14 ⚘ First Mission : Rent a Nearby Inn
•
•
•
Bukan hanya bualan semata, tapi Frost benar-benar melaksanakan niatnya yang ingin pergi ke Moran seorang diri pada keesokan harinya. Frost memutuskan untuk berpisah dengan rombongan ketika memasuki wilayah Moran. Frost juga sudah memercayakan seluruh urusan istana pada sang juru bicara selama ia berada di Moran.
Entah berapa lama ...
... tapi Frost bertekad kuat kalau ia akan membawa Fioletta pulang bersamanya nanti. Tentu saja setelah ia berhasil membujuk sang ratu.
"Berhati-hatilah, Yang Mulia. Bagaimanapun juga, Anda hanya seorang diri di tempat ini."
Frost spontan tersenyum sinis kala mendengar perkataan Morris yang seolah meremehkannya. "Kau pikir sedang berbicara dengan siapa, Morris?" kata Frost yang kini sedang menarik tali kekang Davy supaya kuda itu berhenti. Ia dan rombongan sudah sampai di perbatasan Moran dan Amer setelah menempuh waktu dua jam lamanya dari Istana Amer. "Aku adalah Rajamu, dan aku sudah biasa berkelana seorang diri, jangan lupakan itu."
Di saat-saat seperti ini, Morris ingin sekali rasanya memuntahkan seluruh isi perutnya kala mendengar kalimat percaya diri yang keluar dari bibir sang raja. Terkadang, ia bahkan sampai lupa apakah Frost Verriz yang sekarang ini masihlah sama dengan Frost sebelum ditinggal oleh Ratu Fioletta.
"Baiklah-baiklah. Saya percaya kalau Anda pasti bisa mengatasi semuanya." Morris pasrah. "Lantas bagaimana dengan rencana Anda selanjutnya? Apakah Anda akan langsung menemui Yang Mulia Ratu?"
Pria bersurai hitam dengan manik sebiru kristal itu menggeleng. "Tidak, Morris. Aku akan mencari penginapan terlebih dulu. Tidak di La Satire Cadence, tapi di tempat lain. Aku hanya tidak ingin Fioletta merasa tidak nyaman dengan keberadaanku di sekitarnya."
Morris mengangguk paham, ia dan rombongan yang lainnya pun melanjutkan perjalanan setelah sang raja melajukan kudanya pergi berlawanan arah dengan mereka. Morris harus secepatnya sampai di Istana Veroxz atau semua berkas-berkas miliknya akan bertambah menumpuk setelah ditinggal selama hampir 4 hari lamanya.
Semoga Anda berhasil membujuk Ratu Fioletta kembali, Yang Mulia.
• • ⚘ • •
Belle d'Rivouré adalah sebuah penginapan sederhana yang letaknya berada di pusat kota bagian Barat wilayah Moran. Frost memilih penginapan ini sebagai tempat tinggalnya untuk sementara waktu. Jarak yang dibutuhkan dari penginapan ini ke La Satire Cadence juga tidak terlalu jauh. Mungkin hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja jika berjalan kaki.
Belle d'Rivouré tidak hanya menawarkan penginapan dengan kamar yang nyaman, tapi perpustakaan mini juga tersedia di sini. Ada juga dapur umum yang terletak di dekat perapian dan meja resepsionis. Untuk satu malam, penginapan ini mematok harga sekitar 500 koin Denier saja. Sangat terjangkau, bukan?
Jika dibandingkan dengan penginapan lain di pusat kota, harga di sini termasuk murah untuk ukuran sewa penginapan. Bukannya tidak mampu, Frost hanya tidak ingin menjadi terlalu mencolok di kota orang. Lagipula, mewah ataupun tidak juga tidak ada bedanya. Ia tetap akan tidur seperti biasa dengan bayang-bayang Fioletta dalam kepalanya.
"Permisi, apakah Anda pemilik penginapan ini? Bisakah saya menitipkan kuda saya di sini?" Frost bertanya sopan pada seorang wanita paruh baya dengan syal merah yang melilit lehernya. Frost tidak tahu beliau siapa, tapi ia sempat melihat beliau menegur salah seorang pekerja di penginapan ini. Frost berpikir, mungkin wanita bersyal merah itu adalah pemilik Belle d'Rivouré.
"Ohh, ya! Maaf! Saya tidak menyadari kehadiran Anda, Tuan." Wanita itu terkejut dan mengulas senyum canggung karena merasa tidak enak. Ia benar-benar tidak menyadari kehadiran pria tampan yang entah kenapa wajahnya cukup familiar.
Frost sendiri hanya tersenyum memaklumi. "Tidak apa-apa. Jadi bagaimana? Apakah saya bisa menitipkan kuda saya di sini? Jika memang tidak diperbolehkan, saya akan mencari penginapan lain," tutur Frost to the point. Ia sedang tidak ingin berbasa-basi.
"Tentu saja! Kenyamanan pelanggan adalah prioritas kami, Tuan. Anda bisa mengikat kuda Anda di halaman belakang penginapan. Ada tempat khusus untuk kuda milik para pelanggan di sana. Pekerja kami yang akan mengantar Anda nanti," tutur wanita paruh baya dengan surai hitam yang disanggul jadi satu kesatuan tersebut. "Ngomong-ngomong, apakah Anda sudah memesan kamar?"
Frost mengangguk dan mengangkat kunci kamar miliknya ke depan manik abu-abu sang pemilik penginapan.
"Ah, baguslah. Jikalau ada apa-apa, tinggal panggil saja para pekerja di sini untuk membantu Anda. Ohh ya, Anda bisa memanggil saya Madame Alenia." Wanita paruh baya dengan syal merah di lehernya itu membungkukkan sedikit badannya dengan penuh hormat. "Saya izin pamit terlebih dahulu karena ada beberapa hal yang harus saya urus. Semoga Anda merasa nyaman tinggal di penginapan kami."
Setelah mengucapkan banyak sekali basa-basi yang tak perlu, Frost akhirnya bisa bernapas lega karena wanita paruh baya yang memperkenalkan diri sebagai Madame Alenia itu meninggalkannya sendiri. Padahal ia hanya bertanya tentang penitipan kuda, tapi pembicaraan mereka hampir melebar ke mana-mana. Buang-buang waktu.
Aku harus secepatnya pergi menemui Fioletta.
• • ⚘ • •
Usai menyelesaikan semua urusan di penginapan dan meletakkan Davy di tempat khusus yang ditunjukkan oleh salah satu pekerja Belle d'Rivouré, di sinilah Frost berada sekarang. Sudut meja bar La Satire Cadence dengan pakaian serba hitam dan jubah panjang berwarna biru gelap yang dipakainya. Jangan lupakan tudung jubah yang terpasang apik di kepala Frost, membuat pria berusia 27 tahun itu jadi terlihat misterius.
Hari memang sudah siang saat Frost memutuskan untuk langsung pergi ke rumah bordil yang terletak di perbatasan wilayah Moran dan Amer tersebut. Namun sudah hampir lima belas menit lamanya menunggu, tapi Frost tidak juga melihat batang hidung Fioletta. Entah berada di mana sang ratu sekarang. Bukankah ini masih jam kerja? Harusnya wanita bertopeng rubah putih itu ada di sini, 'kan?
"Tidak bisa, Tuan. Tolong mengertilah. Mademoiselle Violet adalah seorang muncikari. Beliau bukanlah pekerja seks seperti kami."
Deg!
Manik biru Frost seketika menajam saat mendengar suara sayup-sayup seorang perempuan dalam lorong gelap yang berada di belakang meja bar dan dapur.
"Maaf, tapi kami benar-benar tidak bisa mengabulkan permintaan Anda."
"Anda bisa menyewa jasa seluruh pekerja di tempat ini, kecuali Mademoiselle Violet. Mohon pengertiannya."
Ck! Sial!
Siapa orang yang berani-beraninya ingin menyewa Ratuku?!
Fioletta tidak akan membuka jasa seperti itu pada pria manapun, sialan!
•
•
•
Hayolohh! Siapa orang yang mau menyewa jasa Fioletta coba? Nyari gara-gara dia, wkwk.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro