Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3 : Lelaki Keras Kepala


"Alpha Jeon, apa kau meng-imprint ku?"








Alpha muda itu tertegun. Sorot sepasang manik hitam itu memandang gadis belia itu tidak percaya.

"Kau...kau tahu?"

Menjawab pertanyaan Jungkook, kepala Yerim mengangguk sekali. Dan senyum sumringah langsung terbit di wajah sang Alpha. Pikirnya, semua akan lebih mudah karena Yerim sudah tahu.

"Demi Moon goddess, syukurlah. Aku jadi tidak perlu repot-repot memberitahumu. Dan untuk pertanyaanmu, tentu saja Kim Yerim. Sejak aku mengenali baumu, aku tahu kau adalah pasanganku. Belahan jiwaku." Kata Jungkook dengan bahagia.

Senyum masih mengembang di bibirnya. Gigi kelincinya keluar sangat menggemaskan, pun dengan kedua manik nya yang bersinar cerah. Jeon Jungkook senang, layaknya anak kecil yang menerima kado natal.

Tapi maaf, Yerim tidak ahli dengan anak kecil. Jungkook bukan anak kecil ditambah fakta dia adalah laki-laki.


Sekali, LAKI-LAKI!


Yerim sama sekali tidak terkesan.

Namun tentu saja, Yerim masih punya hati hingga merasa kasihan dengan sang Alpha.

"Adakah cara memutuskannya?"

Pertanyaan tiba-tiba itu mengghentikan semua euphoria Jungkook.

"Apa?"

Tidak menghilangkan raut bersalahnya Yerim berkata, "Aku tidak bisa menjadi pasanganmu, Alpha, jadi tolong cari cara memutuskan ikatan imprint antara kita." Tidak mau melihat wajah tidak percaya sang Alpha, Yerim memutuskan memalingkan wajah dan berjalan.

Jungkook merasa kakinya tertancap paku dan tidak bisa bergerak. Seperti ada yang memaku kakinya dengan paku pasak besi atau meletakkan sebongkah batu besar di pundaknya.

Ada sesuatu yang pecah, dan Jungkook bertanya-tanya apakah itu adalah hatinya.

Namun akhirnya dia mengeluarkan suara tidak terima. Darinya maupun dari Jean sendiri.

"Kim Yerim. Kau!"

Yerim berhenti dan berbalik, "Kau pantas mendapat gadis lebih baik dariku."

Benar. Lagipula dia sudah bersumpah.

"Tapi kau mate-ku. Demi moon goddess, kau adalah MATE-KU! Tentu saja kau adalah yang terbaik untukku." Seru Jungkook frustasi.

Namun Yerim juga tidak menyerah meski wajahnya masih datar, tidak beriak, "Kau tidak bisa memilikiku."

"KENAPA?"

Pada keadaan normal, Yerim akan merobek mulut pria yang berani meninggikan suara padanya. Namun perasaan marah itu tidak ada, yang ada hanyalah rasa menyesal untuk pria serigala di depannya atas takdir yang tidak mungkin Yerim kabulkan.

Dia bertanya-tanya darimana perasaan menyesal ini?

Sudah lama sejak dia punya simpati pada lawan jenisnya. Sudah sangat lama hingga menjadi kenangan di ruang paling kecil hatinya.

Dan di depannya, seorang pria asing tak dikenal membangkitkan perasaan itu.

"Karena aku telah bersumpah untuk tidak pernah berhubungan dengan laki-laki. Menjadi perawan hingga ajalku."

APA?!

Itu jawaban tidak terduga. Dari sekian banyak alasan, Jungkook tidak mengharapkan jawaban semacam itu keluar dari bibir merah alami minta di lumat itu. Meski di sisi lain, sang Alpha lega mengetahui mate-nya teramat terjaga dan tak tersentuh pria manapun.

Saking sucinya, Jungkook pun tidak bisa menyentuh-nya. Siksaan macam apa itu?!

APA DIA SERIUS?!

Jungkook ingin mendebat. Memprotes dan mengomeli betapa bodohnya Yerim yang bersumpah melajang seumur hidup. Apa enaknya itu? Pikir Jungkook. Namun melihat raut serius gadis-nya, Jungkook menelan semua perkataannya kembali mentah-mentah. Sesuatu mengatakan pada Jungkook, kalau dia mendebat yang satu ini, maka Yerim seketika itu akan membencinya(meski Jungkook yakin gadis itu memang tidak menyukainya) dan menghilang.

Pilihan buruk.

Apapun itu, lebih baik menjaga mate-nya tetap disampingnya dan memikirkan rencana selanjutnya. Jungkook harus berhasil membawa Yerim ke pack dan terus menjaga gadis itu disana.

Segala nya akan lebih mudah dilakukan di dalam teritorinya.

Pada akhirnya Jungkook mendengus kesal dengan wajahnya yang cemberut.

"Aku tidak mau bicara lagi tentang ini. Yang terpenting sekarang kita harus cepat kembali." Tukas Jungkook.

Jungkook sibuk merutuk dalam hati hingga tidak menyadari kedua mata Yerim yang sedikit melebar. Ia terkejut Alpha di depannya dengan mudah mengalah(meski Yerim seratus persen dia punya rencana lain) padanya. Padahal Yerim sudah menyiapkan serangan balasan untuk menunjukkan bahwa dia serius menjadi perawan selamanya dan jika masih tidak berhasil, Yerim sudah memikirkan menyerang Jungkook dan kabur secepat mungkin. Tapi...

Ya sudahlah! Dengan begini, Yerim juga tidak perlu repot.

Yerim mengangguk dengan tatapan terima kasih meski sama sekali tidak disambut baik oleh Jungkook. Wajah Alpha itu sebal luar biasa. Keningnya berkerut jelek dan bibirnya cemberut—namun tatapan matanya jelas menyiratkan kekecewaan.

Sekali lagi, Yerim merasa bersalah karenanya.

Ketika pergelangan tangannya di genggang kuat oleh tangan besar, Yerim menoleh menatap sang pelaku. Jungkook tidak mengatakan apapun dan tetap memandang ke depan. Yerim mencoba sedikit menggerakan pergelangannya namun di segera di tahan kuat.

Yerim menghela nafas.


Pasrah saja 'deh!


END OF CHAPTER


Jangan lupa Vote dan Coment. Jangan lupa juga untuk follow. Dan apabila pembaca suka dengan cerita ini jangan lupa untuk share sehingga semakin banyak yang membaca cerita ini. Terima Kasih^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro