Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1#Vancouver on a Footing

"Bagaimana keadaannya?"

"Sepertinya sudah terlihat membaik."

"Kabari saya jika dia sudah siuman!"

Samar-samar perempuan yang tengah terbaring lemah di atas sebuah brankar mendengar pembicaraan dua orang pria yang saling bersahutan.

Di sinilah dia, dalam sebuah ruangan yang dinding-dindingnya terbuat dari kayu, terlihat kumuh juga-bau amis. Dengan mata yang belum terbuka sempurna, Rebbeca mencoba mengamati situasi, berharap ia tahu di mana posisinya sekarang. Saat melihat ke arah samping gadis itu mendapati sebuah meja dengan sisa-sisa darah di sebelah kirinya.

Apakah ini rumah jagal? Rebbeca membatin.

Saat mendongak ke atas, gadis itu terperangah melihat seekor hiu yang telah habis setengah badannya tergantung di langit-langit, keterkejutannya itu menimbulkan derit pelan dari brankar yang ia tumpangi.

"Kau sudah sadar, Nona?" Seorang lelaki tua dengan baju khas nelayan menyapa Rebbeca.

Rebbeca hendak bangkit dari posisinya saat orang tersebut mulai mendekat. "Who are you? And where am I now?!"

"Hey, tenanglah Nona. Jangan terlalu banyak bergerak, lukamu masih belum pulih!" ucap nelayan itu memperingatkan.

Rebbeca mengalihkan tatapan ke arah pinggang kirinya yang terasa tidak nyaman, terlihat balutan kasa bertengger tebal di sana.

Perlu diakui, kondisi badannya memang terasa sangat tidak baik, kejadian terakhir yang ia ingat adalah saat ia menyeludup ke dalam sebuah helikopter di Nuuk, Greenland.

Dan sekarang ia berakhir di sini dengan tulang punggung yang terasa begitu ngilu serta pinggang yang mungkin saja berlubang.

"Di mana saya?" tanya Rebbeca.

"Dalam sebuah rumah nelayan di Alaska."

Alaska? Yang benar saja, tujuan ia menyeludup dalam helikopter adalah untuk bisa pergi ke Kanada tanpa melewati Amerika, sekarang ia malah berada di negara bagian Amerika. Meskipun tinggal satu langkah menuju perbatasan British Columbia. Namun, tersesat disini merupakan hal yang menyebalkan untuknya.

"Oh sudah sadar ya, kami menemukanmu di perairan saat kami tengah berlayar, kemana tujuan Nona ini sebenarnya?" tanya nelayan tua lain yang baru saja datang menghampiri.

"Apakah kalian bisa antarkan saya ke Vancouver?" ucap Rebbeca, nelayan tua itu tampak berpikir, "tenang, saya akan membayar berapapun untuk biaya transportasinya, asalkan itu dengan kapal kalian!" tambahnya lagi.

"Biar saya bicarakan dulu dengan rekan saya." Setelah saling lirik, kedua pria itupun keluar dari sana.

Rebecca sudah membuang jauh rasa waspada dan curiganya. Melihat penampilan kedua nelayan itu-membantu merawat dan mengobatinya-mereka bukanlah sebuah ancaman.

***

Kondisi laut terlihat tengah mendukung, beruntung saat ini adalah musim panas, bisa dibayangkan bagaimana cuaca ekstrem seperti; badai, petir, hujan lebat serta suhu dingin wilayah ini.

Alaska merupakan negara bersalju tebal saat musim dingin tiba, terkadang laut pun tidak dapat dilewati karena membeku. Terkecuali bagi mereka para pemburu Alaskan King Crab yang rela bertaruh nyawa untuk mendapat gaji dengan nominal yang fantastis.

Perjalanan berlangsung dengan lancar, nelayan itu mengantarkan Rebbeca hingga ke provinsi British Columbia, mereka menepi pada pesisir yang sepi agar tidak terlihat oleh pasukan perbatasan area.

Rebbeca menyodorkan sebuah cek sekitar 8,000.00 USD atau sekitar 200 juta jika dirupiahkan.

"Ini terlalu banyak, Nona, sungguh! Kami hanya mengantarkan Nona dengan perjalanan yang cukup lancar," ucap salah satu dari kedua nelayan tersebut.

"Tidak apa-apa, Pak, anggap saja ini ucapan terimakasih saya karena kalian telah menyelamatkan nyawa saya sebelumnya. Terimalah, ini rezeki kalian."

Dengan itu kedua nelayan tersebutpun menerima pemberian Rebbeca, kemudian mereka pergi berlayar kembali setelah mengucapkan pesan dan ucapan terima kasih.

🇨🇦

Oh God, it's finally here, Rebbeca membatin. Ia tiba di sebuah kantor cabang Altair grup yang tengah diamankan. Tidak perlu repot-repot pergi mencari di mana letak keberadaan mereka karena ia sudah memiliki bekal yang diberikan kekasihnya untuk melacak orang-orang penting tersebut.

"Excuses me!"

Rebbeca menemui satu petugas di depan pintu, sebab keamanan di tempat ini tengah diperketat, gadis itu bisa paham alasannya.

"Saya Rebbeca. Ijinkan saya untuk masuk karena saya membutuhkan informasi penting untuk ditanyakan."

Petugas itu mengamati penampilannya, percayalah, mungkin saja gadis itu terlihat seperti gelandangan baru karena penampilannya sekarang tidak meyakinkan mulai dari pakaian yang sedikit koyak dan tidak ada rapihnya sama sekali.

"Mohon maaf, saat ini kami tidak menerima siapapun kecuali orang-orang yang tercatat dalam staff," ujar petugas itu.

"Ada informasi penting yang juga saya bawa-" belum sempat menyelesaikan bicaranya, petugas itu sudah memotongnya.

"Tolong tunjukkan data diri Anda!"

Rebbeca melepas tas yang ia gunakan, kemudian petugas tersebut memberi kode kepada petugas lain untuk siaga.

"Don't worry, I'm not here to rebel. Sir." Rebbeca membuka isi tasnya, namun sebelum ia mengeluarkan apapun, ternyata bagian tas bawahnya rusak dan setengah dari isinya terjatuh, termasuk Glock 42 miliknya.

Seperti kucing yang tertangkap basah tengah mencuri ikan, petugas lain langsung datang dan mencekalnya ketika senjata api itu jatuh tepat di depan mata mereka. Lalu petugas awal menggeledah seluruh isi tasnya.

"Jangan dulu salah paham, saya bisa jelaskan."

"Kami tidak menerima pembelaan." Petugas awal menaikan sebelah alisnya saat melihat identitas Rebbeca yang sebenarnya.

"Saya ingin menemui mereka, tolong lepaskan! Ini sagat penting!" Rebbeca memberontak, disaat situasi genting seperti ini bisa-bisanya ia malah terjebak dalam kesalahpahaman ini.

"You got a gun, and USA identity in your bag. Bagaimana cara Anda meyakinkan kami bahwa Anda bukan seorang antek-antek musuh?"

"Pertanyaan macam apa itu, LEPASKAN SAYA!" Gadis itu diikat pada sebuah tiang di lobby.

"Ada apa?" suara berat Tn.Gerald membuat dua orang anak buahnya menepi.

"Rebbeca, apa yang kamu lakukan disini? apa yang terjadi padamu?" Pertanyaan itu datang dari Mr.Quts yang baru saja datang bersama Tn.Gerald.

"Bisakah Anda menyuruh mereka untuk melepaskan ini Tuan? Saya medapati luka di pinggang serta punggung saya, ini sangat menyakitkan!" ujarnya pada Mr.Quts.

"Kamu mengenalnya?" tanya Tn.Gerald.

Mr.Quts mengangguk. "Dia kekasih Justin!"

"Mereka bilang ada identitas Amerika di sana, kamu tidak mencurigainya?"

"Tn.Gerald, saya mohon ijin untuk melepaskan gadis ini. Tolong tunda dulu segala pertanyaan Anda!" Selepas itu Tn.Gerald pun menyuruh kedua anak buahnya untuk melepaskannya.

"Saya melihat GPS Justin tidak hidup dan... saya ingin memastikan kalau-"

"Benar, Justin sudah tiada!" sanggah Mr.Quts.

Gadis itupun langsung berpegangan pada sebuah kursi di sebelahnya, lalu menjatuhkan diri disana.

"Tidak ada yang menduga semuanya akan seperti ini Rebbeca, saya sendiri pun sangat terpukul atas semua ini." Mr.Quts menghampiri gadis yang tengah terisak kecil itu.

"Apa kedatanganmu kesini untuk memastikan kabar Justin?" tanya Mr.Q lagi, membuat gadis itu bangkit seraya mengusap kasar sisa air matanya.

"Tidak, saya kesini membawa amanat dari Justin, seandainya dia tidak memberi kabar tentang keberhasilan membuka brankas itu, ia menyuruh saya agar memberitahu informasi kunci yang saat itu saya gali bersamanya! Dan sejak dua hari lalu, ia tidak memberi pesan sama sekali, sinyalnya pun hilang dari jangkauan saya.

"Maka dari itu saya memutuskan untuk berangkat kesini, hanya saja insiden kecil terjadi diperjalanan sehingga semuanya tertunda. Saya tersesat di Alaska dan mendapatkan luka-luka ini, seharusnya saya tiba disini kemarin, apa saya terlambat?"

"Mungkin sedikit terlambat." ¹

🇨🇦

🇨🇦

🇨🇦


Note [¹] : After this chapter. Untuk yang belum baca kalian boleh baca kelanjutan chapter ini di cerita sebelumnya.

Karena ini sekuel dan mungkin bagian Rebbeca sendiri ada beberapa part spin off. Part lengkap kejadian pembukaan brankas sampai akhir cerita terbangunnya kembali Samudera grup akan di skip. Berlanjut pada petualangan berikutnya : 7 pilar struktur baru Samudera Grup

Salam Hangat, <3

06/08/22

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro