Ghost (Takao x Reader)
Genre: Horror, Romance
Rate: T
"Latihan hari ini cukup sampai disini!", teriak (Full Name), gadis yang menjabat sebagai manager di SMA Shuutoku.
Matahari hampir berada tepat diatas kepala, sehingga gadis itu menyudahi latihan mereka. Saat ini, anggota klub basket Shuutoku sedang berada di pantai. Bukan untuk berlibur tentunya, melainkan untuk latihan persiapan ketika mengikuti Winter Cup yang akan datang.
"Sekarang kita ke penginapan dulu", lanjut gadis bersurai (Hair Colour) itu.
Hari ini dia menggantikan sang pelatih untuk memimpin latihan. Karena orang yang bersangkutan sedang ada keperluan lain.
"Hai'!", seru seluruh anggota tim inti SMA Shuutoku.
.
"Hey, Shin-chan. Aku tidak menyangka kita akan bertemu Seirin disini", ucap seorang pemuda berambut hitam kepada kawannya yang berambut hijau.
Seluruh anggota tim basket Shuutoku sedang berjalan mencari kamar mereka sendiri. Setelah sebelumnya mereka latihan dengan bertanding melawan Seirin, yang ternyata juga satu penginapan dengan mereka.
"Urusai yo, bakao", respon pemuda yang diajak bicara.
"Sebenarnya aku juga tidak menyangka"
(Your Name) tiba-tiba berada dibelakang mereka berdua. Hampir saja Midorima menjatuhkan patung koala kecil yang dibawanya karena terkejut.
"(First Name)-chan! Kau mengejutkan kami!", Takao menatap gadis itu sambil memegang dadanya. Sepertinya dia benar-benar terkejut.
"Gomen gomen. Aku tak bermaksud, Kazunari-kun", (Your Name) menunjukan senyuman sejuta dolar nya.
Melihat senyuman sang kekasih, seketika Takao kembali melihat kedepan. Tak ingin membuat jantungnya berdegup lebih kencang lagi.
"Oi, (Last Name). Kenapa kau ada disini?", tanya Miyaji yang sebenarnya juga kaget dengan kedatangan gadis cantik itu.
"Ooh itu. Kamarku berada disebelah kamar kalian", jawabnya terus terang.
Anggota yang lain hanya ber-'oh' ria.
.
Waktu begitu cepat berlalu. Tak terasa sekarang malam telah tiba. Semua anggota klub basket Shuutoku sedang bersantai. Walaupun ada juga yang memilih untuk bermain basket seperti biasa.
Ketika (Your name) sedang asyik memandang langit malam dari kamar penginapannya, tiba-tiba sebuah suara ketukan pintu terdengar. Tanpa perlu waktu lama gadis itu segera mendatangi pintu lalu membukanya.
"Oh, Kazunari-kun? Ada apa?", ternyata pelaku pengetukan pintu tadi adalah kekasih (Your name) sendiri.
"Ano, (First name)-chan. Mau jalan-jalan ke pantai?", tanya Takao.
Tak biasanya pemuda pemilik Hawk's Eyes itu menanyai (Your name) dulu. Biasanya dia akan langsung mengajak, walaupun sebenarnya kalau gadis itu menolak dia juga akan membatalkan ajakannya.
"Eh? Baiklah. Chotto matte kudasai"
Kemudian (Your name) masuk ke kamarnya untuk mengambil jaket lalu keluar lagi.
"Yosh. Ikimashou", seru gadis itu dengan senyumannya seperti biasa kemudian berjalan mendahului sang kekasih.
Takao hanya tersenyum, membiarkan gadis itu berjalan mendahuluinya.
.
Kedua remaja itu kini telah sampai di pantai. Rambut (Hair colour) (Your name) berkibar dengan indah akibat hembusan angin pantai yang cukup dingin. Tentu saja, sekarang sudah jam sembilan malam.
"Nee, Kazunari-kun. Midorima-kun dimana? Kau tumben tidak dengannya", tanya (Your name) membuka pembicaraan.
Takao tampak sedikit gugup karena pertanyaan kekasihnya itu.
"Um.. Entahlah"
"Eh? Tak biasanya kau tidak tahu"
"Dia sedang pergi tadi. Tidak mengajakku"
(Your name) hanya mengangguk-angguk paham. Walau sebenarnya dia tak sepenuhnya yakin dengan ucapan sang kekasih. Setelah itu mereka hanya berbincang-bincang sambil melihat deburan ombak malam itu. Langit malam yang bertaburan bintang menjadikan pemandangan lebih indah.
"Ano.. Kazunari-kun. Ayo pulang. Sudah semakin malam", ajak (Your name) ke kekasihnya yang tampak masih menikmati pemandangan pantai. Kemudian melangkahkan kakinya pergi dari sana.
Takao menengokkan kepalanya ke (Your name). "Hm? Baiklah", lalu mengikuti sang kekasih meninggalkan pantai.
.
"Nee, (first name)-chan. Apa kau percaya hantu?"
"Eh?"
(Your name) tampak kebingungan dengan pertanyaan kekasihnya itu. Jadi, dia hanya menanggapinya dengan mengangkat bahu.
"Apa kau pernah melihat hantu sebelumnya?", tanya Takao sambil menatap jalan didepannya. Tak sedikitpun mengalihkan pandangan ke (Your name).
"Belum pernah. Dan jujur saja, aku tidak mau melihatnya", jawab gadis itu sambil tertawa canggung.
"Sou ka. Ah, gomen", Takao tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Aku kembali ke pantai dulu. Sepertinya ada barang ku yang terjatuh"
"Hai', wakarimasu. Aku akan menunggu!", balas (Your name) sambil tersenyum dan melambaikan tangan ke kekasihnya yang sudah berjalan kembali ke arah pantai.
"(First name)-chan!"
Tiba-tiba, gadis beriris (Eyes colour) itu mendengar suara yang sangat ia kenal dari arah belakangnya. Sontak saja ia menengokkan kepalanya ke belakang. Dan didepan gadis itu kini ada Takao dan Midorima yang sedang bejalan bersama menuju ke arahnya.
"Oh, hi, Kazunari-kun!", senyuman masih terpasang di wajah (Your name). "K-Kazunari-kun?!", kedua mata berwarna (Eyes colour) itu seketika membulat saat menyadari siapa orang yang ada dihadapannya kini.
Keringat dingin mengalir di pelipis gadis manis itu. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya mulai memucat.
"(First name)-chan? Kau kenapa?", sang pemilik Hawk's eyes mulai khawatir ketika melihat keadaan kekasihnya.
"Ada yang tidak beres, nanodayo", pemuda berambut hijau disebelahnya mengeluarkan pendapat.
(Your name) hanya tersenyum aneh. Dengan penuh keraguan, dia membalikkan badannya. Berniat melihat pemuda yang tadi ke pantai bersamanya, yang sangat mirip dengan Takao. Dan disana, pemuda tadi berada tepat di tengah jalan, memunggungi (Your name) yang kini semakin banyak mengeluarkan keringat dingin.
Dengan perlahan, pemuda yang tadi mengaku sebagai Takao memutar kepalanya, balas menatap (Your name). Astaga, kepalanya dapat berputar 180°! Wajahnya berbeda dengan yang tadi ketika dia berada di pantai bersama (Your name). Walau masih dengan rupa Takao, tapi kini kulitnya pucat, pandangannya kosong, dan kakinya tidak menapak di tanah.
Setelah melihat pemandangan tadi, seketika itu juga kesadaran (Your name) menghilang. Dia pingsan. Untungnya Takao bisa dengan sigap menangkapnya.
"(First name)-chan! Hey! Kau kenapa?!", Takao masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi.
"Sudahlah, nanodayo. Percuma saja kau bicara dengan orang yang pingsan", si tsundere berujar sambil membenarkan letak kacamatanya. "Lebih baik kita bawa dia kembali, nanodayo"
Dan setelah itu pun kedua pemuda tadi kembali ke penginapan, berbagai macam pertanyaan hinggap di benak keduanya. Serta, tanpa mereka sadari, hantu tadi hanya memandangi keduanya sambil tersenyum di balik pohon dan kemudian menghilang tanpa jejak.
.
A/N:
Yoooo, minna~! Saya hadir membawa horror yang tidak begitu kerasa. Karena jujur saja, saya tidak punya inspirasi soal cerita seperti ini. Demo, vote and comment selalu ditunggu!
Saa, jaa matta, readertachi!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro