Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[OS] Piramid(Kise x Reader x Aomine)

Kuroko no Basket Book

Kuroko no Basket ©Fujimaki Tadatoshi

Original Story ©P_z949/Mayu The Cat

Ket : friendly, triangle love, nerd!Kise, cool!Aomine, Trendy! Kise, Highschool!AU, 2 Pov's, angst, dll

[OS] Piramida(Kise x Reader x Aomine)

~1375 word(s)~


"Hei, nerd!! Serahkan semua uangmu kepada kami kalau tidak ingin celaka! "
Terlihat seorang pemuda dengan 3 orang teman dibelakangnya tengah memalak seorang pemuda bersurai kuning dengan kacamata yang dipakainya.

"T-tapi aku tidak pu-punya uang ssu"

"Apa pula itu?! Kau mengejekku ya?! "

Sang pemuda yang memimpin tadi menarik kerah pemuda bersurai kuning–Kise.

"Hajar saja bos!! Kalo bisa sampai babak belur! "

Sementara teman(anak buah)  pemuda tadi memprovokasi. Pemimpin mereka mengangkat tangannya yang bebas, hendak meninju muka Kise. Saat ingin melesatkan tinjunya, sebuah tangan menahannya.

"Kau mau apa? "

"Tch! Lepaskan aku bodoh! Aku mau memukul orang lemah ini!! "

Pemuda yang menahan tangan pemimpin mereka melepaskannya dan menghempaskannya.

"Orang lemah yang sesungguhnya adalah yang mencoba menghajar orang lemah"

Pemuda tadi–Aomine membantu Kise berdiri, membiarkan 4 berkawan tadi tercengo.

Aomine berjalan, melewati Kise dengan ke-dua lengannya berada di saku celana.

"Kau lemah. Setidaknya jika mau, kau bisa ku ajari bela diri. Jika kau mau, datangi aku"

Kise berdiri terdiam, menatap Aomine yang sudah pergi. Masih memikirkan ucapan Aomine.

'Apakah aku..
Sangat lemah? '

Beberapa hari setelahnya, Kise setuju untuk diajari bela diri oleh Aomine. Dan sejak itu pula, Kise berubah. Ia tak lagi memakai kacamata, berubah menjadi dingin, dan sekarang tidak ada lagi yang berani mengganggunya. Yah, kecuali para fansnya. Ia dan Aomine sudah menjadi sahabat dekat, sangat dekat.

Tidak terasa, kini mereka sudah memasuki kelas dua SMA.

Sma Teikou, 11-2

Suasana kelas yang cukup ricuh, dikarenakan gosip akan masuknya seorang siswi cantik di kelas mereka. Gosip tersebut tengah hangat, namun tetap ada yang tidak peduli.

Seperti halnya Kise, yang tengah tertidur, dan Aomine yang membaca suatu masalah dengan raut datarnya.

Kriiet

Pintu kelas terbuka, dengan suasana yang berubah menjadi tenang–sangat tenang.

"ohayou~"

"ohayou mo sensei"

"Ada anak baru datang ke kelas kita, baiklah nak, perkenalkan dirimu"

Sang guru, menepuk punggung seorang gadis bersurai (your hair colour) . Sang gadis, kemudian maju satu langkah dan menarik nafas kecil, lalu tersenyum lebar.

"Watashi wa (full name) desu!! Yoroshiku minna-san!"

"Wah~imutnya"

"Baiklah anak-anak, lanjutkan pertanyaan kalian saat istirahat ya. Nah, (Surename) -san kau busa duduk di sebelah Kise-san. "

Kise, yang tengah tertidur langsung terbangun ketika mendengar namanya di sebut. Lantas ia melihat ke arah depan. Sontak mukanya memerah.

'Ki. Kuning bukan? '

(Name)  mengedarkan pandangannya, dan berhenti pada seorang pemuda bersurai kuning dan berjalan ke arah sebelahnya.

"Wah~ (Name) -san tahu yang mana Kise-kun... "

"Iya ya, padahal dia masih baru"

"Apakah dia kenalan Kise-kun? "

"Eh-eh, wajah Kise-kun merah tuh"

Dan berbagai ujaran terdengar oleh (Name)  yang tetap berjalan dengan senyuman di wajahnya.

"Salam kenal, mohon bantuannya"

(Name)  kemudian duduk di sebelah Kise.

"Salam kenal juga ssu, namaku Kise Ryouta"

(Name)  mengangguk paham, lalu menoleh ke sebelah kirinya, di mana seorang pemudaal dengan surai navy, membaca sebuah majalah.

"Salam kenal, mohon bantuannya ya"

Pemuda navy tadi menoleh sebentar, lalu kembali fokus ke majalahnya. Senyuman (Name)  berubah menjadi kecut.

"Tidak usah sedih ssu! Dia memang begitu"

(Name)  mengangguk, lalu memfokuskan pandangannya ke depan, berhubung pelajaran akan dimulai oleh sang guru.

***

Saat istirahat, meja (Name)  di kerumuni siswi-siswi yang ingin berkenalan. Dan, beberapa yang ingin menanyakan bagaimana ia tahu Kise.

"Yah, karena aku mencari seseorang bersurai kuning"

Hanya itu yang bisa dikatakan (Name)  sebagai jawaban untuk pertanyaan para siswi. Dan, setelahnya mereka hanya bersenda gurau.

Di sisi lain, dimana Kise dan Aomine berada. Mereka sedang di atap, dengan Aomine yang tiduran dan Kise yang sedang bercerita.

Sejujurnya Aomine bingung, dulu Kise sangat pendiam, dan sekarang... Ia tak bisa menjabarkannya. Memang, setelah Kise dan Aomine berlatih bela diri bersama, Kise mulai berubah.

Dan parahnya, Aomine merasa kesal karena sedari tadi Kise hanya bercerita tentang murid baru di kelasnya tadi.

"Tch, kau berisik sekali. Memangnya kau suka dia? "

Pertanyaan yang bisa membungkam ocehan tidak berguna Kise. Kise terdiam, dengan sedikit semu di wajahnya.

"Eng.. Iya ssu. "

"Hm.. Kalau begitu berusahalah"

Kise tersenyum mendengar penuturan Aomine, sahabatnya. Tapi terbersit sesuatu di hatinya. Perasaan takut akan kehilangan sosok yang disukainya. Takut sahabatnyalah yang justru (Name)  pilih.

***

Pulang sekolah, (Name)  berjalan sendirian, karena arah rumahnya berbeda dengan arah rumah temannya yang lain. Sejujurnya ia takut, bahkan sangat takut. Apalagi saat melewat gang yang sepi.

Ia berjalan di gang sepi itu dengan perasaan takut yang kentara, apa lagi setelah melihat sekelebat bayangan yang melintas. Sampai saat tangannya ditarik seseorang.

"He, ngapain cewek manis berjalan sendirian di sini"

"Main sama kami yuk"

(Name)  melihat orang yang memegang tangannya dan empat orang lagi mengelilingi dirinya.

"eh.. Lepaskan aku"

Orang yang memegang tangan (Name) hanya menyeringai.

"Mainlah dengan kami dulu, kau pasti suka"

Dan (Name)  rasakan orang tadi menyentuh pahanya. (Name)  mulai menangis. Ingin berteriak, tapi suaranya tak bisa keluar. Empat temannya juga ikut bermain. Tangisan (Name)  semakin kuat, namun tak di gubris oleh mereka.

Buagh!! Bruk!!

Semua yang ada digang itu terkejut, saat orang yang menarik (Name)  terjatuh. Terjatuh dipukul oleh seseorang. Manik (Name)  melebar.

"Ki-kise kun.. "

Author Pov's

Kau berujar pelan, saat mengetahui Kise yang memukul orang tadi. Kau lihat teman orang yang mengganggu mu mendecih. Mereka melepaskanmu, dan hendak menyerang Kise. Tiga sudah tumbang, tinggal dua lagi. Kise sudah kewalahan, dan mulai lengah sampai tak menyadari satu dari mereka hendak memukul kepala Kise memakai balok kayu.

"KISE-KUN!!! "

BUAGH!!

Kau menutup mata tak sanggup melihat, sesaat setelahnya membuka mata, dan terkejut. Bukan Kise yang jatuh, tetapi orang yang hendak memukul Kise. Kau melihat sosok di belakang Kise, dan tenyata itu pemuda yang di sebelahmu tadi.

"Kau baik-baik saja? "

Pemuda tadi mendekatimu, dan membantumu berdiri. Kau mengangguk patah patah.

Pemuda itu tersenyum tipis, dan menghela nafas. Tangannya bergerak menyentuh pucuk kepalamu dan mengelusnya pelan.

"Lain kali hati hati"

"U'um, terimakasih ano.. "

"Aomine. Aomine Daiki"

Kau mengangguk kecil, lalu tersenyum lebar. Dan saat ingin berterima kasih kepada Kise, kau tidak melihatnya. Dan pada akhirnya, kau diantar pulang oleh Aomine.

Sementara Kise, ia berjalan dengan wajah masam, dan seperti menggumamkan sesuatu.

'Tch. Aku tahu pada akhirnya (Name)  justru akan memilihmu. Melihat itu justru aku ingin menghajar mu Aominecchi'

***

Esok harinya, kau ingin berterima kasih kepada Kise, namun setiap bertatap muka dengan pemuda bersurai kuning itu, ia langsung menghindar. Melihat itu, justru kau merasa sedih.

Sampai saat istirahat, kau langsung menarik Kise ke atap. Dan ia tak melawannya. Di atap, Kise hanya diam dan enggan menatap mukamu.

"Kise-kun, kau marah padaku ya? "

"Enggak"

"Lalu kenapa menghindariku? "

"Tidak ada apa-apa"

"Ah, untuk yang kemarin terima kasih ya, Kise-kun! Kau sangat hebat"

'Sangat.. Hebat? Yang benar saja'

"Tch, tidak perlu berterima kasih. Aominecchi lah yang sudah menyelamatkan mu"

"T-tapi.. "

"hoam.. Berisik. Kau juga membantu Kise"

Kau langsung menoleh ke asal suara, dan ternyata itu Aomine yang masih terduduk dengan mengusap wajahnya. Kise menatap agak sinis ke Aomine.

"Kau tidak perlu khawatir aku akan merebutnya Kise, langsung katakan saja"

Aomine berucap, dan berdiri. Kau memperhatikan Aomine yang berjalan ke arah kalian, lalu menepuk pundak Kise.

"Semoga berhasil"

Dan dengan itu, Aomine pergi turun dari atap. Kau menatap Aomine lalu Kise. Kau menatapnya bingung. Apa yang dibicarakan Aomine?

"Eng.. (Name) cchi.. Aku suka padamu. Mau jadi pacarku ssu? "

Kau cukup terkejut dengan pernyataan Kise, namun kau langsung kembali seperti semula. Dan, menatap Kise dengan pandangan seperti orang bersalah.

"Ano.. Kise-kun.. "

'Tolong, jangan bilang.. '

"Aku tidak bisa.. "

'Tolong, jangan lanjutkan'

"Aku tidak suka Kise-kun.. "

'ya, aku tahu. Tapi, tolong jangan ucapkan kata selanjutnya.. '

"A-aku.. Suka Aomine-kun. Maaf ya, Kise-kun.. "

Kise langsung memasang senyum kecut. Ia sudah tahu bagaimana akhirnya. Lalu ia mengelus puncak kepalamu pelan.

"Kalau begitu, berusahalah. "

Kise berbalik, menyusul Aomine turun dari atap. Meninggalkan dirimu yang memasang wajah bersalah. Sesungguhnya kau tidak ingin menyakiti hati Kise, tetapi kau tidak bisa menjadi pacarnya karena kau tidak menyukainya.

'Aku harap, ini memang yang terbaik' - (Name)

'Ku harap kau bisa bahagia bersamanya'-Kise

------------------

Maapkeun Mayu yang tak jago buat OS ya, soalnya Mayu memang tak pandai //plak

Mayu harap kalian suka deh, sebenarnya Mayu mau buat lebih panjang, tapi nanti malah kepanjangan. Dan maaf kalau ini tidak sesuai logika ya'-'

Jadi, terima kasih atas waktunya :)



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro