Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

22 ⚘ Moran is the Kingdom of Art



Moran Castle.

Fioletta menatap bangunan megah di depannya dengan takjub. Ia bisa melihat musim semi dengan berbagai macam bunga yang ditanam di halamannya. Jangan lupakan kolam air mancur empat tingkat yang terletak di tengah-tengah halaman. Ukiran daun pada dinding istana dan lukisan-lukisan keluarga kerajaan terpajang indah begitu ia dan Frost memasuki area aula utama. Jangan lupakan interior serba kayu dan tanaman sulur yang turut menghiasi area aula.

Kedatangannya dan Frost di Istana Moran mendapatkan sambutan yang sangat ramah dari Raja Moran IV. Bahkan Panglima Alastair juga turut menyambut mereka secara langsung di depan gerbang. Tidak disangka, benar kata Frost kalau kedatangan mereka ternyata sudah ditunggu oleh sang raja.

Fioletta memang tidak tahu, urusan kerja sama seperti apa yang akan dijalin oleh kedua penguasa kerajaan tersebut. Akan tetapi, jika dilihat bagaimana effort Frost untuk bertemu dengan Sang Raja Moran membuat Fioletta berpikir, bahwa kerja sama yang akan mereka jalin pastilah sangat penting.

"Silakan masuk dan buat diri Anda senyaman mungkin, Yang Mulia." Panglima Alastair berujar sopan sembari menuntun keduanya untuk duduk di kursi jamuan yang sudah disiapkan.

Fioletta mengulas senyum tipis dan mengucapkan terima kasih sebelum mendudukkan diri tepat di samping Frost. Jubah hitam yang sedari tadi ia pakai, kini sudah diserahkan ke seorang pelayan untuk diletakkan di kamar tamu. Jadi gaun biru tua Fioletta sudah terpampang jelas sekarang. Berikut dengan syal bulu angsa yang mempercantik penampilan sang muncikari.

Panglima Alastair saja sampai dibuat terpesona saat pertama kali melihat penampilan Fioletta, apalagi Frost yang kini berusaha keras untuk tidak terus-terusan melirik ke arah samping kirinya. Demi Tuhan! Fioletta benar-benar cantik dengan balutan gaun biru tua tersebut!

Padahal Fioletta tidak banyak memakai aksesoris dan perhiasan, tapi justru itulah nilai lebihnya. Bahkan hanya dengan balutan gaun polos pas badan saja, Fioletta bisa tampak begitu cantik. Ditambah riasan tipis yang terkesan tegas dan misterius tersebut.

Hah ... rasanya Frost dibuat jatuh cinta berkali-kali pada Fioletta.

"Saya senang karena Anda mau memenuhi undangan saya, Yang Mulia." Raja Moran IV membuka percakapan sembari menatap pada Frost dan Fioletta secara bergantian. "Saya juga turut senang karena akhirnya Anda bisa bertemu dengan Ratu Fioletta lagi setelah tujuh tahun lamanya tidak ada kabar sama sekali."

Frost tersenyum kecut sebelum mengubah ekspresinya seperkian detik kemudian menjadi senyuman ramah. "Justru saya yang seharusnya merasa senang karena Anda tertarik untuk bekerja sama dengan Veroxz, Yang Mulia."

"Ah, tidak juga. Sebenarnya rencana ini sudah lama saya pikirkan, tapi baru kali ini saja saya berani menghubungi Anda untuk menawarkan kerja sama." Raja Moran IV tertawa dan beralih menatap Panglima Alastair selaku sang adik sebelum kembali berujar. "Jika bukan karena Alastair yang tanpa sengaja menemukan ide brilian untuk menggunakan salju sebagai bahan utama untuk membuat hidangan minuman seperti es salju, mungkin saya akan tetap pada pemikiran orang tua yang kolot ini, Yang Mulia."

Frost tertawa kecil dan mengucapkan terima kasih pada Panglima Alastair yang dibalas anggukan hormat dari sang panglima perang tersebut. "Tidak apa-apa. Justru inovasi baru itu sangat penting demi kemajuan industri kerajaan, Yang Mulia. Bukankah begitu, Panglima Alastair?"

Alastair mengangguk setuju. "Saya hanya merasa kalau sayang saja jika salju-salju di kerajaan Anda tidak dimanfaatkan. Ternyata selain menjadi es batu, salju juga bisa digunakan sebagai topping pada minuman-minuman tertentu."

"Sebenarnya sudah ada beberapa warga kami yang memanfaatkan salju sebagai bahan untuk mendinginkan makanan. Akan tetapi, jika digunakan sebagai topping dalam minuman ... sepertinya belum ada yang mencobanya. Itulah kenapa saya tertarik dengan ide Anda, Panglima Alastair."

Percakapan yang terjadi di antara ketiga laki-laki itu membuat Fioletta jadi mengerti sekarang. Tentang kerja sama yang ingin dijalin oleh kedua kerajaan tersebut. Perihal salju yang digunakan sebagai topping dalam minuman. Sepertinya itu ide yang unik dan bagus. Tinggal bagaimana cara mereka mengeksplornya nanti.

Fioletta menatap hidangan yang disajikan di depannya sebelum menyantap salah satu hidangan tersebut sembari memerhatikan interior ruang makan utama di Istana Moran dengan saksama. Ada banyak sekali lukisan bunga dan juga burung-burung di dindingnya. Menurut penjelasan Mlle Fern, Istana Moran memiliki galery khusus yang berisi berbagai macam lukisan dari berbagai pelukis terkenal di dunia. Katanya itu adalah koleksi lukisan dari Ratu Moran sebelumnya. Satu dari lukisan yang beliau kumpulkan memiliki harga yang sangat mahal.

Itulah kenapa, selain identik dengan musim seminya, wilayah Kerajaan Moran juga dikenal sebagai The Kingdom of Art. Yang mana selain seni lukis, seni pahat, dan juga seni ukir, Moran juga terkenal dengan seni bernyanyi dan bermusiknya. Para musisi dan ahli seni juga banyak yang terlahir dari kerajaan ini.

"Ratu Fioletta, apakah hidangan kami tidak sesuai dengan selera Anda?"

Fioletta tersentak sebelum mengulas senyum canggung karena pertanyaan yang dilontarkan oleh Raja Moran IV. Wanita bergaun biru tua itu menggeleng cepat. "Bukan seperti itu, Yang Mulia. Saya hanya melamun tadi. Sungguh, makanan yang Anda hidangkan sangat sesuai dengan selera saya. Sangat enak!"

"Begitukah? Syukurlah. Saya kira hidangan kami tidak cocok di lidah Anda. Jika memang seperti itu, kami tidak keberatan untuk membuat hidangan baru untuk Anda," ujar Panglima Alastair yang ikut menimpali.

Fioletta menggeleng cepat. Ia buru-buru menyilangkan kedua tangannya. "Sungguh. Bukan seperti itu, Panglima Alastair. Anda dan Yang Mulia Raja sudah salah paham." Fioletta meringis. Ia jadi merasa tidak enak karena sempat melamunkan hal yang tidak penting di tengah pertemuan dan diskusi sepenting ini.

Raja Moran IV dan Panglima Alastair saling pandang sebelum tertawa kecil secara bersamaan setelahnya.

"Pantas saja kamu sangat tertarik dengannya, Alastair."

Panglima Alastair spontan mendelik pada Raja Moran IV saat mendengar perkataan kakaknya yang blak-blakan itu. "Kakak! Jangan mulai. Ratu Fioletta adalah istri sah Raja Frost."

"Hahaha! Aku bercanda, Alastair. Bukankah begitu, Yang Mulia?" Raja Moran IV mengerling pada Frost yang hanya mengulas senyum tipis di tempatnya.

Frost jadi paham kenapa Raja Moran IV menuliskan permintaan khusus untuk membawa serta Fioletta pada pertemuan pertama mereka kali ini. Ternyata memang karena ada maksud terselubung pada awalnya, tapi Frost tidak peduli. Ia tetap menjadi pemenangnya, sebab Fioletta masihlah istri sahnya.

Istri sah dari Frost Verriz.



Waduhh! Untung si Frost orangnya nggak emosian, yak? Wkwk 🤭🤣

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro