Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

S t o r y o f : Z e l v i a n ft A n i t a.

"At first, i just want to make you smile. But, in the end i falling in love with that smile."

❤❤❤

Anita menghela nafas panjang melihat sikap Zelvian dan Jason yang bertarung merebut hatinya Savia dengan cara kekanak-kanakan.

Dan ia yakin seberapa keras Zelvian mencoba. Ia akan kalah. Karena, dari awal Jason sudah mengambil hati Savia.

Anita sangat ingin memberitahu Zelvian bahwa hal yang ia lakukan adalah sia-sia. Tapi ia tidak berani mematahkan semangat bertarung Zelvian. Lalu, ia pun hanya membiarkannya.

Dan disini lah dia. Melihat Zelvian yang memandang kosong kearah Savia dan Jason. Ia menghela nafas sejenak.

Ia sudah tahu ini akan terjadi. Dan ia bertekad untuk menghibur cowok itu. Ia tidak tega melihat cowok itu.

Anita pun menghampirinya lalu mengejeknya sekaligus menghiburnya.

"Yuk. Kelas jangan galau mulu ah. Jelek lo." Kata Anita sambil merangkul Zelvian.

Zelvian hanya bisa memutar bola matanya malas. Anita nyengir lebar.

"Zel, Zel. Tau ga perbedaannya--"

"Jangan ngelawak. Karena lawakan lo selalu garing." Celeteuk Zelvian.

Anita melepas rangkulannya lalu memukul kepala Zelvian kuat.

"Jahat."

Zelvian meringis kesakitan. "Loh kan emang?"

"Padahal gue mau ngehibur lo." Kata Anita sambil cemberut lalu pergi meninggalkan Zelvian.

Zelvian tersenyum lalu berlari mengejar Anita. "Makasih." Gumam Zelvian.

Anita melihat Zelvian yang tersenyum pun ikut tersenyum.

Ia berjanji akan membuat senyum itu selalu muncul.

❤❤❤

"Zelvian!"

Zelvian yang di panggil pun menoleh dan melihat Anita berlari menghampirinya yang saat ini bersiap-siap untuk menghidupkan kendaraannya.

"Apa?"

"Anterin gue pulang." Perintah Anita yang membuat Zelvian menatapnya bingung.

"Untuk?"

"Yah anterin gue pulang lah. Pertanyaannya aneh banget." Keluh Anita lalu bersiap-siap menaikki motor Zelvian.

Tapi Zelvian menahannya untuk naik. "Kalau gue ga mau?"

"Lo harus mau."

"Kenapa gue--"

Omongan Zelvian di potong oleh suara telefon Anita. Anita langsung mengangkatnya.

"Ini mau pulang. Di anter temen." Kata Anita sambil melihat Zelvian.

Zelvian hanya menatapnya malas. Ia bukannya tidak mau mengantarkan Anita. Ia hanya malas. Dan sedikit sibuk.

"Oh? Oke! Dikirim aja lewat sms. Oke. Babai, Mama." Jawab Anita lalu mematikan sambungan telefonnya.

Anita melihat Zelvian dengan cengirian lebarnya. "Lo ga sibuk kan? Gue tau kok lo ga ada kerjaan. So, temenin gue ke supermarket. Ga ada penolakan."

Zelvian ingin protes tetapi mengingat ada hal yang ingin ia beli juga. Ia akhirnya menyetujui Anita.

Sesampainya di supermarket, Anita menyuruh Zelvian mengambil keranjang belanjaan yang di turuti langsung oleh Zelvian.

"Zel, wangian ini atau ini?" Tanya Anita sambil menunjukkan dua buah botol sabun menyuruh Zelvian menciumnya.

Zelvian menciumnya lalu menunjukkan botol yang di pegang tangan kiri Anita. "Yang ini. Lebih segar wanginya."

Anita terlihat berfikir sebentar. Lalu meletakkan sabun pilihan Zelvian ke tempat asalnya.

"Lebih wangian ini kayaknya. Hidung lo bermasalah." Kata Anita meletakkan sabun yang berada di tangan kanannya.

Zelvian cengo menatap Anita. "Kalau gitu ngapain nanya."

"Buat refrensi."

Zelvian hanya bisa tersenyum pasrah melihat sifat Anita. Sedangkan Anita nyengir lalu pergi meninggalkan Zelvian.

"Tungguin, Nit." Kata Zelvian ketika hampir kehilangan sosok Anita di keramaian.

Ia berlari mengejar Anita yang sudah jauh di depan sana lalu memegang lengan Anita yang membuat Anita menoleh dan terkejut.

"Tungguin gue dong. Tar kalau lo hilang gimana? Pelan-pelan aja. Waktu gue banyak. Jadi jangan terburu-buru gitu." Kata Zelvian kesal.

Anita hanya melihat tangan Zelvian yang memegang lengannya. Zelvian pun melihat kearah pandangan Anita lalu menyeringai.

"Jangan baper." Goda Zelvian lalu melepaskan genggamannya.

Anita hanya melengos walaupun hatinya sudah berdetak di luar batas normal. Ia bertanya kepada dirinya ada apa ini.

Zelvian melihat Anita yang ingin pergi, langsung menggengam tangan Anita.

"Gue megang tangan lo. Biar lo ga hilang lagi. Jangan baper yah." Kata Zelvian sambil tersenyum miring.

"Gue ga akan baper sama lo, kambing congek." Dengus Anita yang di jawab oleh suara tertawa Zelvian.

Ia mendengar suara tawa itu. Bukannya ini rencananya? Untuk membuat Zelvian tertawa? Tapi mengapa ia merasa menjadi sedikit terbebani dengan suara tawa itu?

Mengapa jantungnya berdetak lebih cepat ketika melihat senyum itu?

❤❤❤

Zelvian : nit

Anita : ?

Zelvian : sok cuek lu kutu

Anita : gw lg sibuk zel. tar y

Zelvian : lg boker kn lu

Anita hanya membaca pesan itu lalu melanjutkan mengerjakan tugas sekolah yang di berikan Pak Edu.

Ia sangat bego dalam Fisika. Jadi saat ini ia hanya membuka buku catatan, melihatnya sebentar lalu menutupnya. Setelah itu ia menghela nafas dan melakukan hal yang sama lagi.

Zelvian : lu lg stress y pr fisika

Anita : iy lu mau mnta jb ke gue kn

Zelvian : tau aj. tp kykny gw nnya k org yg salah y

Anita : tai kuda

Zelvian :  gw lg galau

Anita : trs kl lg galau?

Zelvian : lu kn tmn gw yg plg baik.

Anita melihat chat itu lalu tersenyum miris.

Anita : kuy. mo kmn?

Zelvian : lu kluar dl. gw dr td d dpn rmh lu bego

Anita langsung berlari turun lalu membuka pintu dan melihat Zelvian sedang berdiri di depan pintu pagarnya.

Ia langsung menghampiri Zelvian.

"Lo udah lama?" Tanya Anita.

"Pas gue chat lo. Gue udah disini."

"Lo ngapain kesini?"

Zelvian melihat Anita. "Kan udah gue bilang. Gue lagi galau."

"Karena Savia?" Tanya Anita ragu.

"Kan udah pernah gue bilang. Gue udah moveon." Kata Zelvian.

"Nah, terus apa? Ada gebetan baru?" Tanya Anita sambil tersenyum lebar. Berpura-pura tertarik tapi nyatanya ia merasakan sakit di hatinya.

"Kayaknya iya." Kata Zelvian sambil tersenyum manis.

Dan itu membuat Anita merasa sakit yang makin dalam. Ia rasa, membantu Zelvian dalam kegalauannya adalah hal yang paling salah ia lakukan.

Jika saat itu ia tidak membantu Zelvian, bukankah ia tidak akan jatuh cinta pada Zelvian seperti sekarang kan?

"Woi, Nit. Kenapa lo? Sakit?" Panggil Zelvian sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Siapa? Siapa gebetan baru lo?" Tanya Anita mengalihkan pembicaraan.

Zelvian terlihat berfikir. "Untum sekarang gue rahasiain dulu yah. Tar suatu saat pasti bakal gue ceritain."

Anita hanya mengangguk. "Terus? Lo mau masuk atau gimana?"

"Gue mau jalan-jalan keliling di perumahan lo ini. Boleh?" Tanya Zelvian.

"Asal jangan maling aja yah." Ejek Anita.

Zelvian memukul kepala Anita pelan lalu berjalan yang diikuti Anita di sampingnya.

Beberapa menit, hanya keheningan yang menemani mereka. Sampai Zelvian tiba-tiba memecahkan keheningan tersebut.

"Eum. Makasih."

Anita menatap Zelvian aneh. "Untuk?"

"Karena udah ngehibur gue waktu itu. Berusaha buat gue tersenyum. Gue seneng punya temen kayak lo." Kata Zelvian lalu merangkul Anita.

Anita hanya terkekeh lalu mengangguk. Dan sekarang, ketika Zelvian berterimakasih kepadanya. Ia malah merasa semakin menyesal membantu Zelvian kala itu.

"Lo tau? Tifanny jadian sama Leo." Kata Zelvian yang membuat Anita terkejut bukan main.

"Serius? Kapan?" Tanya Anita.

Zelvian menunjukkan handphone-nya yang berisi pesan grup tentang Leo yang berhasil menyatakan perasaannya setelah sekian lama.

"Wuwaw." Gumam Anita.

"Gue rasa, tinggal kita dua yang belum jadian?" Kata Zelvian dengan nada seperti bertanya.

"Iya. Dan sialnya, mereka semua jadiannya sama temen-temen kita." Keluh Anita.

Zelvian melihat Anita yang di lihat hanya bisa balas menatap.

"Gue penasaran."

"Kenapa?"

"Apakah kita bakal berakhir seperti mereka juga?"

Dan Anita merasa jantungnya berdetak dengan cepat. Ia hanya bisa menatap mata Zelvian yang sedang melihatnya dengan lembut.

"Mungkinkah?" Jawab Anita ragu.

Zelvian hanya tersenyum lalu mengacak-acak rambut Anita pelan.

"Gue harap sih kita berakhir seperti mereka juga." Gumam Zelvian pelan yang dapat di dengar oleh Anita.

"Hah?"

"Ga ada. Eh, ada mini market. Mau beli makanan?"

Anita mengangguk antusias. "Coklattttt."

Zelvian mengangguk lalu menarik tangan Anita. Anita melihat genggaman itu sejenak lalu beralih menatap wajah Zelvian yang sedang tersenyum.

Awalnya, ia ingin membuat Zelvian tersenyum. Tapi pada akhirnya, ia jatuh cinta dengan senyuman itu.

❤❤❤

Dua bulan sudah berlalu, Anita dan Zelvian tidak mengalami kemajuan sedikitpun. Malah bisa di bilang kemunduruan. Karena Anita merasa Zelvian kadang kala menghindarinya.

Anita duduk di sofa yang berada di villa tersebut. Saat ini mereka sedang pergi berlibur ke puncak atas usulan Leo.

"Nit. Jalan-jalan yuk." Ajak Tifanny.

"Gue ikut dong." Kata Angeline tiba-tiba muncul.

Anita mengangguk lalu berjalan-jalan keliling Villa sambil mengobrol dengan Tifanny dan Angeline.

Saat mereka melewati daerah Villa mereka, Tifanny memberikan kode kepada Dian yang berada di balkon lantai paling atas Villa dengan menggunakan jentikan jari.

Dian pun melemparkan balon dari atas yang membuat Anita terkejut lalu mengambil balonnya. Saat ia melihat keatas. Ia tidak melihat apa-apa. Begitu pula ketika ia mencari Angeline dan Tifanny. Mereka sudah tidak ada.

Ia merasakan sentuhan di bahunya. Anita membalikkan tubuhnya lalu berjengit kaget ketika melihat Winnie the Pooh di depannya.

Ia mengangat kertas yang berada di tangannya, menyuruh Anita membacanya.

"Be?"

Boneka itu membalikan kertasnya lagi.

"My."

Dan melakukan lagi hal yang sama.

"Girlfriend, please?"

Ketika selesai membacanya, boneka itu berlutut di hadapannya lalu memegang bunga mawar dan memberikannya kepada Anita.

Anita menutup mulutnya tidak percaya. Ia menebak-nebak siapa yang berada di dalamnya.

Tidak mungkin manusia yang ada di kostum itu adalah Dian, Leo ataupun Jason kan? Mereka sudah memiliki pasangannya masing-masing. Dan yang memiliki kemungkinan terbesar adalah.

"Zelvian?"

Winnie the pooh itu hanya mengangguk lalu menunjukkan bunga mawar yang ia pegang.

Anita mengambilnya lalu mengangguk menandakan ia menerima pernyataan itu.

Dan tiba-tiba terdengar suara kembang api. Anita menatap Zelvian yang sudah membuka kostumnya.

"CIEE TEMEN GUE UDAH GA JOMBLO LAGI." Teriak Savia lalu memeluk Anita.

Anita hanya bisa tertawa. Ketika teman-temannya sedang menikmati kembang api. Zelvian mendekatinya.

"Kita berakhir bersama seperti mereka."

Anita mengangguk lalu tersenyum.

"Makasih. Udah datang pada saat itu dan buat gue jatuh cinta sama lo. Makasih."

Anita hanya mengangguk. Lali menatap Zelvian yang sedang tersenyum manis menatapnya.

Senyum yang sangat ia sukai.

Ia rasa. Ia akan menarik perkataan tentang ia menyesal membantu Zelvian untuk tersenyum.

Anita rasa, ia melakukan hal yang benar. Ia tidak akan mengeluh menyesal lagi.

Karena berawal dari senyum itu ia jatuh cinta.

❤❤❤

Selesai~

Gimana dengan kopel ini? Hayoloh.

Di antara keempat fantastic kopel ini. Mana yang paling sukai? Hayoloh wkwkw.

Btw. Epilog akan segera di apdet. Stay tune!!❤❤

07 Agustus 2017.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro