Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Real (Kise x Reader)

Genre: Horror, Romance
Rate: T

  "Moshi moshi"

  "(First name)cchi. Ayo kencan-ssu", suara baritone dari sambungan seberang terdengar.

  "Eh? Dimana?"

  "Taman hiburan-ssu"

  "Sou ka. Tapi kapan?"

  Hening melanda. (Your name) untuk sesaat hanya mendengar suara gumaman dari sambungan seberangnya. Gadis berparas cantik tersebut kini sedang berbicara dengan sang kekasih via handphone.

  "Besok-ssu! Besok malam! Aku akan menjemput (First name)cchi!", tak lama kemudian seruan riang kembali (Your name) dengar.

  "Hai'. Wakarimasu, Ryou-kun", balas (Your name) sambil tersenyum tipis.

  Setelah itu teriakan penuh rasa senang keluar dari mulut pemuda yang tadi dipanggil 'Ryou-kun'. (Your name) pun mau tak mau tertawa kecil karena tingkah kekasihnya itu.

  "Saa, jaa matta na, (First name)cchi! Oyasuminasai-ssu!"

  "Oyasuminasai mou, Kise Ryouta-kun"

  Dan akhirnya sambungan diputus. Kemudian (Your name) melangkahkan kaki ke kasurnya, bersiap untuk tidur karena jam yang telah menunjukan pukul sebelas malam.

.

  Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, sore ini (Your name) dan Kise pun melakukan kencan mereka di taman hiburan. Sepasang kekasih itu berjalan riang dengan tangan yang saling bergandengan. Wahana demi wahana mereka coba. Mulai dari Ferris Wheel untuk melihat sunset, hingga Roller Coaster yang membuat Kise sempat akan mengeluarkan seluruh isi perutnya.

  "Ryou-kun, setelah ini kita mau mencoba wahana apa?", tanya (Your name) seusai mereka memasuki rumah cermin.

  Kise berguman dengan pose berpikir, jari telunjuk dan ibu jari berada di dagu dan terus bergumam. Kemudian tiba-tiba pemuda pirang itu menjentikkan jarinya, menandakan bahwa ia sudah mendapat ide.

  "Bagaimana kalau rumah hantu-ssu?", usul Kise dengan riangnya.

  (Your name) sedikit heran mendengar saran sang kekasih. Karena setahunya, Kise itu takut dengan hantu. Bahkan pernah dulu, ketika mereka berdua sedang menonton film horror bersama di rumah (Your name), Kise langsung memeluk kekasihnya itu erat saat adegan dimana hantu yang tiba-tiba muncul dimulai.

  "Kau yakin?", tanya (Your name) memastikan. Sebenarnya gadis itu sah-sah saja jika memang harus memasuki rumah hantu. Kalau boleh jujur, (Your name) justru menyukai hal-hal yang berbau horror dan supernatural.

  "Tentu saja-ssu!", seru Kise penuh semangat sambil menganggukan kepala antusias.

  (Your name) menghela nafas pelan. Jika Kise sudah bersemangat seperti itu, maka tak ada alasan bagi (Your name) untuk tidak menuruti keinginan kekasihnya. Tersenyum tipis, si gadis bersurai (Hair colour) tersebut kemudian mengangguk, menyetujui ucapan sang kekasih.

  "Baiklah kalau begitu! Ikuzo, Ryou-kun!", seru (Your name) lalu segera menarik Kise ke wahana yang dimaksud.

  Sepasang kekasih itu terus melangkahkan kaki mereka ke rumah hantu yang dimaksudkan. Sesampainya disana Kise segera mengantri untuk membeli tiket. Tak lama kemudian mereka pun melangkahkan kaki masuk.
  (Your name) mulai merasa ada yang tidak beres ketika memasuki rumah hantu itu. Karena sejak tadi, ia tidak sekalipun melihat pengunjung lain yang datang selain dirinya dan Kise. Bahkan sejak tadi, ia juga tidak melihat hantu penjaga yang seharusnya ada disana.

  "Nee, Ryou-kun"

  "Nani, (First name)cchi?", sahut Kise dengan nada riang yang semakin membuat (Your name) merasa kalau ada yang tidak beres saat ini.

  "Kau tidak takut sekarang?"

  Kise seketika menghentikan langkahnya, membuat (Your name) juga ikut seperti itu. Kise menatap kekasihnya heran.

  "Kenapa aku harus takut-ssu?"

  Menghela nafas pelan, (Your name) mulai menjelaskan alasannya bertanya seperti itu kepada sang kekasih.

  "Ryou-kun itu sangat takut dengan hal-hal berbau horror. Tapi kenapa saat ini Ryou-kun terlihat biasa-biasa saja? Bahkan cenderung lebih senang dari biasanya", tutur (Your name) panjang lebar sambil menatap Kise terus-menerus.

  Kini Kise yang menghela nafas. Kemudian pemuda pirang itu menepuk dadanya laksana orang yang sudah membulatkan tekad.

  "Aku ingin berubah, (First name)cchi!", jawab Kise dengan pandangan berapi-api. "Bukannya aneh jika seorang lelaki lebih penakut dari pacarnya-ssu?", lalu ia kembali menatap kekasihnya sedikit bingung.

  "Sou ka.."

  Dan (Your name) pun hanya bisa mengangguk-angguk paham. Dan tanpa membuang-buang waktu lagi, kini keduanya kembali berjalan, semakin memasuki rumah hantu tersebut.
  Entah sudah berapa menit sepasang kekasih itu menyusuri bagian dalam rumah hantu. Namun tak sekalipun (Your name) atau Kise melihat hantu jadi-jadian yang seharusnya berada disana. (Your name) mulai bosan, sedangkan Kise masih dengan asyiknya berjalan, tidak lupa wajah riangnya yang belum juga hilang sejak tadi.

  "Ryou-kun. Apa kau tidak merasa ada yang aneh?"

  Setelah beberapa saat tadi hanya keheningan saja yang menemani keduanya, kini (Your name) memutuskan untuk membuka pembicaraan. Kalau boleh jujur, gadis manis itu sudah diambang kebosanan.

  "Tidak-ssu. Memangnya ada apa, (First name)cchi?", respon Kise masih saja berjalan dengan pandangan yang menatap lurus jalan di depannya.

  "Daritadi aku belum juga melihat seekor hantu pun", gerutu (Your name), mungkin karena sebal, gadis itu bahkan menyebut hantu dengan satuan ekor.

  Kise tertawa pelan mendengar ucapan kekasihnya. "Mana kutahu-ssu. (First name)cchi ingin melihat hantunya?"

  (Your name) hanya mengangguk lemas menanggapi pertanyaan Kise. Setelah itu keheningan kembali melanda. Mereka kembali fokus berjalan menyusuri rumah hantu tersebut.

  "Aha! Itu dia!"

  Tiba-tiba ketika sepasang kekasih itu berjalan dalam keheningan, (Your name) dengan senangnya berseru sambil menunjuk ke arah di depannya. Karena penasaran, Kise mengikuti arah yang ditunjuk (Your name) dan seketika pemuda tampan itu mengehentikan langkahnya.

  "Huaa! Hantu-ssu!", lalu tanpa aba-aba apapun, Kise langsung saja berlari meninggalkan (Your name) sendirian.

  Melihat tingkah kekasihnya barusan membuat (Your name) mengernyitkan dahi bingung. Apa yang terjadi dengan pemuda pirang itu? Mengangkat bahu acuh, (Your name) mulai melanjutkan perjalanannya, melangkah menuju arah yang tadi ia tunjuk.

  "Maa maa. Akhirnya aku menemukanmu!", (Your name) kembali berseru riang ketika ia menghentikan langkah.

  Sungguh hati (Your name) merasa senang. Akhirnya setelah bermenit-menit ia hanya berjalan dengan bosan, kini gadis itu mendapatkan apa yang daritadi ia cari. Tepat di hadapan gadis itu sekarang telah bediri seorang anak kecil yang tampak pucat. Mungkin anak itulah hantu jadi-jadian yang seharusnya menunggu wahana tersebut.

  "Baru kali ini aku melihat anak kecil yang menjaga sebagai hantu jadi-jadian! Sugoi!"

  (Your name) terkagum, terlebih lagi ketika melihat betapa bagusnya tampilan anak kecil itu. Wajah pucat, tatapan kosong, pakaian lusuh, dan noda darah yang berada di beberapa area pada anak tersebut membuat (Your name) berdecak kagum. Tampilan anak itu benar-benar mirip seperti hantu.

  "Nee nee. Dimana okaa-san mu, kodomo-chan?", tanya gadis bersurai (Hair colour) tersebut ramah kepada anak tadi sambil tersenyum manis.

  Untuk beberapa saat (Your name) belum juga mendapat jawaban. Tapi kemudian akhirnya anak itu membuka mulut dan menjawab.

  "Okaa-san.. Shinu.. Onee-chan..", tutur bocah itu sambil perlahan menatap tepat ke wajah (Your name).

  (Your name) sempat tertegun dengan ucapan anak kecil di depannya tersebut.

  'Meninggal? Apakah karena hal itu anak ini memilih untuk bekerja menjadi hantu jadi-jadian? Kasihan sekali', pikir (Your name) iba.

  "Kalau begitu aku turut berduka cita ya?", ucap (Your name) pelan sambil tersenyum. "Saa, ayo ikut onee-chan. Aku akan membelikanmu es krim setelah ini"

  Anak kecil itu hanya terdiam, kemudian ia mulai mengikuti (Your name) yang sudah kembali melanjutkan langkahnya. Tanpa terasa, (Your name) dan anak kecil tadi sudah hampir sampai di pintu keluar sekarang.

  "Maa, tinggal sedikit lagi kita akan sampai pintu keluar. Kau mau ikut? Nanti onee-chan akan bilang ke petugas wahana ini untuk memintamu izin sebentar", tawar (Your name) sambil menatap anak kecil di sampingnya dengan senyuman.

  Namun anak kecil itu hanya terdiam. Kemudian dengan gerakan perlahan ia menggeleng.

  "Iie.. Arigatou, onee-chan.. Aku tidak ingin menakuti kekasih onee-chan..", ucap anak itu dengan lirih, lalu ia pun membalikan badan, bersiap meninggalkan (Your name).

  "Eh? Sou ka.. Kalau begitu jaa matta na! Aku titip salam untuk anggota keluargamu yang lain!", seru (Your name) sambil melambai-lambaikan tangan.

  Sesudahnya (Your name) kembali melangkahkan kaki menuju pintu keluar. Tapat ketika ia telah sampai, (Your name) dapat melihat Kise yang sedang duduk di bawah pohon dengan raut cemas.

  "Ryou-kun?", sapa gadis itu saat ia sudah sampai di samping kekasihnya.

  "(First name)cchi!", sontak Kise langsung berdiri, jelas terlihat kalau pemuda pirang itu sangat senang.

  (Your name) mendudukan diri di bangku panjang tempat Kise tadi duduk. Kise pun ikut melakukan hal yang sama.

  "Nee, Ryou-kun. Kau tahu? Ternyata hantu tadi seorang anak kecil! Dan kau tahu? Aku tadi mengobrol dengannya", tutur (Your name) dengan senang. Kemudian ia pun mulai bercerita tentang anak kecil yang tadi ia temui. Mulai dari bunya yang meninggal sampai (Your name) yang tadi sempat akan mengajaknya membeli es krim.

  Cerita yang (Your name) katakan membuat Kise sukses kembali mematung untuk yang kedua kalinya.

  "(F-First name)cchi, aku harus memberitahumu sesuatu-ssu", ucap si pirang dengan terbata-bata.

  "Nani, Ryou-kun?", tanya (Your name) dengan penuh rasa penasaran, ditatapnya pemuda blonde itu penuh keheranan.

  Kini giliran Kise yang memulai ceritanya. Ia ceritakan semua rencana yang dia lakukan tanpa sepengetahuan kekasihnya itu. Sebenarnya Kise sidah menyewa rumah hantu di taman hiburan tersebut untuk satu hari. Ia menyuruh supaya semua hantu penjaganya tidak diperlihatkan karena dia masih takut dengan hantu. Jika seperti ini, wajar saja kalau Kise langsung berlari pergi saat (Your name) menunjuk anak kecil di dalam rumah hantu yang ia sewa. Karena itu berarti hantu tersebut asli bukan?

  "(First name)cchi?", panggil Kise ke kekasihnya yang kini tengah membeku.

  Untuk sesaat (Your name) masih belum memberi respon. Tak lama kemudian gadis itu mulai mengedarkan pandangannya menatap Kise hingga membuat pemuda tersebut dapat melihat rautnya yang sulit didefinisi.

  "B-Berarti aku tadi mengobrol dengan hantu asli?", tanya (Your name) memastikan. Walau sebenarnya ia sudah tahu jawaban seperti apa yang akan Kise beri nantinya.

  Pertanyaan dari (Your name) pun membuat Kise mau tak mau mengangguk. Padahal kalau boleh memilih, pemuda pirang itu ingin supaya hal ini tidak usah dibahas lebih panjang lagi.

  "Ahahaha", tawa canggung kemudian keluar dari mulut (Your name), disusul gadis itu yang berdiri dari bangku panjang dimana ia tadi duduk. "Ayo pulang saja, Ryou-kun", setelah itu (Your name) mulai melangkah pergi.

  "Mou, tunggu aku, (First name)cchi!", seru Kise sambil ikut menyusul langkah kekasihnya.

  Pada akhirnya sepasang kekasih itu pun menempuh perjalanan dalam suasana canggung. Perasaan bahagia tentunya ada karena ini adalah kencan pertama mereka di taman hiburan. Namun di balik semua itu, perasaan takut tidak luput dari keduanya, terutama si gadis bersurai (Hair colour).

  'Oh, Kami-sama. Aku hanya bisa berharap semoga anak kecil tadi tidak mengikutiku', pinta (Your name) dalam hati sambil terus melanjutkan perjalanan, tidak menyadari bahwa ternyata kini ia tidak hanya berdua dengan sang kekasih.

.

A/N:
Yoo, readertachi~! Entah mengapa saya baru ingin mwmbuat fic untuk model kita yang penuh dengan blink blink ini. Bagaimana? Absurd? Harap maklum.
Saa, jaa matta, readertachi~!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro