Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#OS: Selalu Ada di Pikiran (Akashi x Reader)

Ini bukanlah request dari siapa pun. Ai hanya kepikiran aja. Soalnya jarang buat oneshoot, jadi buat aja deh. Oke, semoga kalian suka!😉

××××××××××

Ai POV

Seorang gadis dengan warna rambut (Hair Colour), dan bermanik (Eye Colour) sedang berjalan menyusuri sekolahnya, SMA Rakuzan. Dia adalah gadis yang cerdas, baik hati, selalu ceria, dan ramah. Ya, dia adalah (First Name) (Last Name).

Banyak siswa-siswa lain yang menyapanya, dan ia pun membalas sapaan orang-orang. Banyak laki-laki yang mencoba menyatakan cintanya pada (Name). Namun, (Name) selalu menolaknya dengan halus dan berkata kalau dia dan laki-laki yang menembaknya bersahabat saja. Kenapa?

Karena ... (Name) sudah memiliki seorang pujaan hati. Siapa?

Dia adalah ...

Akashi Seijuuro. Ya, ketua OSIS SMA Rakuzan bermanik dwiwarna itu. Iya, dia. Yang terkenal absolute dan selalu memaksakan kehendak (Ai: *Menghindar dari jurus seribu gunting*).

Sebenarnya, dia sekelas dengan Akashi, tetapi dia selalu malu untuk menyatakan cintanya pada Akashi.

"Ohayou, (Name)-chan!" sapa Hayama Kotarou, salah satu sahabat (Name). Dia bersama salah satu temannya, Mibuchi Reo yang juga merupakan sahabat (Name). Sebenarnya mereka itu sudah kelas 2 SMA.

"Ohayou, (Name)-chan~" ucap Mibuchi. "Ohayou, Kotarou-senpai, Reo-senpai!" balas (Name).
"Ihh ... (Name)-chan, (Name)-chan~ jangan panggil kami senpai ... panggil saja kami dengan panggilan seperti kita seumuran~" kata Mibuchi. "Tapi itu tidak sopan, Reo-senpai," kata (Name). "Ahh~ terserahlah," ucap Reo. Reo lalu mencubit pipi kanan (Name).

"Pipimu makin hari makin mulus saja syihh~" kata Mibuchi. "Ah, Reo-senpai bisa saja! Tapi, aduh, duh! Sakit, awh!" seru (Name). "Hei, Reo-nee! Kasihan (Name)!" seru Hayama. "Hahaha." Mereka pun tertawa bersama.

Bel masuk kelas berbunyi.

"Ah, sudah bel. Ya sudah, (Name)-chan sampai ketemu saat istirahat!" seru Hayama sambil melambaikan tangan pada (Name). "Ya, sampai jumpa, senpai!" balas (Name).

Saat di kelas.

Sensei masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran. "Halo, ohayou! Selamat pagi semua! Oh, ya. Sebelum mulai pelajaran, sensei ingin menukar tempat duduk kalian. Karena ... banyak yang mengeluh selalu dicontek," kata sensei. Semua murid tersentak kaget, kecuali (Name).

Reader POV

Penukaran tempat duduk? No problem! Aku tidak masalah duduk dimana saja dan dekat siapa saja. Kecuali ...

"(First Name) (Last Name), pindah duduk di samping Akashi Seijuuro!" perintah sensei.

DEG!

Jantungku degdegan seketika. Duduk disamping Akashi? (Ai: Iya!) Disamping?! (Ai: Sekali lagi IYA!)

Aku benar-benar tak percaya. Duduk di samping seorang Akashi Seijuuro? Yang benar saja. Aduh, sensei, katakan kalau anda bercanda ...

"(Name)? Tunggu apa lagi?" tanya sensei. "Eh?! Ha ... ha'i, sensei!" kataku gelagapan. Aku berdiri dari tempat dudukku, lalu duduk di samping Akashi secara perlahan-lahan.

Hening ...

Itulah yang terjadi selama pelajaran. Tidak ada suara dariku ataupun Akashi. Owh ... habis ini aku mau curhat pada Kotarou-senpai dan Reo-senpai.

Saat istirahat ...

Di kantin. Kotarou-senpai dan Reo-senpai kebingungan melihatku yang daritadi terdiam.

"(Name)-chan, (Name)-chan. Ada apa?" tanya Kotarou-senpai. Aku tersentak kaget. "Eh, hehehe ... enggak kok," elakku. "Hmm~ jangan-jangan ... (Name)-chan sedang memikirkan seseorang ya?~" goda Reo-senpai. Aku seketika nge-blushing. Aku menggeleng. "Ah~ bohong, ah! Itu ... kok kamu nge-blush?" tanya Reo-senpai. "Hhh ... baik-baik. Oke, aku akan beri alasan. Tetapi, ingat! Jangan beritahu siapa-siapa!" suruhku. Mereka berdua mengangguk. Aku lalu membisikkan sesuatu pada mereka.

"Nani?!" seru mereka tak percaya. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku. "Owh ... (Name)-chan~ jadi kau suka pada Sei-chan?~ Kenapa kau tidak bilang pada kami?" tanya Reo-senpai. "Iya! Reo-nee benar, (Name)-chan! Jika kau ingin mendapatkan hatinya, kau tinggal katakan saja pada kami, kami akan membantumu!" seru Kotarou-senpai panjang lebar. "Tapi ... jangan beritahu ini pada siapa-siapa!" seruku. Mereka berdua bertatapan, lalu menyeringai.

"Baiklah!"

Ai POV

Tim basket Rakuzan sedang latihan di gym. Saat sedang istirahat, Hayama dan Mibuchi menghampiri Akashi.

"Halo, Sei-chan~" sapa Mibuchi. "Ada apa?" tanya Akashi dengan nada dingi khasnya. "Hehehe ... Akashi, kita mau kasih tau sesuatu nih ...," ujar Hayama. "Apa itu?" tanya Akashi.

"Sei-chan, kau tahu (First Name) (Last Name)? Itu lhoo ... gadis yang tekenal ramah itu. Yang sekelas denganmu!" kata Mibuchi. Akashi mengangguk. "Iya. (Last Name) itu duduk di sampingku," kata Akashi. Mendengar itu, Hayama dan Mibuchi saling bertatapan dengan wajah berbinar-binar.

"Sei-chan, dia itu menyukaimu lho!" seru Mibuchi.

Akashi terdiam sejenak.

Akashi POV

"Sei-chan, dia itu menyukaimu lho!" seru Reo.

Aku terdiam.

(First Name) (Last Name), gadis yang selama ini adalah pujaan hatiku, juga menyukaiku?! Aku bersyukur, ternyata cintaku tidak bersebelah tangan.

"Terima kasih, Reo."

Aku pun segera meninggalkan gym.

Sebenarnya, sejak pertama kali melihatnya, aku merasakan jantungku berdetak sangat kencang. Itu berarti aku menyukainya.

Reader POV

Sekarang aku sedang berada di dalam mobil pribadi milik keluargaku. Aku terus memikirkan Akashi.

Akashi ...
Akashi ...
Akashi ...

Itulah yang terus berada di pikiranku.

Sesampai di rumah, adikku, Yumi, langsung menyambutku dan memelukku.

"(Name)-nee! Selamat datang!" serunya. "Halo, imoutou," balasku. "Nee-chan, tadi (Name)-nee dapat kiriman dari seseorang," kata Yumi. "Wah, benarkah?" tanyaku memastikan. "Ha'i!" balasnya. "Ya, sudah. Arigatou, Yumi-chan!"

Aku segera menuju ke kamarku. Aku melihat sebuah vas berisi 5 tangkai bunga mawar yang segar. Tapi seingatku aku tidak menaruhnya disitu. Dan, aku juga tidak punya vas bunga!

Aku mengambil vas tersebut. Lalu aku melihat sebuah kertas berwarna merah jambu. Sepertinya itu adalah petunjuk dari pengirimnya.

Halo, My Empress. Aku yang telah mengirimkan vas bunga itu padamu. Saat tahu kau akan duduk di sampingku, aku sangat senang.

Besok, saat istirahat temui aku di ruang OSIS.

Tertanda

AS

Aku mengeryitkan dahi. AS? Siapa itu?

"Hmm ... kalau dilihat-lihat ... orang ini menyuruhku menemuinya di ruangan OSIS. Berarti, dia adalah anggota OSIS!" gumamku.

"Tapi aneh juga. Masa iya, sebuah negara mengirimkan sebuah vas bunga," gumamku lagi (Ai: *Dibantai readers*).

"Ini memang sangat aneh, aneh, dan aneh!" seruku.

Keesokkan harinya di sekolah ...

"Hai, (Name)!" sapa siswa-siswa seperti biasanya. Tetapi, aku hanya membalasnya dengan senyuman.

"(Name)-chan!!" seru seseorang. Aku menoleh ke arah suara. Sudah kuduga, itu adalah Kotarou-senpai, dan juga senpai 'perempuan'-ku.

"Kotarou-senpai? Reo-senpai?" gumamku. "Halo~"

"(Name)-chan ... nanti temui kita di ruang OSIS ya!" seru Kotarou-senpai. Aku hany mengiyakan ucapan mereka.

Bel masuk kelas berbunyi.

Aku segera menuju kelas. Saat di kelas, aku melihat Akashi yang sedang membaca buku.Aku hanya menundukkan kepalaku.

Akashi POV

Dia sepertinya malu melihat wajahku. Saking tampannya wajahku ini//kyaa// dia sampai malu? Ckckck ...

Kemarin, aku memberikannya vas dan 3 tangkai bunga mawar. Sekarang, wajahnya semerah mawar tersebut.

Saat istirahat ...

Aku segera melesat menuju ruangan OSIS, untuk mendahuluinya.

Ai POV

(Name) berjalan menuju ruangan OSIS tempat dia akan menemui sang pengirim bunga kemarin.

Saat sampai di depan pintu ruangan, disana ada Hayama dan Mibuchi yang menunggunya.

"Hai, (Name)-chan~ nah, aku akan hitung 1 sampai 3, lalu kau masuk ya ke dalam!~" suruh Mibuchi. (Name) mengeryitkan dahinya.

"Oke, 1 ... 2 ... 3!" seru Mibuchi. (Name) lalu didorong oleh Hayama masuk ke dalam. Lalu, mereka menutup pintunya rapat-rapat. "Senpai!" teriak (Name).

Sementara di luar, Hayama dan Mibuchi hanya cekikikan.

"Jangan berisik," ujar seseorang. (Name) terkaget mendengar suara yang bernada dingin itu. Ia kenal pemilik suara itu. (Name) menoleh ke belakang, dan mendapati Akashi yang sedang menulis sesuatu.

"A ... Akashi-kun?!" tanya (Name). "Benar sekali," ucapnya berhenti menulis.

"A ... ad ... ada apa, Akashi-kun?" tanya (Name) gelagapan. Akashi bangkit dari tempat duduknya, berjalan ke arah (Name). (Name) di-kabedon oleh Akashi.

"My empress, kau harus menjadi kekasihku. Tidak ada penolakan," ucapnya seperti biasa(?).

"A ... Akash ...," Akashi menaruh bibirnya di bibir (Name). Bibir mereka saling bertemu.

"Panggil aku Seijuuro," kata Akashi. "Baik, Sei," ujar (Name).

Akashi lalu melumatkan bibir (Name) lagi.

××××××××××

Dan mereka pun hidup bahagia selamanya ...

Wkwkwkwk ... ini memang gaje, aneh. Hmm ... sekarang Ai lagi enggak ada ide nih. Jadi harus berpikir.

Oke, guys, jangan lupa di vomment ceritanya ya!

See you later!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro