Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

The Leader is Him?! (Kuroko x Reader)

Genre: Romance(?) (Badboy!Kuroko x Badgirl!Reader)
Rate: T
Requested by Yoshikuni_Asuka . Semoga suka~

  Sore itu jam pelajaran di SMA Seirin telah usai. Murid-murid segera mengemasi barangnya lalu bersiap pergi dari sekolah. Disaat banyak murid yang berhamburan keluar, seorang gadis bersurai (Hair colour) justru melangkahkan kaki dengan santai memasuki gedung SMA Seirin. Melihat gadis itu, sontak siswa siswi yang tadinya sibuk mengobrol menjadi diam seribu bahasa.

  "Bukankah dia (Full name)?"

  "Kau benar. Mengapa dia kemari? Dia 'kan bukan dari Seirin"

  (Your name) melewati dua siswi yang baru saja membicarakannya dengan jelas, namun terus saja berjalan ke arah gedung SMA Seirin dengan tak acuh.

  "Hei, itu (Full name) dari Touou yang kemarin baru saja keluar dari masa skors nya 'kan? Kudengar dia di skors karena membuat masalah dengan polisi", ucap salah seorang siswa setengah berbisik.

  "Benarkah? Dia 'kan hanya perempuan. Jangan mengada-ada", balas siswa yang lain.

  Telinga (Your name) terasa panas mendengar timpalan dari siswa itu. Ia segera melangkahkan kaki ke arah mereka, lalu tanpa ragu gadis itupun segera menarik kerah baju siswa tadi. Karena situasi yang memburuk, salah satu siswa yang tadi membicarakannya hanya bisa lari, mengabaikan temannya yang sekarang berada di tangan (Your name).

  "Bisa kau ulangi ucapanmu tadi?", tanya (Your name) sembari mengepalkan tangan, bersiap memukul siswa itu.

  Tanpa menunggu jawaban dari siswa tersebut, (Your name) langsung saja melayangkan tinjunya. Akan tetapi, belum sempat tinju itu mengenai wajah si korban, tangannya sudah lebih dulu ditahan oleh tangan lain.

  "Siapa kau? Berani-beraninya membuat masalah di Seirin", ucap Kagami, orang yang menahan pukulan (Your name). "Kau itu perempuan. Belum lagi kau hanya sendirian di sini"

  (Your name) melepaskan cengkeramannya dari kerah seragam siswa tadi. Siswa itu langsung lari terbirit. (Your name) juga menarik tangannya paksa dari genggaman Kagami. Kemudian ia berdecak kesal.

  "Lalu? Jangan kau kira aku tak berani melakukan apapun hanya karena aku sendirian disini", balas (Your name) tanpa takut.

  "Dasar kau...", geraman kesal keluar dari mulut Kagami. Tanpa aba-aba ia segera melayangkan tinjunya ke arah (Your name).

  "Kagami-kun. Jangan memukul perempuan"

  Tiba-tiba sesosok pemuda berambut baby blue sudah berdiri di samping Kagami dengan tangan yang memegang segelas milkshake. Berkat hal itu, Kagami terlonjak kaget dan seketika menghentikan aksinya.

  "Kuroko! Berhenti mengagetkanku! Sejak kapan kau disini?!", seru Kagami kesal.

  "Sejak murid tadi pergi", jawab Kuroko datar sambil menyeruput milkshake nya.

  Sebenarnya kedatangan Kuroko tadi juga mengejutkan (Your name). Tapi untung saja gadis itu cukup bisa mengendalikan keterkejutannya. Berdeham kecil, (Your name) kemudian menatap dua pemuda di hadapannya itu santai.

  "Tunjukan aku dimana siswi yang bernama Aida Riko"

.

  Setelah beberapa gerutuan kesal dari Kagami, akhirnya ia dan Kuroko pun sepakat untuk mengantar (Your name) ke kelas Aida Riko, kakak kelas mereka di Seirin. Sesampainya di depan pintu ruangan yang dimaksud, Kagami dan Kuroko segera berjalan pergi.

  "Oi, Kuroko! Aku tak percaya kau mau mengantarnya! Bukankah dia anak Touou sama seperti Ahomine?!", seru Kagami di tengah jalan, tidak terima.

  Kuroko hanya diam, ia terus saja berjalan tanpa menjawab pertanyaan Kagami. Tapi setelah beberapa langkah, Kuroko berhenti secara tiba-tiba, membuat Kagami juga menghentikan langkahnya.

  "Aku tahu, Bakagami-kun", balas Kuroko dengan ekspresi datarnya lalu kembali berjalan, meninggalkan Kagami yang masih diam dengan rasa kesalnya.

  Dalam hati Kuroko tersenyum. Sepertinya pemuda bersurai baby blue itu mulai menaruh hati pada si gadis bersurai (Hair colour). Cinta pertama, mungkin. Tapi memang begitulah adanya. Kuroko tertarik dengan gadis itu karena sikapnya. Disaat siswi lain sibuk bersolek, (Your name) justru sibuk mencari masalah di sana sini.

.

  (Your name) membuka pintu kelas di depannya lalu melenggang masuk dengan santai. Di dalam kelas hanya ada satu orang murid, dan orang itu adalah Aida Riko, orang yang dicari (Your name). Berjalan ke arah Aida, (Your name) kemudian menarik sembarang kursi lalu duduk di depan si kakak kelas.

  "Touou menantang Seirin. Aku kemari ingin bertemu dengan leader disini. Siapa dia?", tanya (Your name) tanpa menunjukan sopan santun. Ia dan Aida adalah teman sejak kecil, wajar saja gadis itu tampak sangat santai.

  Aida diam sesaat lalu menatap gadis itu heran. "Kupikir kau tadi baru saja bersamanya?"

  (Your name) balas menatap Aida bingung. Tapi setelah itu gumaman "oh" panjang keluar dari mulutnya diiringi anggukan mengerti.

  "Maksudmu si alis cabang itu? Baiklah, aku—", (Your name) baru saja akan berdiri namun seruan Aida menghentikan aksinya. Alhasil gadis itupun kembali duduk.

  "Tunggu! Bukan dia yang kumaksud!"

  "Huh? Lalu siapa?"

  "Kuroko, laki-laki berambut biru muda tadi", ucap Aida memberitahu.

  "Hah?!"

  (Your name) berteriak kaget secara spontan. Tak lama setelahnya tawa menggelegar keluar dari mulut gadis itu.

  "Serius? Laki-laki pendek itu?", tanya (Your name) masih berusaha meredakan tawanya. Setelah tawanya reda, gadis itu justru menghela nafas lalu bangkit berdiri. "Sudahlah. Kau hanya mengada-ada. Kucari tahu sendiri saja. Jaa", kemudian (Your name) menenteng tasnya lalu pergi keluar dari kelas.

.

  Dengan langkah kesal gadis bersurai (Hair colour) itu melangkahkan kakinya di jalan. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku jaket dalam-dalam. Sekarang sudah sore, dan ia harus sampai di rumah sebelum makan malam jika tidak ingin uang sakunya dipotong lagi. Maka dari itu (Your name) pun mempercepat langkahnya.

  "Suara apa itu?", tanya (Your name) kepada diri sendiri ketika melewati sebuah gang sempit yang cukup gelap.

  Samar-samar gadis itu mendengar suara pukulan dan beberapa ancaman. Karena rasa penasarannya yang tinggi, ia pun segera melangkah mendekati gang. Ia picingkan kedua matanya supaya dapat melihat dengan jelas. Dan sekarang (Your name) tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Di depannya tampak seorang pemuda yang tengah dihajar habis-habisan oleh beberapa berandalan kelas teri di Tokyo.

  "Oi! Apa yang kalian lakukan?", tanya (Your name) dengan nada tak suka. "Bisakah kalian pergi sekarang?"

  Berandalan-berandalan tadi menghentikan aksinya. Mereka semua serempak menatap si gadis berbalut seragam Akademi Touou. Salah satu diantaranya mulai tertawa.

  "Bukan urusanmu, bocah. Kau tak berhak mengatur kami"

  "Oh... Tak berhak mengatur?", (Your name) mendekati gerombolan itu sambil melipat lengan seragamnya. "Kalau begitu izinkan aku memaksa kalian!", lalu dengan cepat ia segera menghajar berandalan-berandalan tadi.

  Tak butuh waktu lama sekarang gerombolan tak jelas tadi sudah terkapar di tanah. (Your name) membersihkan debu dari tangannya yang kotor. Ketika sedang lengah, dari arah belakang gadis itu berdirilah salah seorang berandalan tadi dengan sebongkah kayu di tangannya.

  "Habis kau!"

  Belum sempat kayu tersebut mengenai kepala (Your name), si pria yang membawanya sudah lebih dulu ambruk ke tanah berkat lemparan bola basket yang tepat mengenai punggungnya dengan keras. Rupanya pelaku pelemparan bola tersebut adalah seorang pemuda baby blue yang kini tengah terduduk di tanah.

  "Pergi kalian!", seru (Your name) lantang lalu tertawa. "Ah iya. Kau tak apa?", tanyanya setelah melihat pemuda yang tadi dihajar.

  (Your name) segera mendatangi pemuda itu. Akan tetapi ia segera menghela nafas berat setelah mengetahui siapa orang yang sudah ia tolong.

  "Anak Seirin rupanya", ujar gadis itu ketus. "Bagaimana bisa kau jadi seperti ini? Kau itu laki-laki, bodoh. Harusnya kau bisa menjaga diri", lanjut (Your name) kesal.

  Kuroko, pemuda tadi, hanya diam. Ia sibuk memikirkan kejadian yang baru saja ia alami. Untung saja ia tadi belum sempat membalas perbuatan begundal-begundal tidak jelas itu. Jika sudah, mungkin Kuroko tak akan pernah ditolong oleh (Your name). Yang ada gadis itu justru akan semakin ingin menantang Seirin. Sepertinya tak ada salahnya juga terlihat seperti pengecut. Jika memang dengan begitu Kuroko dapat melihat wajah gadis yang ia suka.

  "Oi! Kau dengar tidak?", lalu decakan kesal keluar dari mulut (Your name). "Apa semua anak Seirin seperti ini?", tanyanya jengkel. "Sudahlah. Aku pergi dulu", lalu gadis itu melangkahkan kakinya menjauh.

  Namun baru beberapa langkah, (Your name) kemudian berhenti. Membalikkan badan, ia lalu mendatangi Kuroko.

  "Kau anak Seirin 'kan? Kalau begitu tolong sampaikan ke si alis cabang bahwa Touou menantang Seirin. Datanglah ke depan pabrik yang sudah tak terpakai di dekat sini jam empat sore. Kami akan menunggu kalian disana", ujar (Your name) dan setelah itu benar-benar pergi, membiarkan Kuroko menatap punggungnya dengan pandangan yang minim ekspresi.

.

  Pukul empat sore, didepan sebuah pabrik terbengkalai seperti yang telah diucapkan kemarin, beberapa murid dengan seragam Akademi Touou tampak tengah menempatkan diri. Salah satu diantara mereka, berdirilah seorang gadis berambut (Hair colour) yang tengah menyandarkan diri di tembok. Di sampingnya terdapat seorang pemuda navy blue yang juga dalam posisi sama, disusul gadis merah muda dan beberapa anggota yang lain.
  Dari arah yang berlawanan, gerombolan murid dari SMA Seirin terlihat sedang melangkahkan kaki menuju pintu pabrik, dipimpin oleh seorang pemuda berambut merah kehitaman. Tak butuh waktu lama kini gerombolan dari masing-masing sekolah telah saling berhadapan.

  "Akhirnya kalian tiba juga", ucap si pemuda navy blue sambil menegakkan badan dengan seringai di wajah. "Sebelum acara dimulai, biar kuberitahu kalian tentang aturan mainnya... Pertama, setiap pemimpin kelompok akan beradu lebih dulu. Baru setelah salah satu leader mulai kesulitan, setiap kelompok boleh maju", jelas Aomine, pemuda tadi menjelaskan.

  Setelah penjelasan dari Aomine, Akademi Touou mengajukan leader mereka yang tak lain adalah si gadis surai (Hair colour), (Your name). Gadis itu melangkah maju tanpa takut sedikitpun. Anggota dari Seirin tampak ragu, mengingat (Your name) bisa dibilang adalah siswi paling bermasalah dengan polisi.

  "Leader Seirin, majulah", titah (Your name) sembari menggulung lengan seragam nya.

  Hening sejenak. Tak lama setelahnya, majulah seorang pemuda berkulit putih susu dengan ekspresi datarnya. (Your name) yang melihat hal itu tanpa sadar membulatkan kedua mata tak percaya.

  "K-kau leader dari Seirin?! Jangan bercanda!", seru (Your name) dengan telunjuk yang mengacung tepat di depan muka Kuroko.

  "Aku memang leader Seirin, (Last name)-san", balas Kuroko datar setelah sebelumnya menurunkan acungan jari gadis di hadapannya.

  Mendecak tak acuh, (Your name) mulai mengambil posisi berkelahi nya. "Terserah. Kalau begitu cepat lawan aku", perintah (Your name) tak sabar.

  Akan tetapi bukannya melawan, Kuroko justru mengangkat satu tangannya, membuat seluruh perhatian di depan pabrik itu tertuju ke arah sang leader SMA Seirin.

  "Aku tidak berniat untuk melawan", ujar Kuroko masih dengan wajah minim ekspresi.

  "Hah?!"

  (Your name) berseru antara bingung dan heran. Entah mengapa, ia mulai merasa ada yang tak beres. Karena setelah ucapan Kuroko, hanya dirinya lah yang memberikan reaksi kaget.

  "L-lalu?", tanya (Your name) ragu.

  "Aku ingin menyatakan damai dengan Akademi Touou", setelah itu jeda. "Dan aku menyukaimu. Maukah kau menjadi kekasihku, (Last name)-san?", lanjut Kuroko tanpa basa-basi.

  Badan sang pemimpin kelompok Touou membeku seketika. Sejak dulu, baru kali ini ada orang yang menyatakan perasaan kepadanya. Biasanya setiap orang akan memandangnya takut, dan otomatis tak ada kesempatan bagi mereka untuk mengungkapkan perasaan. Karena ini baru kali pertama, (Your name) hanya mematung, tak tahu harus bagaimana.

  "Terima saja, (First name)-chan!", ujar si gadis surai pink.

  "Satsuki! Kau tahu tentang semua ini?!"

  "E-eh? A-aku hanya diberitahu Dai-chan!"

  "Oi! Jangan menunjukku, bodoh!"

  "Daiki! Kau tahu tentang hal ini?!"

  Baru saja (Your name) akan berlari untuk menghajar Aomine, suara dari Kuroko menghentikan niatnya.

  "Apa kau menerima perasaanku, (Last name)-san?", tanya Kuroko sambil memiringkan kepala.

  Tanpa sadar wajah (Your name) memerah. Ia segera memalingkan wajah ke arah lain. Bagaimana bisa seorang pemimpin kelompok pembuat onar bisa selucu ini?!, seru gadis itu dalam hati. Kemudian (Your name) mengacak rambut kesal dan berteriak keras.

  "Aargh! Aku tak tahu! Soal pernyataan damai nya aku terima! Tapi soal yang kedua... Aah aku tak tahu!", seru (Your name) frustasi lalu berjalan menjauh dengan kaki yang dihentakan.

  Kuroko hanya berdiri bingung, begitu pula dengan anggota tiap kelompok. Mengetahui hal itu, si surai navy blue dari Touou berseru dengan seenaknya.

  "Dia menerima perasaanmu, Tetsu!"

  "Diam kau, Daiki!", dan terdengar lah seruan balasan sang pimpinan Touou dari jarak yang cukup jauh.

.

A/N:
Yo, readertachi~ I'm back with the phantom sixth man from Seirin(?) Gimana ceritanya? Kaget ya tahu si Kuro jadi leader gang? Sama, saya juga. Jadi, ceritanya itu Kuro leader asli Seirin. Tapi dalam praktinya(?) Kuro milih Kaga buat berperan seolah-olah dia leader nya. Gitu...
Saa, jaa matta, readertachi!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro