Kisah 05
Ditulis oleh: Anjana
.
.
.
.
Selamat Membaca
.
.
.
.
HIDUP ITU UNIK
Hidup itu unik, setiap orang pasti memiliki kisah hidup yang berbeda-beda. Dalam keseharianku sebagai manusia berumur 20 tahun, melakukan hal-hal yang sama setiap hari adalah hal paling membosankan, terlebih lagi karena tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya sebagai seorang mahasiswa yang kuliahnya secara daring.
Setiap harinya hanya diisi dengan kerja tugas dan hal-hal yang membosankan lainnya seperti bolak balik sosial media yang sebenarnya isinya hanya chat group dan hanya sebagai penonton keseharian seseorang melalui postingannya, entah itu jualan online, ataupun membagikan momen-momen bahagianya. Tak jarang pula kutemukan tulisan-tulisan yang menyiratkan kegalauan. Meskipun setiap harinya hanya seperti itu, aku merasa Tuhan sangat baik dalam mengatur kehidupan hamba-Nya, karena aku merasa meskipun hal yang sama ku ulangi setiap hari pasti akan ada yang berbeda baik itu suasana atau hal-hal lain yang mungkin saja terjadi.
Diusia sekarang banyak pertentangan-pertentangan dalam pikiran yang seringkali ku hindari dengan cara “tidur”, misalnya saat berpikir bahwa umur sudah 20 tapi masih bergantung dengan orang tua dan jadi beban keluarga, meskipun kita tau orang tua tidak akan pernah menganggap anaknya sebagai beban. Terkadang diwaktu luang ya memang gak ada kerjaan tiba-tiba kepikiran untuk membuka usaha, mulai cari-cari di google tapi merasa ada suara dari dalam diri sendiri yang berbisik, "Ngapain cari-cari referensi usaha, judul skripsi aja belum ada, orang tuamu juga ga bakal punya modal untuk itu." Jadi saat itu berhenti lagi buat mikir kerjaan, pada saat bisikan-bisikan tersebut bertambah banyak dan ribut di kepala, maka jalan terakhirnya hanya tidur.
Dalam urusan romantika meskipun sudah terbilang dewasa secara usia aku termasuk kurang beruntung. Keseharianku hanya diisi dengan kesendirian dan sepi, tak pernah menunggu notifikasi dari seseorang, dan meluangkan waktu untuk sekedar menanyakan kabar kepada seseorang. Semuanya telah usai desember 2019 lalu dan memilih untuk sendiri, meskipun awalnya berat namun ini adalah pilihan. Desember selalu akan menjadi bulan yang dimana aku selalu berharap, semoga tidak akan tercipta patah hati selanjutnya, meskipun saya sendiri yang mematahkan dan memilih untuk pergi dan meninggalkan apa yang sudah ku mulai di awal 2015. Bukan cuma itu, beberapa orang yang mencoba masuk dalam kehidupanku di tahun 2019 juga kutinggalkan karena benar-benar ingin sendiri.
Semesta ternyata punya rencana lain di pertengahan 2021. Aku yang saat itu sedang menjadi panitia pada salah satu kegiatan yang diadakan disebuah hotel, tanpa sengaja dipertemukan dengan salah satu orang yang pernah kutinggal secara sengaja. Pada saat itu aku yang baru saja keluar dari lift dan dia yang ingin masuk, karena tubuhnya yang lebih tinggi otomatis harus nunduk untuk melihat orang yang di depannya, begitu juga denganku yang harus mengangkat kepala.
Tanpa sepatah kata aku hanya teersenyum lalu kemudian berjalan pergi, tiba-tiba dia ngomong "Eh sini dulu." sSaya berbalik dan bertanya, "Kenapa?" Dia jawab, "Boleh minta nomor WA?" Sambil menyodorkan HP-nya, temannya pada ribut cie-cie-in. Dia cuma bilang, "Bukan apa-apa, dia baik pemikirannya bagus."
Setelah mengetik nomor WA, hp-nya saya kembalikan, dan pergi tanpa pamit dan salam. Ketika sudah mau masuk kamar hotel dia teriak, "Saya lupa namamu.” Saya menjawabnya tanpa berbalik, kelihatannya cenderung tidak sopan tapi saya tidak suka berada di situasi seperti itu dan hal lainnya lagi, karena dia sudah punya pacar dan pacarnya adalah temanku yang sekarang berada dalam kamar yang sedang saya buka.
Dan yang pernah ku tinggal semua kembali pada tahun ini dengan cara yang berbeda, entah semesta merencanakan apa dengan semua kejadian-kejadian tanpa disengaja ini, yang membuatku kembali mengganti nomor WA beberapa hari yang lalu dengan alasan yang sama seperti beberapa tahun lalu. Sepertinya ini bukan saya yang kurang beruntung, tapi saya yang nutup diri, itupun karena ada alasannya.
Jika kau percaya bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, maka harusnya kau juga percaya bahwa hidupmu tidak hanya diisi dengan duka dan kesedihan. Yakinlah bahwa kebahagiaan akan menghampirimu setelahnya. Atau bahkan datang secara bersamaan hanya saja terkadang kita tidak menyadarinya karena terlalu fokus dengan luka. Terkadang saya menertawakan diri sendiri hanya karena hal-hal kecil dan merasa bahwa inilah cara semesta untuk menghiburku dari sekian luka dan beban dalam hidup.
Kita tidak bisa memesan takdir untuk lahir dalam keluarga yang seperti apa bahkan kita tidak pernah menyangka bahwa kita mendapat genre hidup yang seperti ini. Kita hanya bisa bersyukur dari sekian luka yang kita dapatkan kita dapat benyak pelajaran, dari kita yang serba kekurangan dapat belajar berjuang untuk meraih apa yang diinginkan, dari setiap kebahagiaan yang didapatkan kita dapat bersyukur dan dari rezeki yang kita dapatkan kita dapat berbagi.
Note:
Dikirim akhir Oktober 2021
Dipublikasikan di Wattpad pada Kamis, 09.12.21
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro