17 - Instagram
Sudah hampir 2 bulan aku bekerja sebagai legal officer di sini. Aku masih sering berinteraksi dengan mas Arga tapi tidak seintens saat dulu di firma.
"Rain tunggu!" aku berbalik karena mendengar seseorang memanggil ku.
"Lo cepet banget sih jalannya!" gerutu kak Zef yang saat ini sudah berdiri di hadapanku dengan napas terengah-engah.
Aku hanya terkekeh dan melanjutkan jalan menuju lift. Aku baru saja pulang setelah makan siang bersama Zia di restoran yang tidak terlalu jauh dari kantor. Yeah akhir-akhir ini aku memang sering makan dengan Zia. Dia teman yang enak untuk diajak diskusi.
Baru saja lift hendak menutup, tapi seseorang menghentikannya.
Aku menahan napas sejenak begitu mengetahui bahwa yang memasuki lift yang aku naiki bersama kak Zef adalah mas Arga.
"Siang Pak," sapa kak Zef dan hanya di balas anggukan kecil oleh mas Arga.
"Rain, aku boleh gak kalau ke rumah kamu?" tanya kak Zef memecahkan keheningan di dalam lift.
"Mau ngapain?" tanyaku aneh.
"Buat lamar kamu," ucapnya sambil terkekeh membuatku hanya tertawa canggung. Kak Zef itu sudah terlalu sering melontarkan candaan seperti ini. Tapi becanda di depan mas Arga? Aku takut dia salah paham.
Aku melirik ke arah mas Arga sejenak, tapi dia menampilkan ekspresi datar.
Lift berdenting dan kami pun keluar bersamaan.
"Dia udah punya pacar, namanya El," ucap mas Arga tiba-tiba begitu kami hendak menuju kubikel.
El? Aku memandangnya yang menampilkan ekspresi datar dengan tatapan tak percaya .
"Woy! El siapa?" pertanyaan kak Zef membunyarkan lamunan ku dan ternyata mas Arga telah berjalan menuju ruangannya.
"Wait Kak!" ucapku dan berjalan menyusul mas Arga.
"Rain!"
Langkah ku terhenti begitu mendengar sebuah panggilan. Ternyata pak Gio.
Aku pun berbalik mengurungkan niatku menyusul mas Arga dan menghampiri pak Gio yang berdiri di depan pintu ruangannya.
"Iya Pak, ada yang bisa di bantu?" tanya ku. Pasalnya pekerjaan ku sebelumnya telah aku selesaikan dan tadi sebelum jam makan siang telah aku berikan pada beliau.
"Kamu tolong ya ke HR, mereka minta kita meninjau salah satu kontrak dengan karyawan tax." Perintah pak Gio.
"Baik Pak," ucapku dan langsung bergegas menuju ke ruangan HRD.
Aku hanya menghela napas lemah karena belum menjelaskan apapun pada mas Arga. Jadi, dia salah paham dengan hubungan ku juga El?
***
"Jadi kamu ngapain nyuruh saya kesini?" tanya mas Arga begitu mendudukkan dirinya di kursi di hadapan ku.
Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya yang terkesan malas. Tapi aku cukup bahagia karena dia tetap datang setelah aku mengirim sekitar 30 pesan whatsapp padanya untuk datang ke cafe ini.
"Minum dulu Mas," ucapku sambil mendekatkan secangkir ekspresso yang telah aku pesan untuknya.
"Elvano itu sahabat aku dari kecil Mas, rumah dia tetanggaan dengan rumahku," ucapku memulai percakapan.
"Maksudnya?" tanya dia.
"Aku hanya gak mau ada kesalah pahaman. Kalau Mas Arga nyangka El itu pacar aku itu salah besar. Dia udah punya tunangan kok," jawabku.
"Tunggu! Salah paham? Kenapa saya harus salah paham?" tanya dia dengan ekspresi datar dan itu membuatku mengerucutkan bibir karena kesal.
"Tadi Mas Arga bilang sama kak Zef kalau El itu pacar aku. Berarti selama ini Mas Arga nganggap aku punya pacar, kan?"
"Saya hanya ingin kasih tahu kalau Zefry itu tidak baik untuk kamu. Dia selalu mendekati para pegawai perempuan. Apalagi perempuan yang terlihat polos seperti kamu," ucapnya membuatku mengerutkan kening tapi sedetik kemudian aku tersenyum.
"Mas Arga bilang aja kalau cemburu," ucapku sambil terkekeh dan meminum vanilla late ku.
"Kamu jagan kepedean gitu Rain, saya tidak peduli kalau kamu punya pacar atau tidak," jawabnya dengan menatapku lekat.
"Gengsian," cetusku pelan walaupun aku yakin dia bisa mendengarnya.
"Aku sangsi kalau kak Zefry mendekatiku hanya untuk sekedar bermain-main," ucapku kemudian.
"Kamu yakin? Saya sangsi kalau kamu bisa membedakan pria yang serius dan hanya sekedar bermain-main," jawabnya sambil memandangku dengan tatapan menyebalkan andalannya.
"Gak ada satu pun pria yang berani mendekati aku hanya untuk sekedar main-main!" sanggahku.
"Mungkin kalimat kamu harus di revisi seperti ini, tidak ada pria yang berani mendekati saya. Right?"
Aku hanya mendengkus keras karena perkataan mas Arga benar adanya.
"Mas kamu antar aku pulang ya," pintaku.
"Kamu gak bawa mobil?" tanya mas Arga.
"Iya. Tadi aku di antar kesini oleh kak Arkan," jawabku dan melihat jam di tanganku menunjukkan pukul setengah 8 malam.
"Mas aku cantik kan pakai jam ini?" tanyaku sambil memperlihatkan tanganku yang dilingkari jam pemberiannya.
"Kamu selalu pakai itu?" alih-alih menjawab dia malah bertanya balik.
"Iya," jawabku singkat.
"Kenapa? Dulu kan kamu selalu pakai jam tangan yang matching dengan pakaian kamu," tanyanya.
"Biar aku inget Mas Arga terus," jawabku sambil tertawa pelan.
"Mas mau cari makan dulu gak? Dingin-dingin gini enak ya Mas kalau menikmati wedang ronde di alun-alun kidul," ucapku dan membayangkan kenangan indah beberapa bulan lalu.
"Saya sudah makan. Kita pulang sekarang aja," ucapnya.
"Langsung pulang nih Mas? Gak mau jalan-jalan dulu kemana gitu?" tanyaku.
"Cukup selama di Yogya saja saya jadi sopir kamu," jawabnya.
"Mas Arga kok jahat sih!" ucapku sambil menatapnya nyalang.
"What?"
"Selama di Yogya Mas Arga cuma nganggap dijadiin sopir? Padahal harusnya Mas Arga itu anggap aja latihan jadi suami Rain," jawabku sambil menghela napas.
"Ayo pulang!" ajaknya sambil mengacak rambutku dan berjalan keluar dari cafe.
Mommy! Jantung anakmu serasa mau melompat keluar.
***
Aku telah sampai di rumah sekitar setengah jam yang lalu dan saat ini aku tengah merebahkan diri ku di kasur. Ku ambil ponsel dan iseng mengupload foto sunset yang saat itu aku ambil di pantai Pok Yogya.
@rainaputri_ballafavian
Keindahan yang jauh lebih indah saat dinikmati bersama orang terindah 🤗#pantaipok
@elvanoravindra_ Ini foto kapan Rain? @arkanaputra_ballafavian lo gak ngajak gue liburannya?? 🙄
@arkanaputra_ballafavian Gue kagak liburan! Tuh si Rain pas sama pak Bima ke Yogya kali. 😏
@elvanoravindra_ Whatttttt???????
@fabiankhairy.balla Tercydukk!! Beb mau kesitu gak? Kuy akhir pekan @hanin_agatha 😚
@elvanoravindra_ Om Bii ajak gue juga dong^^ 😌
@hanin_agatha Inget jadwal Yah, jangan cuma wacana doang 😑
@shaquellanaraya Si Bian suka lupa diri tuh Nin, gak inget pasien, wkwk @adrianfavian Kesini juga yuk, udah lama gak ke Yogya 😶
@hanin_agatha Iya nih Kak, sekarang dia komen juga lagi di RS. 😴
@shaquellanaraya Hahahaha, suami w juga mana ya belom muncul, doi lagi di lembang nih 😔
@hanin_agatha Udah nikah ldr an mulu ya kak, hehehe. 😅
@shaquellanaraya demi @rainaputri_ballafavian yang doyan jajan hermes tiap bulan 😥
@adrianfavian Mau ke Yogya atau ke Sumba jadinya. 🤔
@shaquellanaraya kemana aja asal aku bersama dirimu, wkwk
@arkanaputra_ballafavian si Rain kemana nih kok gak muncul walau komennya udah bejibun?
@elvanoravindra_ Lagi nangis di pojokan kali lihat aibnya dibongkar, hahaha. 😂😂
What? Sialan! Aku langsung terduduk begitu melihat komentar di foto ku, tak kusangka keluarga ku tengah aktif malam ini. Sebelum semuanya semakin melebar aku pun langsung mengirim pesan di whatsapp group keluarga. Kak Arkan kok polos biadab banget sih! Si Elvano lagi nyebelin kebangetan!
Me : Jangan ada yang komen di instagram aku lagi!!! 😡😡😡
Lima menit aku menunggu dan oh shit! Tak ada yang membalas pesanku.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro