DaIzuki (Izuki x Reader)
Genre: Romance (Reader as Hyuuga Junpei no Imouto)
Rate: T
Suara pantulan bola terdengar memenuhi gym SMA Seirin. Di siang yang terik itu tim basket Seirin tengah berlatih. Seperti biasa, mereka berlatih dengan penuh semangat. Sekalipun porsi latihan mereka luar biasa.
"Shoot, Hyuuga!"
"Kuroko, pass!"
"Kagami, dunk!"
"Izuki!"
"Nice rebound, Kiyoshi-senpai!"
Seruan dari tiap-tiap pemain terdengar. Tak ada satupun dari mereka yang mengeluh. Apalagi kini mereka ikut berpartisipasi dalam Winter Cup tahun ini. Setelah beberapa menit berlatih, bunyi peluit pun terdengar.
"Latihan sampai disini dahulu! Waktunya istirahat!", seru Aida Riko, pelatih tim basket SMA Seirin.
"Yosh, minna! Sekarang istirahat!", teriakan kapten mereka yaitu Hyuuga Junpei terdengar.
Semua anggota pun menghentikan latihan mereka. Kemudian mereka melangkah menuju bangku panjang disamping lapangan.
"Sumimasen~ Minna-san~", suara feminim seorang gadis berambut (Hair colour) terdengar. Gadis itu sedang berlari menuju anggota tim basket yang tengah berkumpul.
"(First name), kenapa kau kemari?", tanya Hyuuga.
"Memangnya tidak boleh? Aku hanya mau memberikan ini kok", lalu sebuah kotak makanan ia berikan kepada Hyuuga. "Semoga kalian suka, minna-san!", kemudian (First name) meninggalkan gym.
Dengan perginya gadis itu, berbagai pertanyaan timbul di benak mereka yang melihat kejadian tadi. Apa hubungan antara Hyuuga dan (First name)? Mengapa mereka tampak begitu akrab?
Seketika Hyuuga langsung dikelilingi anggota yang lain. Rupanya, kedatangan (First name) tadi hanya untuk memberikan sekotak honey soaked lemon.
"Kelihatannya enak", ucap Hyuuga. "Dan memang enak", lanjutnya setelah mencicip selembar lemon.
Tak lama setelah itu, anggota yang lain menyusul untuk mencicipi hasil karya (First name). Tak perlu waktu lama, kini kotak makanan tersebut telah kosong.
"Oishii~ Nee, Hyuuga-kun, apa hubunganmu dengan gadis bernama (First name) tadi?", tanya Riko membuka pembicaraan.
Semua langsung menatap Hyuuga. Rasa penasaran tampak begitu jelas di mata semua anggota yang lain. Karena (First name) adalah murid yang baru saja pindah ke Seirin. Gadis itu berbeda kelas dengan Kuroko maupun anak kelas satu yang lain. Maka dari itu, tak ada satupun dari mereka yang mengenal (First name).
"Oh, (First name). Dia orang yang berharga bagiku", jawabnya enteng.
"Kekasihmu?", tanya Izuki. Entah Hyuuga salah dengar atau tidak, tapi nada bicara Izuki menampakkan ketidaksukaan.
"Bukan. Sudahlah. Sekarang latihan lagi!", seru Hyuuga. Mau tak mau merekapun mematuhi. Tak ingin mendapati kapten mereka masuk ke mode clutch nya.
.
Keesokan harinya, Hyuuga dan (First name) tampak tengah berjalan ke sekolah bersama. Sekali lagi, hal itu membuat anggota tim basket yang lain kebingungan.
"Aku tidak perlu diantar sampai kelas. Hhmph!", ujar (First name) tidak suka sambil menggembungkan pipi.
"Aku tidak meminta pendapatmu, baka. Oh iya, nanti pulanglah bersamaku", Hyuuga mengacak surai lembut milik gadis didepannya itu. "Jaa", kemudian ia melangkah pergi ke kelasnya.
.
"Izuki. Sejak tadi kau menatap apa?", tanya Kiyoshi heran. Karena sejak awal latihan tadi, Izuki terus saja menatap pintu masuk gym. Padahal jelas-jelas tak ada apapun disana.
"Ah, iie. Aku menatap karena mata memang untuk menatap", jawab Izuki asal.
"Itu tidak lucu, Izuki", balas Kiyoshi sweatdrop. Kemudian sang iron heart itu kembali bermain.
"Aku yakin tadi dia disana", gumam Izuki lalu menyusul Kiyoshi ke lapangan.
-(Your name)'s POV-
Aku ingin masuk ke gym. Tapi aku tidak berani. Disana ada Izuki-senpai yang sejak tadi menatap terus ke pintu masuk, tempat dimana aku bersembunyi. Kalau boleh jujur, aku menyukai Izuki-senpai sejak pertama kali pindah kemari. Ini semua karena pun dan pribadinya yang tenang.
"Kalau aku masuk, aniki marah tidak ya?", tanyaku kepada diri sendiri.
Sebelumnya biar kuberi tahu kalian. Aku adalah Hyuuga (First name). Aku adik dari sang clutch shooter dan kapten tim basket Seirin, Hyuuga Junpei. Kaget? Teman-temanku juga kok, tenang saja.
Tapi sepertinya anggota tim basket belum mengetahuinya. Ya karena kakakku tidak pernah bercerita sepertinya. Dan tiap aku ingin berbicara, selalu saja dia membungkam mulutku.
"Ah aku tidak peduli! Aku akan masuk sekarang!", keputusanku sudah bulat. Aku kini mulai melangkahkan kaki masuk ke gym.
Untung saja latihan sedang berlangsung. Sehingga semua anggota sekarang sedang berada di lapangan. Melihat Aida-senpai yang sedang duduk di bench, akupun menghampirinya.
-End of (Your name)'s POV-
"Aida-senpai!", sapa gadis beriris (Eyes colour) itu sambil menghampiri senpai nya.
"Are.. (First name)-chan?", wajah Riko tampak bingung.
Ekspresi (First name) tampak heran. Seolah bertanya 'mengapa dia memanggil dengan nama awalku?'. Tapi kemudian ekspresi tersebut hilang. 'Tentu saja karena aniki tak mengenalkan nama marga ku kepada mereka', jawabnya sendiri.
"Hai'. Ano.. apa aku mengganggu?"
"Sepertinya. Gara-gara kau, Izuki terus saja menatap ke arah bench", celoteh Hyuuga yang tiba-tiba berada didepan kedua gadis itu.
"N-nani?", kemudian bisa dilihat, wajah (Your name) mulai memerah.
Untungnya saat itu Izuki masih berada di lapangan. Hyuuga hanya tersenyum menanggapi reaksi adiknya itu. Lalu ia pun mulai mengacak-acak rambut sang adik.
"Hyuuga-kun. Latihan belum selesai", Riko memberitahu dengan suara horror nya.
Hyuuga menelan ludah. Tapi ia belum juga kembali ke lapangan.
"Kantoku, aku ada perlu sebentar dengan gadis ini", ujar Hyuuga lalu menarik (Your name) keluar dari gym.
Riko hanya menghela nafas pasrah. Dan latihan pun berlanjut tanpa adanya sang kapten. Sekali lagi, kini Izuki menatap kearah pintu masuk, tempat dimana Hyuuga dan adiknya berada.
"Izuki selalu bercerita tentangmu kepadaku. Sepertinya dia menyukaimu sejak pandangan pertama", Hyuuga memulai pembicaraan.
"E-eh? T-tidak mungkin!", sangkal (Your name). Walau sebenarnya dia berharap kalau hal itu benar.
"Jangan berbohong kepada kakakmu sendiri", balas Hyuuga. "Aku hanya ingin mengatakan itu. Ayo masuk lagi.", lalu ditariknya tangan sang adik kembali masuk ke gym.
.
"(First name)?", sebuah suara terdengar ketika adik Hyuuga itu sedang melamun di bench.
"Nani?", (Your name) menengokkan kepalanya. "I-Izuki-senpai?!", serunya kaget ketika pandangannya bertemu dengan orang yang tadi membuyarkan lamunannya.
Izuki hanya tersenyum menyembunyikan rasa gugupnya. Berterimakasihlah kepada sifatnya yang kalem dan selalu bisa berkepala dingin saat menghadapi masalah.
"Hyuuga tadi meyuruhku untuk mengajakmu pulang bersama", ucap Izuki dengan kalem.
"Eh? B-berdua?", tanya (Your name). Wajahnya mulai memerah.
"Iie. Bersama anggota tim basket yang lain", jawab Izuki. 'Walau sebenarnya berdua lebih baik', tambahnya dalam hati.
Pupus sudah harapan gadis itu bisa pulang berdua dengan senpai yang dicintai. Kini wajahnya semakin merah karena malu.
"S-Sou ka. Hai'. Wakarimasu"
"Saa, ikuzo? Hyuuga dan yang lain sudah menunggu di luar", Izuki mengulurkan tangannya.
(Your name) hanya mengangguk kemudian menerima uluran tangan tersebut. Mereka berdua lalu berjalan keluar gym, menyusul anggota lain yang kini tengah menunggu.
"Gomenne, minna-san. Aku kira kalian masih didalam tadi", kata (Your name) merasa tak enak karena telah membuat yang lain menunggu.
"Daijoubu, (First name)-chan. Ano..", ucapan Riko terpotong, tatapan matanya mengarah ke tangan (Your name) dan Izuki yang masih bergandengan.
Menyadari apa yang Riko lakukan, anggota yang lain ikut menatap ke tangan mereka berdua. Anehnya, (Your name) dan Izuki tidak menyadari akan hal itu.
"Apa yang kalian lakukan?", tanya Hyuuga sambil menunjuk kedua tangan (Your name) dan Izuki yang masih bertautan.
Menyadari hal itu, seketika (Your name) dan Izuki melepaskan genggaman mereka dan menatap ke arah yang berlawanan. Terdapat semburat merah di masing-masing pipi dua orang itu.
"B-bukan apa-apa. G-gomennasai!", (Your name) langsung membungkukkan badannya, berharap supaya sang kakak tidak marah.
Hyuuga hanya bisa menghela nafas. Sebenarnya dia kesal, tapi ia tak sampai hati memarahi adiknya didepan banyak orang. Lagipula yang memegang tangan (Your name) adalah Izuki.
"Nee, Hyuuga. Tidak kah sebaiknya kita menyuruh Izuki menyatakan perasaannya sekarang?", tanya Kiyoshi ke pemuda yang kini disampingnya.
Hyuuga mulai memikirkan ucapan Kiyoshi. Benar juga, Izuki sudah sering bercerita ke mereka berdua kalau dia menyukai (Your name). Yah, walaupun cerita Izuki ke Hyuuga sedikit lebih tertutup. Karena Izuki mengira Hyuuga juga menyukai (Your name) sama sepertinya.
"Kau benar", ucap Hyuuga sebelum kemudian memanggil Izuki. Membuat si pemilik Eagle Eye itu berbalik dan menghentikan langkahnya. "Cepat ucapkan perasaanmu ke (First name), aho"
"Bukannya kau juga menyukainya?", Izuki tampak sedikit bingung.
"Jangan bercanda. Sudahlah, cepat ucapkan saja"
Akhirnya Izuki pun mengangguk. Dia mulai mendekati (Your name) dan menyuruhnya untuk berhenti. Membuat kawan-kawannya juga ikut berhenti. Beruntung ada taman didekat mereka, hingga setelah itu mereka pun memutuskan untuk berhenti di taman tersebut.
"(First name), maukah kau jadi kekasihku? Kalau tidak mau tak masalah. Aku tidak memaksa", ujar Izuki dengan tenang seperti biasa.
Izuki benar-benar serius. Didepan teman-temannya ia menyatakan perasaan kepada gadis yang ia sukai, yaitu (Your name). Dia berlutut dihadapan gadis itu sambil menatap iris (Eyes colour) milik (Your name) dengan lekat. Tak ada lelucon atau pun sama sekali.
(Your name) hanya bisa terdiam dengan rona merah di pipi nya. Tak terbesit sedikitpun pikiran bahwa senpai yang ia sukai akan menyatakan perasaannya di depan anggota tim basket yang lain, apalagi ada Hyuuga disana.
"S-Sebenarnya aku mau. T-Tapi aku akan bertanya ke kakakku dulu. Boleh?", jawab (Your name) sedikit malu.
Izuki bangkit dari posisinya. Dia segera menyetujui ucapan (Your name).
"Tentu. Silahkan saja", balas Izuki.
"Nee, Aniki. Apa aku boleh menjadi kekasih Izuki-senpai?", tanya (Your name) sambil berjalan ke arah Hyuuga.
Semua yang mendengar dan melihat hal itu seketika terkejut. Seruan tak percaya terdengar jelas dari murid berbagai kelas itu, kecuali si anggota emotionless mereka, Kuroko Tetsuya. Hyuuga pun juga mendapat tatapan tak percaya dari rekan-rekan basketnya.
"Kenapa kalian? Dia memang adikku", tutur Hyuuga dengan santainya sambil membenarkan letak kacamata yang ia pakai. "Baiklah. Kau boleh bersamanya, (First name)", tambah Hyuuga menyetujui.
"Hontou ka?! Yeey! Arigatou, Aniki!", seru (Your name) riang sambil memeluk sang kakak.
Mereka yang melihat Hyuuga mendapat pelukan dari sang adik hanya bisa menatap dengan berbagai macam pandangan. Izuki yang iri namun tetap kalem. Kagami yang masih shock. Kuroko yang setia dengan pokerface nya. Serta reaksi-reaksi lain dari para anggota tim basket yang tak mungkin author sebutkan satu persatu.
"Saa, DaIzuki, senpai!", seru (Your name) sambil memeluk Izuki tiba-tiba. "I laugh you!", ucapnya sambil tersenyum senang.
Izuki awalnya tidak menyangka akan mendapat pelukan tiba-tiba seperti ini. Begitupula (Your name) yang mengucapkan sebuah pun untuknya. Tapi kemudian ia ikut tersenyum dan membalas pelukan tersebut.
"Hai'. I laugh you two, (First name)"
Setelah itu mereka melepas pelukan dan kembali berjalan. Namun, ketika Izuki akan berjalan menyusul kekasihnya, ia dihentikan oleh Hyuuga. Dan anggota lain diberi isyarat untuk berjalan saja lebih dulu.
"Oi, Izuki", Hyuuga berkata sambil menepuk pundak si pemilik Eagle Eye.
Izuki pun hanya menoleh.
"Kalau kau membuat adikku menangis, latihan 50 kali lipat akan menunggumu keesokan harinya", kata Hyuuga diiringi aura horror yang menyelimuti. Kemudian ia berjalan kembali menyusul anggota yang lain.
Izuki hanya bisa menelan ludah. 'Seorang kakak yang overprotective. Penyayang sekaligus menakutkan', batin Izuki ngeri. Setelah itu ia pun ikut berjalan kembali menyusul kawan-kawannya yang kini sudah cukup jauh didepan.
.
A/N:
Huaa.. Saya bawa Izuki Shun kali ini. Bagaimana, readertachi? Aneh ya? Maklum lah, saya tidak terlalu paham dengan chara yang satu ini. Apalagi pun buatannya. Demo, semoga readertachi tetap suka. Jangan lupa vomment ya~?
Saa, jaa matta, readertachi~!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro