Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

L i m a

"Dek, temen-temen lo udah di bawah tuh." Panggil Savier menyembulkan kepalanya di pintu kamar Savia.

"Oke, Kak."

Savier dan Savia berjalan keluar. "Pergi naik apa?" Tanya Savier.

"Ga tau. Lo mau nganterin kita ga, Kak?"

"Mau kok. Asalkan tar pulang beliin Piza yah." Savier mengedipkan matanya. Yang di balas decakan Savia.

"Hai, Sav." Sapa Angeline.

"Lo nyapa gue atau kakak gue?" Tanya Savia bingung. Angeline ikut bingung.

Tifanny cekikikan. "Panggil Savia, Vi atau Via aja, Gel. Soalnya nama kakaknya tuh Savier. Jadi kalo manggil Sav jadi kayak manggil mereka berdua." Jelas Tifanny panjang lebar.

Angeline hanya mangut-mangut. "Bukannya kemarin-kemarin lo udah manggil gue pake Vi yah?" Tanya Savia bingung.

"Ada yah? Mungkin gue kebawa arus kemaren?" Kata Angeline bingung. Anita hanya menatap Angeline malas. Temannya yang satu itu emang sedikit lamban.

"Loh kalian janjian samaan baju yah? Geli banget." Ejek Savier.

"Samaan? Ga nih beda kok." Jawab Anita.

Savia menggunakan kaus lengan panjang yang berwarna biru muda ditengahnya ada gambar spongebob dan celana jeans panjang berwarna hitam gelap.

Sedangkan Anita berwarna putih memiliki tulisan "Me perfect? Always." dengan celana jeans ripped. Tifanny berwarna putih bergambar minnions dengan celana skinny jeans. Angelin berwarna merah polos dengan celana jeans biru dongker.

"Cuma samaan modelnya kok, Kak." Jawab Angeline.

"Makanya jangan bego-bego amat, Kak." Jawab Savia yang langsung menerima jitakan dari Savier.

"Perasaan pakaian Anita sama Angeline enak dipandang. Lah kita minnions sama spongebob." Kata Tifanny sambil memandang kausnya dan kaus Savia bergantian.

Dan sontak itu membuat semua orang yang ada disitu tertawa. Kecuali Savia dan Tifanny yang cemberut.

Drtdrt.

Angeline melihat handphone-nya yang bergetar.

Dian : kmi ud d sn. Lo pd d mn?

Angeline : otw.

"Manteman. Dian Line gue bilang mereka udah di cafe." Kata Angeline.

"Serius? Yaudah yuk otw. Ga enak kalau mereka nunggu kita terlalu lama. Naik apa nih?" Kata Tifanny.

"Tenang. Gue ada sopir pribadi." Jawab Savia sambil menunjuk Savier.

Savier hanya memutar bola matanya malas. "Untung adek gue lo."

Savia hanya nyengir. "Kalian tunggu di sini. Gue mau ke garasi ambil mobil."

Mereka berempat hanya mengangguk serentak. Setelah beberapa menit terdengar suara klakson mobil.

Savia membuka pintu penumpang dan menyilakan temannya masuk. Sedangkan ia duduk di kursi depan bagian penumpang. Tepatnya sebelah Savier.

"Kemana?" Tanya Savier.

"Ke Cafe Amour, Mas." Kata Savia menggoda Savier.

Savier menatap tajam Savia. "Lo kira gue mas-mas sopir gitu?"

"Kan emang." Jawab Savia.

"Semerdeka lo aja, Dek. Pokoknya piza nya di tunggu." Savier smirk.

Savia hanya menatap kakaknya itu malas. "Ga ikhlas banget sih lo."

"Zaman sekarang ga ada yang gratis, mau buang air kecil aja bayar duarebu." Kata Savier.

Savia hanya diam membenarkan. Suasana hening sampai ketika Savia teringat sesuatu. "Sejak kapan lo deket sama Dian, Gel?"

"Ha?"

Anita dan Tifanny langsung menatap Angeline dengan mengintimidasi. "Iya juga. Tadi dia line lo. Kenapa dia ga mau line Savia atau yang lain gitu. Kenapa harus lo?"

"Ha? Eh?" Angeline linglung.

"Jangan-jangan lo sama dia?" Tanya Anita menyelidik.

"Eh? Engga kok. Dian chat gue karena lo semua ga bales chat mereka. Liat aja Hp kalian." Jawab Angeline mengklarifikasi kesalah-pahaman tentang dia dengan Dian.

Savia mengeluarkan Handphone-nya. Ia membulatkan matanya ketika ia melihat notif line yang terpampang jelas nama Jason Maurier. Ia segera membuka chat itu. Dan seketika dia langsung kzl.

Jason. : woi, lo dimana? Gue sm tmn" udah d sni. Ini gw zelvian:p gw g bawa hape wkwkkwk -Zelvian.

❤❤❤

"WOI! DISINI WOY!" Teriak Leo heboh.

Tifanny yang melihat kejadian tadi menyenggol teman-temannya agar menghiraukan Leo.

"Woi, Lo malu-malu banget." Kata Tifanny sambil menggeplak kepala Leo. Leo hanya meringis.

"Kalian lama ih." Protes Dian.

"Biasa cewek. Kayak ga tau aja lo." Kata Angeline.

"Ck, Jadi kita makan dulu apa pergi dulu? Mau kemana?" Tanya Zelvian.

"Ke mall aja yuk." Ajak Anita yang ditolak mentah-mentah oleh Dian.

Savia mengangguk setuju. "Mall aja. Kan bisa main timezone atau nonton gitu."

"Gue setuju." Kata Jason nimbrung. Savia baru menyadari jika Jason sejak tadi ada disitu.

"Oke kalau begitu ke mall aja." Kata Leo sambil memukul meja 3x. Yang lagi-lagi kena geplak oleh Tifanny. Mereka semua mengangguk setuju. Kecuali Dian yang malah cemberut.

"Jadi lo semua tadi naik apa ke sini?" Tanya Zelvian.

"Di anter Kakak Savia. Lo ke sini naik apa?" Jawab Anita.

"Jason bawa mobil tuh." Kata Dian dengan wajah yang masih kusut. Semua orang melihat Jason dan Jason hanya tersenyum. Savia terpukau.

Gue kangen senyum itu. Senyum yang dulu selalu dia tunjukkan setiap hari ke gue. Savia menghela nafas.

"Yaudah yuk. Yan, Lo yang bayar yah." Kata Jason sambil mengedipkan matanya ke Dian.

Dian yang wajahnya sudah kusut makin keliatan kusut. "Oke."

Semua mengikuti Jason keluar. Termasuk Dian yang sudah membayar bill-nya dengan setengah hati.

Savia melihat punggung tegap Jason yang ada di depannya. Ia berfikir sudah berapa lama ia dan Jason bermusuhan. Sampai-sampai ia baru menyadari sekarang Jason sangat tinggi.

"Padahal dia dulu tingginya sama kayak gue." Gumam Savia. Angeline yang mendengarnya hanya tersenyum.

"Savia?" Panggil Anita.

"Ha?"

Anita menutup pintu mobil. Savia mengangkat alisnya heran. "Lah? Gue ga di kasih masuk?" Anita membuka kaca jendela mobil.

"Disini udah ga muat, Vi. Duduk di depan aja." Kata Anita.

Savia kaget. Bagaimana ia tidak kaget? Ia disuruh agar duduk di depan. Sedangkan yang menyetir mobilnya adalah Jason. Berarti ia akan duduk bersebelahan dengan Jason. Baru memikirkannya saja sudah membuat jantung Savia bergetar.

"Buruan, Vi. Ntar keburu sore." Jerit Tifanny.

Savia membuka pintu penumpang depan. Dan duduk disana. Jason melihatnya sebentar lalu mengalihkan pemandangannya ke depan.

Sialan lo semua. Savia mengutuk teman-temannya dalam hati. Savia melihat ke belakang. Dimana di bagian tengah ada para cewek. Dan bagian paling belakang ada para cowok. Tifanny dan Anita memberikan smirk ke arah Savia.

"Sav, buka radio dong." Suruh Leo. Savia yang saat ini sedang gugup mengiyakan dan membuka radio yang sedang memutar lagu.

We don't talk anymore

We don't talk anymore

We don't talk anymore

Like we used to do

We don't love anymore

What was all of it for?

Oh, we don't talk anymore

Like we used to do...

[We don't talk anymore - Charlie Puth ft Selena Gomez]

Kenapa lagunya ngena banget astaga. Gerutu Savia dalam hati.

Angeline batuk-batuk. Tifanny dan Anita sedang menahan tawanya. Sedangkan laki-laki yang tak tau apa-apa hanya menyanyi.

Savia melirik ke arah Jason sebentar. Jason hanya menatap fokus jalannya. Dan bibirnya sedikit terangkat ke atas. Jason tersenyum?

❤❤❤

Awalnya mau buat mereka keluar jalan-jalan dalam satu part. Eh ternyata kepanjangan. Jadi di cut deh😂😂

Udah gitu aja. Votments?:))

30 Agustus 2015

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro