#OS: Thief (Kagami x Reader x Himuro)
Yak, sesuai request dari Dea_DeandraFrisnaAP, kali ini Ai bakal buat oneshoot Kagami x Reader! Semoga suka yaa! Tapi ini aku juga campur dengan Himuro. Soalnya bingung bet. Ah sudahlah. Oke, dimulai!
Ai POV
Seorang gadis cantik bersurai (Hair Colour), dan bermanik (Eye Colour) sedang menyirami bunga di depan rumahnya. Ya, dia adalah (First Name) (Last Name). Gadis baik hati dan juga dikenal cerdas, dan juga ia adalah kekasih dari Kagami Taiga, ace dari Seirin.
Setelah selesai menyiram bunga, (Name) masuk ke dalam rumahnya. Saat itu adalah liburan sekolah. Tetapi, (Name) bingung ingin melakukan apa. Orang tuanya juga sedang berada di luar kota selama 1 minggu lebih.
Ia mengambil HP-nya. Saat melihat nomor Kagami, ia terpikir sesuatu. Ia menekan tanda telepon.
"Moshi-moshi. Ada apa, (Name)?"
"Moshi-moshi. Taiga, sekarang kau ada di Jepang atau Amerika?"
"Aku?"
"Tentu saja!"
"Jadi duta sampo lain? Hahaha ... ups. Hehehe ... aku tetap di Jepang sekarang. Memangnya kenapa?"
"TAIGA!"
"Hahaha ... gomen ne. Ada apa sih, (Name)?"
"Tidak. Hanya saja, kau bisa tidak menginap di rumahku? Hari ini sampai hari Kamis atau Jumat saja,"
"Hmm ... aku akan ke Amerika minggu depan sih. Oke, berarti aku bisa. Aku akan datang. Tunggu aku ya,"
"Aaah ... baiklah! Cepat ya!!"
"Ha'i. Aku akan bersiap-siap dulu, sanpai jumpa, (Name)!"
"Sampai jumpa! Daisuki, Taiga-kun!"
(Name) pun mengakhiri telepon.
"Akhirnya," gumam (Name).
(Name) pun segera membereskan kamar tamu yang akan dipakai oleh Kagami.
Kagami POV
Aku sudah bersiap dengan barang-barang yang akan kubawa untuk menginap di rumah (Name), kekasihku.
Saat aku sedang mengemasi barangku, tiba-tiba Alex datang.
"Hei, hei, hei. Lihat, apa yang akan kau lakukan, Taiga?" tanyanya. "Uhh ... bukan urusanmu," jawabku. "Oh, aku tahu! Pasti kau ingin menginap di rumah kekasihmu yang cakep itu kan? Iya, kan? Iya, kan??" goda Alex. "Ugh ...," gumamku. "Huh, kekasihmu itu harusnya lebih memilih Tatsuya. Karena dia memiliki sikap yang dewasa, juga dia ganteng!" kata Alex.
"Terserah apa katamu, Alex. Sudah. Aku mau pergi ke rumah (Name). See you later!" kataku. "Okay! Bye~" balas Alex.
Reader POV
Aku sudah menyiapkan kamar untuk Taiga. Kini, kamar tamu yang semula berantakan juga kotor, sekarang telah bersih dan rapi. Aku sudah mengelap jendelanya, menyapu lantainya, juga mengepel lantai.
"Periksa AC-nya ah." Aku mengambil remot AC yang ada di kamar tamu. Aku menyalakan AC-nya.
"Yup, masih bisa. Hore! Kamar untuk Taiga selesai!" seruku.
Tiba-tiba, ada yang membunyikan bel pintu. Ah, itu pasti Taiga!
Aku segera membukakan pintu.
"Selamat datang, Ta ... eh? Tatsuya?" gumamku. Dugaanku salah. Ternyata, itu adalah Himuro Tatsuya, saudara Taiga.
"Hello, (Name). Apa kau sedang sibuk?" tanya Tatsuya. "Eh? Taiga akan menginap di rumahku. Ada apa, Tatsuya?" tanyaku. "Lho? Taiga juga akan menginap disini?" tanyanya lagi. Aku mengangguk.
Kagami POV
Sebentar lagi aku sampai di rumah (Name). Saat sudah di depan rumah (Name) ...
"Lho? Taiga juga akan menginap disini?" kata seseorang. Tunggu, tunggu ... aku kenal suara ini. Itu adalah ...
Himuro Tatsuya.
Apa? Aku melihat lebih teliti lagi. Sampai aku memincingkan mata. Dari warna rambut sudah sangat pasti itu Tatsuya.
"Kau mau menginap disini juga? Waa ... boleh, boleh. Ayo masuk. Eh, tapi," kata (Name). "What?" tanya Tatsuya. "Tapi nanti kau tidurnya berbagi dengan Taiga, ya," kata (Name). "No problem. Thank you, (Name)," balas Tatsuya. "You are welcome. Ayo ma ...," aku memotong kalimat (Name).
"Wait!" seruku. "Taiga?" ucap (Name) dan Tatsuya berbarengan.
"Ah ... Taiga, Tatsuya, ayo masuk. Aku akan membuatkan kalian minuman dulu ya," kata (Name).
"Hei, bukannya kau sekarang harusnya ada di Amerika?!" seruku. "Eh? Aku hanya ingin melihat keadaanmu, Alex, dan (Name). Itu saja," jawab Tatsuya.
Reader POV
Aku membuatkan mereka teh. Setelah selesai, aku pun kembali ke ruang tamu.
"Taiga, Tatsuya, ini minumannya!" seruku. "Ha? Cepat sekali," kata Taiga. "Hehehe ... jangan remehkan aku~" kataku. "Thank you, (Name)," ujar mereka. "You are welcome! Silahkan diminum."
"Oh, ya. Hei, bagaimana kalau besok kita ke mall? Aku sedang menginginkan baju dress baru, dan juga aku ingin membeli earphone," usulku.
"Hmm ... okay. Aku juga ingin membeli bahan-bahan untuk membuat ini," kata Taiga sambil mencari sesuatu di tasnya. Ternyata dia mengambil sebuah buku masak. Lalu membolak-balikkan halaman-halaman buku itu.
"Ini," tunjuk Taiga. "Hmm? Pancake?" gumam Tatsuya. Taiga mengangguk. "Itu mudah. Oh, ya, (Name). Aku disini hanya sampai besok. So, aku menginap disini hanya semalam. Besok aku akan ke rumah Taiga untuk menemui Alex," jelas Himuro. "Okay."
"Kalian berdua! Tolong bantu aku masak dong!" pinta (Name). "Okay, (Name)."
Kami bertiga akan memasak burger, sesuai request dari Taiga. Ya, kalian tahu sendiri lha. Dia itu kan maniak burger.
"Huft ... selesai juga! Thank you, Taiga, Tatsuya!" seru aku. "You are welcome!"
Setelah selesai makan ...
"Hmm ... mandi dulu ah," ujar Taiga. Aku yang sedang minum tersedak. "Ma ... mandi ... mandi katamu?!" seruku. "Iya," ucap Taiga. "Ta ... tapi kau pakai baju di kamar mandi, ya!" kataku.
Sebenarnya ... aku itu sudah mau pingsan kalau melihat sixpack milik Taiga.
Aku berlari menuju kamarku, lalu menutupi wajahku dengan bantal.
Sekarang, wajahku sedang merah sekali pasti.
"Hey, (Name). Ada apa?" tanya Tatsuya yang datang ke kamarku. "Ta ... Tatsuya? Apakah Taiga sedang mandi?" tanyaku. "Benar," jawab Tatsuya. "Come here," kataku. Tatsuya menghampiriku. Lalu aku membisikkan sesuatu padanya.
"You understand?" tanyaku. Himuro mengangguk.
Saat malam harinya ...
Aku, Taiga, dan Tatsuya sedang berada di halaman belakang rumahku. Malam ini sangat indah. Banyak sekali bintang.
"Sugoii~" gumamku. "Boring, boring ... kita ngapain harusnya nih, buat ngusir bosan?" tanyaku. "Ke Maji Burger yuk," ajak Taiga. "Heh! Jangan kebanyakkan makan makanan cepat saji, Taiga! Itu tidak boleh!" seruku. "Hmm ... ya. (Name) benar, Taiga," sahut Tatsuya. "Uh ... ya sih. Kalau begitu, tidur saja ah ... ngantuk bet," kata Taiga. "Terserah kaulah," ucapku.
"Tapi sekarang masih pukul 19.15, Taiga. Sepertinya ... terlalu cepat kalau tidur sekarang," kata Tatsuya yang melihat jam tangannya. Aku berpikir. "Souka!" seruku. "Eh, kenapa?" tanya Taiga. "Aku tahu. Kita memasak saja untuk besok. Jadi ... aku bangun bisa tidak terlalu pagi. Nah, besok makanannya tinggal dihangatkan saja," kataku. "Untuk sekali lagi, kau sangat pintar, (Name)!" puji Tatsuya. "Hehehe."
Pada akhirnya, aku, Taiga, dan Tatsuya membuat takoyaki untuk sarapan besok.
"Huft ... lelah, lelah. Tapi, akhirnya selesai juga!" seruku senang. "Takoyaki ini pasti sangat enak," kata Taiga yang memegangi piring berisi takoyaki yang masih hangat. "Hmm ... fantastic," kata Taiga. Lalu ...
"Hey, Taiga! Jangan ngiler!" kataku merebut piring yang ada di tangan kekasihku itu.
Tatsuya yang sedang mencuci alat-alat masak yang tadi kami pakai terkekeh.
"Sudah lama kita tidak memasak bersama ya. Hmm ... terakhir kali kita masak apa, ya?" gumam Taiga. "Ngg ... kalau tidak salah kita buat sup wonton deh," kata Tatsuya. Taiga dan aku menangguk. "Jam 20.30. Tidur ah."
Tatsuya dan Taiga mengangguk.
Keesokkan harinya ...
Aku bangun tidur pukul 04.45. Taiga dan Tatsuya sepertinya belum bangun. Kalau begitu, aku akan menghangatkan takoyaki yang sudah aku, Taiga, dan Tatsuya buat semalam.
Saat aku ingin mengambil takoyaki di lemari penyimpan makanan ...
"Kyaaa ...!"
Kagami POV
Aku dan Tatsuya masih terlelap. Saat ini pukul 05.00.
Tapi tiba-tiba ...
"Kyaaa ...!" (Name) berteriak. Aku dan Tatsuya yang masih tidur terkejut dan langsung berlari ke dapur.
Saat di dapur, aku melihat (Name) menatap ke arah sebuah piring.
"(Name)! Ada apa?!" tanya Tatsuya.
"Ta ... Taiga, Tatsuya ...," ucap (Name) dengan wajah khawatir. Aku dan Tatsuya mengangkat sebelah alis. "Kenapa?" tanyaku. "Itu ...," ucap (Name). "Ada yang mencuri takoyaki yang telah kita buat!" serunya khawatir. Aku dan Tatsuya tersentak kaget. "Tidak mungkin, tidak mungkin!" seruku. (Name) lalu mengambil sebuah piring yang berisi sisa-sisa saus. "Aku ingat piring yang kemarin kita pakai. Inilah piringnya!" kata (Name) sambil menyodorkan piring yang kuingat adalah tempat kemarin menaruh hasil masakan kami. "Absurd. Ini sangat aneh. Seingatku, semua jendela dan pintu yang ada disini sudah aku kunci," kata Tatsuya. "Apa jangan-jangan ...," kata (Name) menggantungkan perkataannya. "Ya ... ya ... apa itu?" tanyaku. "Jangan-jangan ... yang mencurinya adalah ... HANTU?" gumam (Name) sambil memberi suara tinggi pada kata 'hantu'.
Mendengar perkataan (Name), wajahku menjadi pucat pasi. "Hmm ... Taiga? Kenapa wajahmu pucat pasi?" tanya (Name).
"(Name)? Apa kau tidak tahu? Taiga itu takut pada hantu," kata Tatsuya dengan senyuman khasnya//Aww. "Hei! Itu tidak benar!" elakku. "Terserah kau saja," kata Tatsuya. (Name) hanya geleng-geleng kepala. "Hhh ... (Name), maaf aku tidak bisa membantu. Hari ini aku hanya bisa menemani kalian ke mall, setelah itu aku langsung pergi untuk menemui Alex," kata Tatsuya. (Name) mengangguk paham. Ia harus membalas kebaikan sahabatnya ini. Dia selalu mengorbankan dirinya demi aku dan (Name).
"Tapi sepertinya kita tidak jadi ke mall hari ini. Aku jadi was-was karena kasus ini," kata (Name). "Kau sudah seperti detektif saja. Pake kasus-kasusan segala," candaku. "T.A.I.G.A ...," ucap (Name) geram. GLEK! Aku menelan air liurku. Kekasihku yang satu ini. Memanglah. Lama-lama aku mantanin dah ini orang.
Sekarang, aku sedang membantu (Name) dan Tatsuya mencari petunjuk.
"Yosh!" seru (Name).
Ai POV
"Yosh!" serumu. Kagami dan Himuro menghampirimu. "Ada apa?" tanya Kagami. Kau menunjukkan sebuah sobekan kain berwarna merah. "Kain merah?!" seru Kagami dan Himuro. (Name) mengangguk. "Apa kalian berpikir sepertiku?" tanya Kagami. (Name) dan Tatsuya mengangguk. "Iya ... yang aku pikirkan ... pelakunya adalah ...," (Name) menggantungkan kalimatnya. "Tuyul?!" tebak Kagami. "Kau aneh. Mana ada tuyul pake baju. Tuyul tuh telanjang," kata Himuro. "Benar juga, ya. Eh, tapi bukan hanya kain merah ini yang aku temukan," kata (Name).
(Name) lalu menunjukkan lagi benda yang ia temukan. Sebuah ...
"Boneka berbi?!" tanya Kagami kaget. Boneka itu sangat aneh. Boneka itu banyak dicoret-coret dengan spidol. "Usang sekali," komentar Himuro. (Name) mengangguk. Kagami wajahnya dibanjiri oleh keringat dingin.
"Oh, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa!" seru Himuro.
Sekarang, hanya tertinggal (Name) dan Kagami. "Apa yang harus kita lakukan sekarang, (Name)?" tanya Kagami. (Name) berpikir.
"Taiga, malam ini tidurlah pukul tujuh malam. Pada pukul sebelas, kita bangun untuk bergadang," komando (Name). "Ba ... baiklah!" kata Kagami.
Pada sore harinya.
(Name) sedang mempersiapkan semua untuk mengawasi pencuri makanan. Tadi, dia dan Kagami sudah membuat membeli 5 burger di Maji Burger.
Tiba-tiba ...
Bel pintu berbunyi. (Name) segera berlari menuju pintu.
Saat membukakan pintu ...
"Lho? Tatsuya? Kenapa kembali? Apakah barangmu ada yang tertinggal?" tanya (Name) bertubi-tubi. "Oh, tidak. Hanya saja, tadi Alex menyuruhku kembali untuk membantu kalian memecahkan masalah tadi," jelas Himuro. (Name) ber-ooh ria. (Name) pun mempersilahkan Himuro masuk.
"Kenapa kau kembali?" tanya Kagami pada Himuro. "Nanti akan aku jelaskan, Taiga," kata Himuro dengan senyumannya.
Pada malam hari ...
"Ayo kita tidur! Pukul 11 nanti kita harus bangun!" seru (Name) yang telah memakai piyama. Kagami dan Himuro mengangguk.
Mereka pun menuju kamar dan segera tidur.
'TRING TUNG TANG TUNG TANG!' Suara alarm HP (Name). Dia telah me-reset-nya jadi pukul 22.45, agar dia bisa membangunkan Himuro dan Kagami.
(Name) segera berlari menuju kamar tamu.
"Taiga, Tatsuya! Ayo bangun!" seru (Name). Tanpa ba-bi-bu, Himuro langsung bangun terlebih dahulu. "TAIGA!" teriak (Name). "Ugh ... kalian duluan saja. Aku ngantuk. Hoaaam ... hmhm," Kagami mengeluh. (Name) mendecih kesal. "Ya sudah lah. Ayo, Tatsuya, kita duluan sajalah!" kata (Name) sambil menarik tangan Himuro.
"Nah sekarang kita tunggu disini," kata (Name) sambil berjongkok di belakang sebuah meja.
5 menit ...
Tak ada respon.
10 menit ...
Masih saja tak ada respon.
15 menit ...
Tetap sama saja.
30 menit ...
Krek! Krek!
Ada sesuatu. (Name) yang menyadari itu langsung menggoyangkan tubuh Himuro yang sedikit terlelap saking lamanya.
"Sst sst ... Tatsuya, Tatsuya. Ada sesuatu, bangun," kata (Name) tidak terlalu keras agar tidak ketahuan dari makhluk yang membuat bunyi tadi.
Tatsuya langsung terbangun.
"Aku akan hitung dari 1 sampai 3, lalu kau langsung nyalakan lampu, ya!" ujar (Name). Himuro mengangguk.
"1 ... 2 ... 3!" seru (Name).
Himuro langsung menyalakan saklar lampu.
CEKLEK!
(Name) dan Himuro tersentak kaget. Ternyata selama ini yang memakan makanan adalah ...
"Taiga! Apa yang kau lakukan?" seru (Name).
"Astaga ... Taiga, jadi selama ini kai yang berbuat hal ini?" tanya Himuro.
Ya ... pelakunya adalah Kagami Taiga.
Kagami yang sedang memakan burger sambil tidur terbangun. Ternyata selama ini dia jalan sambil tidur.
"T.A.I.G.A ...," kata (Name).
BUK
BAK
DUANG
JDENG
MEOONG
"OI, OI, OI! Aku minta maaf, (Name)! Lagipula aku kan sedang tertidur, jadinya aku tidak tahu."
"Haah ... ya sudah. Aku maafkan," ucap (Name) pada akhirnya.
"Jadi ... sobekan kain merah itu berasal dari bajumu," gumam (Name). "Tapi ... kalau sobekan itu dari Taiga, lalu boneka berbi itu dari siapa?" tanya Himuro. "Apa kau membawanya, Taiga?" tanya (Name). "Tidak kok."
Hening ...
Pada akhirnya, (Name), Taiga, dan Tatsuya langsung berebutan lari menuju kamar.
××××××××××
Amsyong! Apa yang aku tulis ini?! Gaje banget, sumpah. Oh, ya. Dea_DeandraFrisnaAP Kak Dea, maaf ya. Ai buatnya lama banget. Dan maaf juga buat para readers soalnya Ai jarang buat oneshoot. Soalnya Ai lebih suka buat grup chat dan scenario. Maaf sekali lagi, maaf, maaf, maaf!
Hhh ... readers, jangan lupa beri vomment pada cerita aneh, gak jelas ini ya.
Sekian semuanya. Terima kasih ...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro