Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

16. Kamalia terkurung

HAPPY READING!

Lee sudah hampir tidak kuat tetapi lawannya semakin mengepungnya. Lee merapalkan doa dalam hati sembari terus melakukan gerakan kuda-kuda meskipun tampak tidak terlalu berbentuk. 

"Tangkap dia saja langsung. Kita perlu untuk menyerahkan nya ke master," teriak seseorang memberikan perintah.

Lee yang lemah langsung diikat dan kepalanya dipukul hingga pingsan. Kata yang terdengar terakhir adalah "Master pasti menyukai kita." Entah siapa master yang mereka maksud.

Setelah kepergian Lee, Kare datang untuk mencari Lee setelah menyelesaikan semua musuh yang menghadangnya berharap anak baru itu tidak bertemu dengan musuh dan masih selamat. Namun, saat pria itu melihat ke berbagai arah, sama sekali tidak ditemukan batang hidung Lee yang bahkan biasanya teriakannya saja terdengar. Badannya yang biasanya besar itu bahkan tidak kelihatan, benar-benar lenyap.

Seseorang tiba-tiba muncul di sana, seorang bapak tua yang tampak seperti peninggi di desa ini.

"Temanmu sudah dibawa oleh desa sebelah. Apa kamu tidak mendengar tentang desa kami yang diserang oleh petinggi sebelah? Bahkan dua legendaris yang kami minta datang ikut tertangkap di sana saat malam hari," ujar seseorang yang Kare perkirakan adalah ketua desa yang ada di desa Ikriman ini.

Kare menaikkan alisnya, kemudian bertanya dengan suara agak tidak yakin. "Legendaris Kamalia dan Mon?" tanya Kare memastikan kemudian di beri anggukan oleh sang kepala desa.

Kare mengumpat tanpa suara. "Sekarang, desa mana yang membawa teman-temanku?" tanya Kare dengan nada yang meninggi dengan suara yang sudah bergetar menahan amarahnya.

Kepala desa menaikkan alisnya. "Teman-teman mu? Sepertinya tadi kamu hanya membawa satu teman." Kepala desa itu bertanya memastikan sedetik kemudian dia menyadari suatu hal.

"Apa kamu sang legendaris juga?" tanya kepala desa itu sembari menutup mulutnya tidak percaya, Kare hanya mengangguk menyetujui jawaban dari kepala desa.

"Tolong, kami masih butuh bantuan untuk menyelamatkan desa kami." Kepala desa tersebut langsung memegang tangan Kare, memohon dengan sangat.

Kare memandang kepala desa tersebut sembari menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Kare agak heran, dirinya tau kalau kepala desa itu mementingkan desanya sendiri, tapi apa legendaris yang sudah membantu itu tidak ada nilainya? Kare tidak memusingkan hal yang tersebut dirinya kemudian mulai menjawab.

"Kami bisa mengatasi ini. Apalagi Kamalia, dia tidak mungkin tidak selamat kecuali dikalahkan dengan cara curang." Kare berbicara kemudian segera melepaskan tangan yang memegang lengannya dengan erat.

Kepala desa tersebut akhirnya hanya diam setelah kepergian Kare lalu kembali masuk ke dalam rumahnya bergumam tidak jelas sepertinya merapalkan doa atau mungkin umpatan?

***

Kare seperti orang kesetanan, dirinya langsung berlari dengan kencang dan berharap menemukan Lee yang belum lama dibawa oleh mereka. Kare menyalahkan dirinya sendiri, seandainya dirinya tidak begitu lama melawan musuh yang ada, seandainya dirinya mempunyai kekuatan yang cukup dan menyelamatkan Lee terlebih dahulu, seandainya dirinya langsung bergabung dengan Lee dan tidak berpisah di tengah jalan.

Terlalu banyak seandainya sampai tidak terasa Kare sudah sampai di desa sebelah. Desa yang mengambil teman-temannya.

"Keluar kalian semua, kembalikan teman-temanku!" Kare berteriak kesetanan. Dirinya sudah tidak bisa bersabar lagi.

Segerombolan orang keluar dengan gerakan siap untuk menyerang. Kare melakukan kuda-kuda dirinya tidak peduli dengan semuanya. Dia hanya ingin teman-temannya kembali.

"Sial, kenapa ada lagi yang datang. Master ingin kita membawa berapa orang, sih?" komentar salah seorang yang ada di sana sembari membuang ludahnya ke tanah, mereka tampak sudah muak.

Kare menaikkan alisnya tidak mengerti, kemudian dirinya tidak ambil pusing dan mulai menyerang mereka dengan brutal. Tidak peduli seberapa lukanya, dia tetap maju dan menyerang.

"Kenapa kamu ada di sini, Kare?" Seseorang muncul dan membantunya. Muncul dari atap rumah-rumah yang ada di sana.

Kare yang melihat orang yang mengajaknya bicara membulatkan matanya terkejut. Tidak terbiasa dengan apa yang dia lihat.

"Mon? Aku kira kamu ditangkap oleh mereka." Kare mengajaknya bicara sembari terus menangkis serangan lawan.

Mon tersenyum tipis, "Memang, tetapi aku melarikan diri." Kemudian laki-laki itu terkikik geli, sepertinya ada peristiwa lucu saat dirinya ditangkap oleh para penjahat tersebut.

"Dimana Kamalia?" tanya Kare ketika melihat Mon datang sendirian tanpa perempuan tangguh tersebut. Mon mengangkat bahunya tidak tahu.

"Kita berpisah di tengah jalan. Kamalia dibawa entah kemana dan aku dimasukkan ke penjara di bawah tanah." Mon menjelaskan kemudian mendorong lawannya dengan kakinya yang tidak terlalu panjang itu.

Kare mengangguk paham, "Apa kamu bertemu dengan Lee?" tanya Kare lagi membuat Mon kini menaikkan alisnya bingung.

"Lee berada di sini?" tanya Mon dengan nada tidak percaya, bahkan dirinya sempat berhenti menyerang karena pernyataan Kare yang membuat bulu kuduknya terkejut itu.

"Fokus!" Kare memperingatkannya ketika melihat ada seorang yang hampir memukul Mon dengan sebuah tongkat kayu.

Mon untuk bergerak lincah dan menghindari serangan tersebut. Mon sempat mengumpat saat kayu itu menghantam ke tanah yang menyebabkan banyak pasir yang ikut terlonjak ke atas.

"Master Fu memperbolehkan Lee untuk ikut ke sini?" tanya Mon setelah keterkejutannya sendiri.

"Iya, dia bahkan meminta tolong karena kalian lama sekali tidak kembali ke rumah." Kare menambahkan penjelasan membuat Mon mengerjap agak terkejut walaupun tidak seketerkejut tadi.

***

Mereka berhasil mengalahkan semuanya. Kare meminta Mon untuk berjalan bersamanya, mencari Kamalia dan Lee yang masih belum ditemukan batang hidungnya.

"Kita harus segera menemukan mereka." Mon dan Kare berujar dalam hati masing-masing.

***

Lanjut? Yes or No?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro