Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mbak Kunti Side Story

(Tema: Legend Kunti)

Hihihihihi.

Suara khas itu terdengar menggema. Konon katanya, jika suara itu terdengar jauh, maka 'dia' justru sangat dekat dengan kita, begitu pun sebaliknya.

Sayangnya, 'Hihihihi' belum dipatenkan oleh Mbak Kunti. Di zaman yang makin kreatif ini, banyak orang membuat parade hantu sambil ramai-ramai berteriak 'Hihihihi'. Di depan ponsel tertawa sendiri, bunyinya pun 'Hihihi'.

Pokoknya semakin banyak yang suka haha-hihi. Makanya, setiap malam beberapa peneliti berusaha mencari pemecahan agar bisa mengidentifikasi mana Mbak Kunti yang asli dan mana yang KW.

Si Mbak Kunti ini sering kali terjatuh. Karena bajunya yang kepanjangan membuat Si Mbak Kunti kewalahan. Niatnya mau membuat warga desa ketakutan tapi akhirnya malah ditertawakan. Belum lagi, harga deterjen yang mulai naik akibat cabe di pasar sudah naik.

Kata Mbak Kunti pakai baju putih itu menderita. Tak henti-hentinya Si Mbak Kunti ini mencuci bajunya yang cuman satu-satunya itu hingga tangannya kasar seperti kerupuk. Hanya lagu sambalado di sore bolong yang dapat menenangkan pikirannya.

Banyak laki-laki sudah digodanya. Namun Mbak Kunti ini membuat lelaki itu berlari. Tak sedikit, para lelaki itu buang air kecil kencing di celana karena parasnya yang jelek itu. Mbak Kunti merinding sendiri. Dalam hatinya ia mengumpat, "Sial! Aku harus membuat diriku lebih menyeramkan lagi!" Mbak Kunti pun menarik-narik jarinya. Berharap jemarinya itu akan menjadi panjang, lentik dan kurus.

Namun yang ada jarinya itu ... putus. Mbak Kunti menjerit histeris, mengambil cicak di dekatnya dan menelannya bulat-bulat. Siapa tahu dia dapat ilmu cicak yang tumbuh ekor satu lagi.

Ditelannya dengan lahap tapi hasilnya ... jari-jarinya itu tetap tidak tumbuh lagi. Sembari mengerang kesal, Mbak Kunti itu mulai meraih apapun yang ada di sekitarnya dan menelannya bulat-bulat. Namun ternyata yang dia telan adalah ...

Ulat bulu.

Seketika tubuh Mbak Kunti gatal-gatal. Mbak Kunti takut kulitnya yang sensitif itu akan menimbulkan irigasi yang berbahaya. Eh, maksudnya iritasi!

Jadi, pada suatu malam yang dingin, Mbak Kunti pergi ke rumah sakit. Ingin konsultasi kulit, tentu saja. Suara jangkrik mengiringi perjalanan Mbak Kunti menembus kegelepan. Ia berusaha menguatkan tekad untuk tidak mampir dan menggoda manusia. Namun, usahanya gagal ketika melihat Abang bakso sedang nongkrong di bawah pohon beringin .

"khikhikhi duh abang bakso yang ganteng." Panggil si Mbak Kunti dengan suaranya yang membuat bulu kuduk bediri.

Si abang bakso berhenti dan menoleh, melihat Mbak Kunti dan memasang senyuman manisnya.

"Mau beli neng?" tanya bang bakso ramah, si Mbak Kunti kembali terkikik lalu ia melayang yang membuat abang bakso shok dan langsung tepar.

Abang bakso pun bangkit dan menghebuskan napas berkali-kali."Ih Mbak.. kalo mau main ciluk baa sama saya, kasih aba aba dulu atuh,"protes si Abang Bakso.

Mbak Kunti shock di tempat. Dan dia mencari tali.

"Mana tali? Mana tali?Pengin mati aja dah gue."

Eh?bukannya Mbak Kunti ini sudah mati yah?

***

Tamat


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro