Mengapa?
"Kenapa sih, hidupku seperti ini? Kenapa Tuhan tak pernah memandangku? Kenapa kehidupan tak pernah berpihak kepadaku? Kenapa Tuhan tak mau mengenaliku?
Itu sebaris pertanyaan yang sering kita dengar dari mulut orang-orang yang tengah terpuruk bukan?
Heeei... Sadarkah kita ketika bicara demikian? Atau kita memang tak menyadarinya?
Kita ingin dikenali oleh Allah? Tapi Apakah kita sudah mencoba kenal dan mendekat kepada-Nya? Bagaimana Allah akan memandang kita? Sedangkan kita terus menjauh dari-NYA, padahal Allah selalu ada untuk kita.
Coba renungkan...
Berapa banyak udara yang kita hirup setiap detik? Berapa banyak mata kita berkedip, jantung berdetak, bagaimana Allah menjaga kita di setiap desahan nafas kita? Pernahkah terpikir, ketika kita terbuai oleh rasa kantuk yang tak bisa kita tolak? Kita terbuai dalam tidur, lalu bagaimana Allah menjaga kita, hingga kita bisa terbangun kembali? Bukankah betapa Allah menyayangi kita?
Lalu, mengapa di saat kita di beri ujian, dengan kehidupan yang tak sejalan dengan harapan, kita kesal, marah, dan menghujat hidup kita? Dan itu sama artinya kita tidak ridho atas ketentuan Allah kepada kita. Padahal ujian adalah bentuk kasih sayang Allah, teguran untuk kita, agar kita lebih mendekat dan sedikit menoleh kembali pada jalan yang seharusnya. Kita harus tahu itu. Dengan ujian, Allah ingin melihat kita, memohon dan menengadahkan tangan kepada-Nya dalam doa-doa kita. Seberapa kuat dan sungguh-sungguhnya kita meminta kepada-Nya? Allah menyukainya.
Tidakkah malu? Ketika kita menghujat dan marah kepada ketentuan Allah? Coba tanya pada hati, Seberapa baiknya sih kita ini? Seberapa besarkah ketaatan kita? Seberapa sering sih, kita mendekat kepada-Nya? Coba bandingkan, ujian kita dengan Karunia yang setiap saat kita rasakan dan kita terima? Lebih sering mana? Ujiankah? Atau karuania dan nikmat-Nya yang kita rasakan?
Jangan kita tanyakan pada Allah, ketika doa tak jua diijabah. Tapi tanyakan pada hati kita.
Apakah subuh kita di waktu dhuha kita?
Apakah dhuhur kita di waktu menjelang ashar kita? Karena kita sibuk dengan urusan duniawi kita.
Apakah ashar kita di waktu maghrib kita? Karena tanggung mengurus dunia.
Maghrib kita di waktu isya kita?
Dan isya kita? Jangan bilang Ketiduran karena kita cape dan lelah mengurus dunia. He he he.
Lalu apa jawabannya? Tanyakan pada hati kita.
Doa tak selalu terjawab dengan sesuatu yang kita minta, adakalanya Allah akan memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Allah menunda, karena Allah maha mengetahui waktu yang tepat bagi kita. Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Tahu kenapa? Karena tidak ada yang maha mengetahui kwalitas diri kita, kecuali Allah yang menciptakan kita. Termasuk kita sendiri pun, tak tahu seberapa kuat kita menghadapi segala ujiannya.
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-KU, niscaya AKU ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-KU, dan jangan kamu mengingkari nikmat-KU. " (QS. Al-Baqoroh 152)
Jadi ketika kita bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan hidup kita, kembalikan semua pada diri sendiri.
Jika kita ingin dikenali Allah, mendekatlah, kenali Allah, ingat Allah di saat kita bahagia dengan bersyukur, maka Allah akan mengingat kita di saat kita susah. Dan ingat Allah ketika kita susah, maka Allah akan memberikan pertolongan-Nya pada kita. Bersabar. Karena sabar adalah harta terpendam di surga.
Semoga bermanfaat.
Mohon maaf jika terjadi kesalahan, karena kesalahan adalah bagian dari sifat manusia. Dan yang benar datangnya dari Allah.
Thanks to:
Suamiku yang selalu membimbingku, bersabar atas segala kebodohanku.
Juga buat semua sahabat yang selalu mensuport.
veaaprilia
MethaSaja
Tyaswuri
brynamahestri
Bae-nih
sicuteaabis
xxgyuu
Nurr_Salma
holladollam
TiaraWales
CantikaYukavers
Jagermaster
SerAyue
elloaris
Izna_19
Achik36
Delta_Y
paizinpalmap
d99tik
B_Skyy
anggaraini86
ssvanbeuteles
Maiwa275
Dan untuk kalian yang sudah baca dan mampir di sini, Semoga Allah selalu memberkahi kita semua. Aamiin.
Jemput dan buka tabir rezeki dengan shalat dhuha. Sudah siaaap? Yo semangat!!!
Selamat beraktifitas.
Wassalamu'alaikum
Julia Rosyad
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro