Prolog
Di salah satu sudut keramaian kota terdapat segerombolan anak-anak yang tengah mengais sisa-sisa makanan, mereka adalah anak-anak yang terlantar,tidak ada seorang pun yang memperhatikan dan menginginkan mereka.
Anak-anak tersebut demi bertahan hidup setiap hari mereka terpaksa mengais sisa-sisa makanan dari tong sampah atau mencuri untuk mendapatkan nutrisi yang baik.
Drap... drap...drap~
"HEI!!! BERHENTI KAU JANGAN LARI DASAR PENCURI!!! " ujar seorang pedagang Roti mengejar seorang anak kecil bersurai crimsom yang berlari dengan sangat gesit.
"Huh...hah...hah... aku harus bisa lolos...hah...Tenn-nii pasti akan... hah ... senang aku mendapatkan.. hah... roti ini "
Sang surai crimsom terus berlari dari kerjaran pedagang roti tersebut hingga ia tidak memperhatikan jalan yang ada di depan.
DUAGH~
"Itte... "
tanpa sengaja ia menabrak orang yang berada di depannya.
"Apa-apan anak ini " ujar orang dewasa yang tertabrak anak tersebut, dengan sangat kasar orang tersebut menarik kerah anak kecil tersebut hingga badannya terangkat.
"HENTIKAN ANAK ITU DIA ADALAH PENCURI "
"Heh... sepertinya kau memang butuh diberi pelajaran "
BAG...
BUG...
DUAGH~
Anak tersebut pasrah ketika dipukuli oleh orang tersebut,ia sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu dengan sekuat tenaga ia tetap menggenggam roti itu dengan sekuat tenaganya seakan ia ingin melindungi roti itu agar tidak hancur.
Semua orang yang melihat kejadian tersebut mereka acuh tak acuh tak ada satupun orang yang menolong anak tersebut seakan-akan mereka tidak melihat apa-apa.
"Itu adalah hukuman yang pantas kau dapatkan karena mencuri " ujar pedagang roti acuh tak acuh melihat anak tersebut dipukuli hingga babak belur
Setelah puas memukuli anak tersebut, mereka berdua meninggalkan nya begitu saja tergeletak di jalan.
.
.
.
Setelah beberapa menit anak kecil bersurai crimsom tersebut mulai tersadar dan membuka matanya perlahan memperlihatkan manik yang sewarna dengan surainya.
"Uhuk.. uhuk... ugh..." anak tersebut terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
Dengan perlahan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, ia mulai berdiri dan bejalan menuju ke suatu tempat.
.
.
.
Setelah beberapa menit ia sampai di sebuah tempat yang ia tuju, namun betapa terkejutnya ia ketika melihat sebuah deretan gubuk tua yang terbakar.
Manik crimsom nya seakan tidak memiliki cahaya seakan kosong, tubuhnya bergerak dengan sendirinya menuju kesana.
"Tidak .... tidak... ini..tidak mungkin Tenn-nii...."
" Hei jangan kesana apa kau gila " ujar seseorang menghentikan anak tersebut dengan menggenggam tangannya.
"Lepaskan aku... aku harus menolong kakakku... "uja anak tersebut dengan nada hambar dan tatapan kosong seakan tidak memiliki semangat hidup
"Kau bisa mati jika kesana !!"
Anak tersebut hanya bisa terdiam dan menggenggam erat roti yang ia bawa,tanpa sadar air matanya mulai keluar mengalir membasahi kedua pipinya.
BRUUK~
Ia jatuh terduduk tenaganya seakan habis tak tersisa ia jatuh terduduk di atas tanah.
.
.
.
BEBERAPA HARI SETELAHNYA
Di sebuah gang kecil nampak beberapa anak-anak tengah berkumpul mengerubungi sesuatu.
"Tenang... tenang... semuanya kebagian kok " ujar seorang remaja berumur 12 tahun bersurai hijau tengah membagikan makanan ke anak-anak yang terlantar.
"Yamato-niisan arigatou "ujar semua anak-anak yang mengerubunginya.
.
.
.
"Hah... akhirnya tugas untuk hari ini selesai " ujar Yamato menghela nafas lelah
Ketika Yamato tengah berjalan untuk pergi ke suatu tempat, ia terhenti sejenak maniknya terfokus oleh salah satu gang jalan dimana ia melihat seorang anak kecil bersurai crimsom berumur sekitar delapan tahun tampak bersandar di pinggir tong sampah.
Tatapan matanya seakan kosong bagaikan tubuh yang sudah ditinggal oleh raganya.
Karena penasaran Yamato mendekati anak tersebut.
"Hei kau sedang apa yang kau lakukan disini ? " ujar Yamato berusaha mendekati anak itu.
"..... "
Tidak ada respon dari anak tersebut, hal ini membuat yamato semakin bingung. Tak kehabisan akal Yamato mengeluarkan sebungkus roti dari tas miliknya.
"Kau mau ini ? " ujar Yamato menawarkan roti tersebut
Dengan sigap anak tersebut mengambil roti yang diberikan oleh Yamato dan memakannya dengan lahap.
"Hei.. pelan-pelan makannya,kau bisa tersedak "
"Namaku bukan hei " ujar anak tersebut setelah menelan rotinya menatap Yamato dengan tatapan datar.
"Namaku Nanase Riku " imbuh nya lagi.
"Ah... souka maafkan aku " ujar Yamato sweet drop.
"Na... Riku dimana keluarga mu sekarang ? " imbuh Yamato
Mendengar pertanyaan Yamato,Riku menghentikan kegiatan makannya dan menunduk surai crimsomnya menutupi sebagian wajahnya.
"Ah.... maafkan aku,kau tidak perlu menjawabnya" ujar Yamato merasa tidak enak.
"Na... Riku jika kau tidak memiliki tujuan setelah ini "
"Maukah kau bergabung dengan ku untuk mengubah dunia yang tidak adil ini " ujar Yamato tersenyum
"Mengubah dunia yang tidak adil ?" Ujar Riku menatap Yamato bingung.
"Iya mengubah dunia ini...Bergabung dengan ku dan yang lainnya "
"Bagaimana apa kau tertarik ?"
Mendengar perkataan Yamato, Riku mukai mempercepat makannya.
"Umn..... " ujar Riku mengangguk setuju setelah menelan suapan terakhir Rotinya.
.
.
.
~COMING SOON ~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro