Mengenangmu
Ketika tatapnya t'lah menyenja
Dan kudapati binar itu meredup
Aku masih saja membuta
Mengira dapat meminang cahaya
Menipu diri mengabai tengara
Sedang kelam malam adalah sebuah kepastian
.
.
.
.
Semesta tak pernah ingkari waktu
Saat daun-daun pada pohonku menggugur
Meluruh runtuh pada bumi
Dan ranting-ranting mengering
Merapuh beranjak patah
Batang kokoh puluhan warsa itu kini roboh
-------------------------------------------
Berharap mengenangmu tanpa sesal
Meski tak sanggup membuatmu bahagia
Pada waktu yang tersisa
-280317-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro