih sayang Allah adalah sebuah misteri. Jadilah kita seorang hamba yang berlomba-lomba mendapat kasih sayang Allah. Jika sudah sayang, maka tidak ada yang akan mencegah Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada kita, meski ribuan penghalang menjadi rintangan, maka tetaplah akan sampai kepada kita.
Jadi, jangan jadikan kehampaan sebuah keputus asaan. Tapi coba periksa diri, koreksi, baca kelemahan diri, muhasabah, karena sebenarnya kehampaan pada hati adalah karena selama ini kita yang jauh dari Allah. Itu adalah hukuman yang tanpa kasat mata, namun mampu membuat keindahan dunia seakan tak akan bisa indah di mata kita.
Jadikan Dzikir sebagai kalimat yang selalu membasahi bibir dan hati kita. Lantunkan kalam-kalam cinta sebagai nyanyian merdu pengobat rindu pada Allah. Di dalamnya terdapat rumus canggih meniti kehidupan sukses dunia dan akhirat, yaitu Alquranul kariim. Sebagai pedoman hidup kita.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum
JR
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro