Pernah mendengar ketika seseorang ingin mencari pasangan shalih?

"Mencari yang shalih itu sulit, bagai mencari jarum di tumpukan jerami."

Tentu saja,  jika di cari memang tidaklah mudah. Tapi terpikirkah bahwa cara pandang kita yang harus kita ubah.

Caranya bagaimana?

Caranya adalah,  menjadilah, maka kita akan mendapatkan.

Maksudnya?

Maksudnya adalah, menjadilah shalih/shaliha, agar kita mendapatkan yang shalih/shaliha. Bukankah Allah sudah menentukan, bahwa wanita baik-baik untuk lelaki baik-baik, begitu pula sebaliknya.

Apa yang nanti jadi pasangan kita,  itu adalah cerminan dari diri kita. Seperti apa pasangan kita, coba lihat diri kita. Maka ketika kita ingin mendapatkan yang shalih, maka jadikan diri kita menjadi pribadi yang shaliha. Lalu bagaimana jika kita sudah baik, tapi mendapatkan pasangan yang belum baik? Mesti kita ingat, bukan Tidak baik, tapi belum baik.

Kita tak pernah tahu nasib seseorang,  kita tidak boleh mengklaim seseorang itu tidak baik, sebab siapa tahu, justru dia lebih baik dalam pandangan Allah dari pada kita. Jika pasangan belum baik, mungkin Allah mengirim kita sebagai perantara, agar pasangan kita menjadi baik. Pasangan adalah ladang amal kita, ladang pahala yang sangat dekat jika kita mau. Dan lelaki shalih,  tidak akan mengajakmu untuk PACARAN, melainkan dia akan MENGKHITBAH DAN MENGHALALKANMU.

Lelaki yang shalih pasti akan mencari wanita shalih, dan lelaki shalih tidak mungkin mencari wanita yang mengumbar auratnya. Berhijab memang tidak menjamin seorang akhwat itu shalihah, namun yakinlah,  wanita shaliha, audah pasti berhijab.

Ah, percuma berhijab, kalau hatinya masih busuk!

Eeeiiitsss!  Tunggu duluuuu

Antara berhijab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda, bagaimana pun juga berhijab adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslimah.

"Ah, gak dulu deh, yang penting kan jilbabin hati dulu,"

Hellooo.... Kalau boleh tahu, yang jual jilbab hati di mana?  Aku mau beli dong satu. Toko mana? Ayat berapa?
Perkara hati akan selalu mengarah pada yang baik. Coba renungkan.

Mengakuikah hati kita bahwa mengumbar aurat itu salah? Kita membenarkannya bukan? Lalu akal yang menentang pendapat hati. Bahwa berhijab itu tidak seksi, berhijab itu gerah, panas, gak cantik.

Siapa bilang?  Bukankan kita ingin dipandangn dan di kenali oleh Allah?
Apa yang membedakan seorang muslim dan non muslim?

Shalat. Ya,  shalatnya. Mengaku muslim bukan? Shalat tidak? Kalau tidak, berarti sama dong dengan yang non muslim? Itu ciri yang membedakan muslim.  Lalu untuk muslimah? Apa bedamya selain shalatnya?  Yang membedakan adalah hijabnya. Muslimah berhijab. Dia ingin Allah mengenalinya, sesama saudara kita mengenali kita, bahwa kita seorang muslim.

Hijab, melindungi kita dari panas dunia dan neraka. Hijab akan senantiasa menjadi pembatas di saat kita akan melakukan sesuatu yang menyimpang, hijab yang akan perlahan menuntun kita untuk terus memperbaiki diri.

Oh, iya. Kadang setan membisikan sesuafu yang salah, berbalut dengan perbuatan yang seolah-olah itu adalah benar.

Contoh?

Berhijab hanya sebagai Fashionable.
Berhijab hanya sebagai trand, berhijab itu simple, hijab itu untuk menutupi perhiasan yang ada dalam diri agar tidak terlihat. Sekarang lagi heboh soal artis yang berhijab tapi hanya memakai laging dan baju ketat sebatas paha.

Itu adalah salah satu contoh, berpakaian tapi telanjang. Ya, telanjang, lekuk tubuhnya tetap kelihatan. Berhijab dengan sanggul yang di buat tinggi hingga menyerupai punuk onta. Padahal itu dilarang.

Baginda nabi Muhammad SAW bersabda;

Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,

1.      Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],

2.      dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.

(HR. Muslim dan yang lain).

Satu hal yang kita harus ingat,  menutup aurat itu adalah sebuah kewajiban, itu sudah jelas tertera dalam Alquran.

Bagaimana?  Sudah siap untuk Hijrah? Jika tidak sekarang kapan lagi?  Usia tidak pernah bisa menanti untuk kesiapan hatimu, sedangkan maut tetap menjadi misteri yang selalu mengintai. Segala sesuatu yang baik, harus segera disegerakan.

Semoga bermanfaat

Julia Rosyad.