Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5 february

————————————————

2. Get a high five from a marathon runner (5/2)

————————————————

Jam 5 pagi, Anne sudah bangun dan membersihkan dirinya. Ia mengganti pakaian tidurnya dan menata rambutnya. Karena keinginan Anne yang kedua ini nampaknya sedikit lebih sulit dari yang pertama, ia berjaga-jaga bangun lebih pagi untuk kemungkinan terburuk.

Anne menghampiri kamar kakak tertuanya, lampu kamarnya masih gelap, menunjukkan laki-laki itu masih terlelap. Anne pun menuju kamar Radja —kakaknya yang lain, namun kamar itu kosong. Anne baru ingat, Radja sedang menginap di rumah temannya sejak dua hari yang lalu.

Gadis itu pasrah, mungkin ia akan membatalkan keinginannya hari ini.

Jam 7 pagi, Anne sudah selesai menyantap seluruh sarapannya. Ia menghampiri Chakra yang sedang menonton televisi.

"Kak, anterin ke lapangan tulip dong." Pinta Anne.

Chakra menatap Anne heran, "Gak cape? Kemaren kan abis manggung."

"Gak cape tuh!" Ujar Anne bersemangat.

"Nanti siang aja deh." Ujar Chakra lalu meraih remote televisi.

Enggan merengek kepada kakaknya, Anne memutuskan untuk pergi jalan-jalan sendiri. Mungkin mengunjungi toko roti milik Lila bukan ide yang buruk.

Ketika Anne hendak mengambil sepeda hitamnya di teras belakang, terdengar sautan dari sebelah kanan rumahnya.

"Rose!"

Anne menoleh ke pekarangan rumah tetangganya. Di sana ada Juan yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Pagar rumah Juan cukup tinggi, hanya setengah badannya yang dapat terlihat sekarang.

"Mau kemana?" Tanya Juan, dengan suara yang cukup lantang.

"Rumah Lila, habis itu mau ajak dia ke lapangan tulip." Jawab Anne.

"Pasti lo mau nontonin orang-orang yang lagi lari maraton ya?"

"Sok tau!"

"Kayak Lila mau aja diajak pergi pagi-pagi." Ejek Juan.

Anne mendengus sebal, si Juan ini tidak bisa ya santai sedikit kalau bicara kepadanya?

Tapi perkataan Juan tidak sepenuhnya salah, Lila sangat susah dibangunkan pagi-pagi. Bahkan ibunya sempat menyerah untuk membangunkan anaknya agar tidak telat berangkat ke sekolah.

"Gak usah ikut campur!" Balas Anne ketus, ia menunduk untuk membuka rantai sepedanya.

Anne berharap begitu ia selesai membuka rantai sepedanya, Juan sudah pergi dari pandangannya. Namun, ketika ia kembali berdiri, Juan masih berada di posisi yang sama dengan tangan yang terlipat di depan dadanya.

"Need a ride? Gue jamin Lila gak bakal mau lo ajak pergi jam segini."

Anne terdiam, memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan. Gengsinya begitu tinggi untuk menerima tawaran Juan, tapi Anne harus memprioritaskan list keinginannya sekarang.

"Gak pake lama." Anne kembali mengunci rantai sepedanya, dan berjalan ke rumah Juan.

"Tapi bener kan, lo mau liat orang-orang lari maraton?" Tanya Juan, memastikan sekali lagi.

"Bukan gitu, tapi terserah lo ah." Anne menutup pintu mobil rubicon hitam milik ayah Juan.


Sesampainya di lapangan tulip, Anne langsung disediakan pemandangan para pelari yang jumlahnya tidak sedikit.

"Ayo!" Ajak Anne semangat.

Gadis itu langsung berlari ke arah para pelari, ia mengulurkan tangannya. Pelari dengan nomor urut 5261 yang pertama membalas uluran tangan Anne.

Senyum Anne semakin lebar begitu pelari-pelari di belakangnya juga ikut membalas uluran tangannya. Ia menoleh ke arah Juan yang berada di samping kanannya.

"Juan gue dapet!"

Juan terkekeh melihat tingkah Anne. Sebelum Juan menjauh karena semakin banyak pelari yang berdatangan, Anne terlebih dahulu menarik tangan Juan.

Gadis itu membuat Juan melakukan hal yang sama dengan apa yang baru saja ia lakukan.



2. Get a high five from a marathon runner (5/2)✔️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro