Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Weird (Sequel of "Ghost")

Genre: Horror, Romance

Rate: T

"Shin-chan, menurutmu mengapa (First name)-chan tadi pingsan tiba-tiba?", tanya seorang pemuda berambut hitam pekat sambil menatap gadis yang ada dalam gendongannya.

"Mana aku tahu, nanodayo", jawab si pemuda berambut hijau.

"Menurutku ada yang aneh. Bagaimana denganmu, Shin-chan?"

"Berhenti bertanya dan cepatlah membawa (Last name) ke penginapan, nanodayo", titah si hijau.

"Benar juga"

Kemudian kedua pemuda tadi mempercepat langkah mereka. Karena malam semakin larut dan gadis didalam gendongan si pemuda berambut hitam tengah pingsan.

"Kalian kembali juga. Huh, ada apa dengan (Last name), Takao?", tanya Miyaji tatkala kedua orang tadi telah sampai di penginapan.

"Ah gomen, Miyaji-senpai. Aku harus segera membawanya ke kamar", Takao, pemuda yang menggendong (Last name) itu segera berjalan ke kamar milik sang kekasih bersama Midorima.

"Apa yang terjadi dengan (Last name)?", Ootsubo bertanya ketika ia melihat dua adik kelasnya yang tengah berjalan pergi.

"Aku tak tahu. Lebih baik kita lihat saja"

Kemudian kedua orang itu berjalan mengikuti Takao dan Midorima, disusul oleh Kimura yang kebetulan berpapasan di tengah jalan.

.

Sesampainya di kamar milik kekasihnya, Takao segera membaringkan gadis itu di ranjang.

"Shin-chan, apa yang harus kulakukan?"

Takao mulai panik, dia benar-benar buta kalau soal kesehatan. Maka dari itu dia bertanya ke kawannya yang berambut hijau, karena dia tahu temannya itu kelak ingin menjadi seorang dokter.

"Jangan bergerombol, nanodayo. Beri (Last name) ruang", titah Midorima.

Semua yang tadinya mengelilingi ranjang milik (Your name) pun segera menjauh, kecuali Takao dan Midorima. Kemudian Midorima mulai memberi intruksi lagi.

"Lepas sepatunya, bakao. Seharusnya kau lakukan itu tanpa kusuruh, nanodayo"

"Aku 'kan tidak tahu apa-apa, Shin-chan", balas Takao sebelum pada akhirnya melepas sepatu yang dikenakan (Last name).

Helaan nafas terdengar dari mulut si hijau. Tanpa bicara, Midorima segera menepuk pundak (Your name), menunggu sebuah respon. Setelah menunggu beberapa saat dan (Your name) belum juga memberi respon, ia mengangkat kaki (Your name) lalu menahannya dengan beberapa bantal. Kemudian ia cek pernapasan gadis itu serta denyut nadinya.

"Lalu apa yang harus kulakukan, Shin-chan?", tanya Takao, merasa diabaikan karena tadi Midorima melakukan segalanya sendirian.

"Buatkan saja teh manis dan snack asin, nanodayo"

"Eh? Kau mau makan-makan ya?!", tuduh Takao sambil menunjuk kawannya yang berambut hijau itu.

"Itu untuk (Your name), baka", balas Midorima tenang sambil membenarkan letak kacamatanya.

Setelah mendengar jawaban Midorima, Takao menjadi salah tingkah. Dan tanpa banyak omongan lagi dia segera mencari apa yang Midorima perintahkan.

Tak lama setelah Takao beranjak untuk membuat teh manis dan snack asin, (Your name) mulai memiliki kembali kesadarannya.

"Nani? Aku kenapa?", tanya (Your name) lirih sambil perlahan bangkit dari tidurnya.

"Oh, kau sudah siuman, (Last name)", ujar Miyaji sambil mendatangi manager mereka, diikuti Ootsubo dan Kimura.

"Um.. aku pingsan?", tanya (Your name) dengan wajah innocent nya.

"Yup! Kau pingsan (First name)-chan! Ketika melihatku, kau langsung memucat lalu pingsan!", seru Takao tiba-tiba dari bingkai pintu. Rupanya dia tadi tengah membeli snack. "Hora, minumlah", tutur Takao sambil menyodorkan segelas teh hangat.

"Arigatou, Kazunari-kun", kemudian gadis itu meminum tehnya lalu menaruh gelas tersebut di meja dekat kasur.

(Your name) mulai mengingat-ingat kejadian yang ia alami sebelum pingsan. Seingatnya, dia hanya berjalan-jalan ke pantai bersama Takao lalu saat pulang, Takao bilang ada barangnya yang tertinggal. Dia pun menunggu. Dan saat ia menunggu, ada Takao lain yang menghampirinya.

"Aa! Kau benar-benar Kazunari-kun 'kan?!", tanya (Your name) sambil menunjuk Takao dengan histeris.

"N-nani? Tentu saja. Aku kekasihmu, Takao Kazunari, (First name)-chan", jawab Takao bingung.

Bukan hanya Takao saja, semua yang melihat reaksi (Your name) tadi juga ikut bingung. Apa gerangan yang telah terjadi kepada manager mereka hingga mencurigai kekasihnya sendiri?

"Kau kenapa, nanodayo?", tanya Midorima yang menyadari tatapan bingung seluruh temannya satu tim.

"A-aku.. kukira aku melihat.. h-hantu", jawab (Your name) lirih.

Seketika semua yang mendengar hal itu pun menjadi tertarik. Mereka mulai mengelilingi ranjang yang ditempati (Your name). Tatapan bingung mereka kini berganti pandangan penuh rasa penasaran.

"Ceritakan!", suruh anggota tim basket minus Midorima dengan kompak.

Awalnya gadis itu ragu, tapi setelah melihat tatapan mereka yang begitu penasaran, akhirnya gadis itu pun menceritakan semuanya.

.

"Aargh! Kalian membuatku mengingat rupanya lagi!", seru (Your name) frustasi sambil menutup kedua telinganya.

Dia sudah menceritakan semua yang ia alami kepada seluruh anggota tim. Dan kini, gadis itu mulai mengingat kembali sosok hantu yang sebenarnya sangat ingin ia lupakan.

"Kazunari-kun! Temani aku tidur malam ini!", pinta (Your name) yang seketika membuat semua yang mendengarnya mengucapkan 'eh?!'.

"T-tapi, (First name)-chan, b-bagaimana kalau-"

"Aku tidak mau tahu", potong gadis itu bersikeras.

"Kalau begitu kita juga ikut menemanimu", ucap Ootsubo. "Aku takut kalian nanti melakukan hal-hal aneh yang akan mencemari nama baik klub basket Shuutoku", jelas sang kapten dengan bijak.

Mendengar ucapan Ootsubo, Takao dan (Your name) hanya bisa tersenyum canggung. 'Maksudnya hal-hal aneh itu apa?', batin mereka berdua sweatdrop. Ternyata mereka belum paham dengan maksud sang kapten.

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya mereka semua pun setuju. Malam itu, semua anggota tim basket tidur bersama di kamar sang manager. Dengan kelima laki-laki itu yang semuanya tidur di lantai ruang tamu.

.

"Aneh-aneh saja (First name)-chan itu. Memangnya hantu itu benar-benar ada? Ah, mungkin dia hanya kelelahan saja ya?", tanya Takao kepada dirinya sendiri sambil berbaring menatap langit-langit.

Anggota yang lain semuanya telah tertidur. Hanya Takao saja yang kini masih terjaga. Dia belum mengantuk, entah kenapa, cerita kekasihnya justru membuat pemuda berambut hitam itu penasaran.

"Kalau yang diucapkan (First name)-chan benar. Mengapa hantu itu menyamar menjadi aku dan bukannya yang lain? Padahal 'kan senpai-senpai ku mukanya lebih pantas ditiru", kemudian Takao tertawa karena ucapannya sendiri.

"Hihihi"

Tak lama setelah Takao tertawa, suara tawa lain terdengar. Mirip seperti suara (First name).

'Eh? (First name)-chan belum tidur?', tanya Takao dalam hati. Setelah itu ia memutuskan untuk mengirim pesan ke kekasihnya itu.

From: Takao Kazunari
To: (First name)-chan

(First name)-chan, tidurlah. Sekarang sudah jam sebelas malam.

Tak lama kemudian, handphone Takao bergetar. Ada satu pesan masuk dari (Your name).

From: (First name)-chan
To: Takao Kazunari

Aku sudah tidur, Kazunari-kun. Hihihi.

Membaca pesan tersebut, Takao merasa sedikit aneh. Sudah tidur? Oh mungkin maksudnya (Your name) tadi sedang mencoba tidur saat Takao mengirimnya pesan.

Berhubung pemuda pemilik Hawk's Eyes itu mulai mengantuk, ia memutuskan untuk menyusul teman-temannya tidur.

Baru beberapa saat tertidur, pukul satu dini hari Takao terbangun. Dia langsung berjalan keluar dari kamar (Your name) dan menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian, dia selesai lalu keluar dari sana dengan perasaan lega.

"Shin-chan?", panggil Takao ketika berpapasan dengan Midorima saat ia akan kembali ke kamar (Your name).

Namun Midorima hanya diam dan tetap berjalan. Tak sedikitpun menanggapi panggilan Takao seolah-olah ia tak mendengarnya. Tapi Takao hanya mengangkat bahu, kawannya yang berambut hijau itu memang hemat bicara.

"Eh, Shin-chan kau mau kema-", ucapan Takao terpotong saat ia hanya mendapati kekosongan ketika akan menanyakan tujuan Midorima. "Nani? Sudah hilang? Ya sudahlah, mungkin dia ke kamar mandi dan sudah tidak tahan"

Dengan itu, Takao pun kembali berjalan menuju kamar (Your name). Akan tetapi betapa terkejutnya ia saat mendapati Midorima yang kini masih tertidur dengan lucky item nya.

"T-tunggu dulu. Kenapa dia sudah ada disini?", Takao mulai merasa tidak enak.

Namun ia segera menepis jauh-jauh pikiran aneh yang mulai bersarang di benaknya. Sebagai gantinya, ia mulai berpikir mungkin temannya itu mengambil jalan lain lalu berlari hingga Midorima lah yang sampai lebih dulu. Setelah itu, ia berusaha untuk tidur kembali.

.

Pagi telah tiba. Matahari dengan cerahnya bersinar menerangi bumi. Semua anggota pun telah bangun dari tidurnya dan kini bersiap-siap untuk memulai latihan kembali.

"Ini adalah latihan terakhir kalian disini! Tolong berlatihlah dengan penuh semangat seperti biasanya!", seru (Your name) sambil meniup peluit.

Anggota tim basket pun menyanggupi dan memulai latihan mereka di pantai. Karena sekarang masih pagi sehingga sinar matahari tidak terlalu menyengat kulit. Menit demi menit pun telah berlalu, hingga akhirnya latihan pun usai. Semuanya kembali ke penginapan dan berkemas-kemas untuk kembali pulang.

"Minna, bagaimana kalau kita mengambil foto terlebih dulu?", tawar (Your name) kepada para anggota tim basket ketika mereka telah selesai mengemasi barang.

Mereka pun setuju walau pada awalnya si megane menolak. Kemudian, mereka mulai berpose dengan (Your name) yang segera memasang tripod pada kameranya. Setelah itu ia langsung mengatur timer dan mereka pun berfoto dengan ceria.

.

Dalam perjalanan pulang, (Your name) duduk bersebelahan dengan kekasihnya. Ia yang mengambil tempat duduk dekat dengan jendela. Ketika gadis itu tengah asyik menatap pemandangan, Takao menepuk bahunya. Ia pun menoleh.

"Nani, Kazunari-kun?"

"(First name)-chan, apa masalah hantu kemarin membuatmu tak bisa tidur sampai sekitar jam sebelas malam?", tanya Takao sambil menatap kekasihnya.

(Your name) hanya mengernyitkan dahi mendengar pertanyaan Takao. Dia memang masih mengingat dengan jelas perihal hantu kemarin, tapi hal itu tidak mengganggu tidurnya.

"Aku sudah tidur sekitar jam setengah sebelas, Kazunari-kun", jawab (Your name) dengan bingung.

"E-Eh?", kini Takao yang mengernyitkan dahi. "(First name)-chan, apa kau tidak mengirimku pesan tadi malam?", tanya Takao sedikit ragu.

"Seingatku tidak. Lagipula aku kemarin lupa handphone ku ada dimana. Dan tadi pagi, aku baru menemukannya tergeletak dibawah kasurku"

Mendengar jawaban kekasihnya, kini Takao membatu seketika. Lalu siapa yang mengirimnya pesan kemarin? Dan suara tawa siapa yang ia dengar tadi malam? Sekarang Takao tak bisa menyangkal pikiran-pikiran aneh yang mulai memasuki otaknya.

"Kazunari-kun? Kau tak apa?", (Your name) melambai-lambaikan tangan di depan Takao. Karena beberapa saat tadi, Takao tampak sedang melamun.

Pemuda berambut hitam itu tidak mau menambah khawatir kekasihnya. Sehingga ia pun hanya tersenyum canggung sambil mengangguk, menandakan bahwa dirinya tidak apa-apa.

'Baiklah, (First name)-chan. Kukira sekarang akulah yang mulai kelelahan', batin Takao pada akhirnya.

.

Omake

Anggota tim basket Shuutoku kini telah sampai di sekolah mereka kembali. Mereka mulai menurunkan barang-barang masing-masing. Sambil menunggu jemputan, (Your name) memilih untuk melihat hasil foto mereka tadi pagi. Dan seketika, tubuhnya pun membeku.

"(First name)-chan, kau kenapa?", tanya Takao yang melihat kekasihnya tengah menatap kameranya terus-menerus.

"K-Kazunari-kun..", gumam (Your name) lirih. "Minna! Cepat kemari!"

Anggota yang lain pun segera mendatangi manager mereka. (Your name) mulai menunjukkan kameranya. Dan beberapa detik kemudian, mereka pun membeku seperti (Your name) tadi.

"I-ini hasil editan 'kan?", tanya Miyaji ragu-ragu.

"Sayangnya sama sekali bukan, Miyaji-senpai", jawab (Your name) mulai ketakutan menatap kameranya sendiri.

Jika kalian penasaran dengan apa yang terlihat di kamera milik (Your name), itu adalah foto mereka tadi pagi. Tapi, ada hal yang mengganjal di foto itu. Karena dalam foto tersebut, setiap anggota tim basket Shuutoku masing-masing berjumlah dua orang. Dengan masing-masing dari mereka ada yang memiliki wajah pucat dan pandangan mata kosong.

.

A/N:
Yup. Sequel-an dari "Ghost" selesai. Sebelumnya saya berterimakasih kepada @Risa_Misa yang sudah request. Bagaimana, minna? Kalau acak-acakan saya minta maaf. Soalnya, ini saya targetkan selesai hari ini dan saya baru mulai ketik hari ini juga. Nee, jangan lupa vomment ya?
Saa, jaa matta, readertachi~!


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro