Galaxy
--oOo--
Galaksi. Itulah yang biasa orang sebut. Siapa pun akan terpukau dengan keindahan langit malam berhiaskan bintang-bintang. Sayangnya tidak semua orang melihat galaksi sebagai suatu hal menyenangkan.
Di sinilah aku, duduk termenung menatap kerlap-kerlip ruang angkasa yang katanya mengagumkan. Asalkan kalian tahu, aku sangat membenci galaksi. Penasaran mengapa ku katakan begitu?
Biar aku jelaskan. Sahabat sekaligus orang yang aku cintai jatuh terperosok ke dalam jurang setelah kami menikmati panorama indah nan menakjubkan itu.
Tepatnya sesaat setelah kami berdoa kepada bintang jatuh yang konon mengabulkan permintaan. Aku memohon kepadanya tentang hidup bahagia sepanjang masa bersama sahabatku.
Hal yang sederhana bukan? Namun, bagiku kini kebahagiaan itu sudah lenyap tak bersisa. Jiwaku kosong, aku tak bisa hidup tanpa dia. Apa yang harus aku lakukan? Kalimat tersebut selalu saja terulang dalam kepalaku.
Kaki jenjang tak berbalut sehelai benangpun menginjakkan diri di atas dinginnya aspal. Pandangan mataku kosong, hatiku hancur berkeping-keping. Sakit sekali.
Oh Sang Pencipta Langit dan Bumi, bisakah sekali saja Engkau memberikan kesempatan untuk bertemu lelaki pujaan hatiku ?
Untuk sekejap, kupikir aku melihat sahabatku di sana! Dia tersenyum mengulurkan tangan meraihku. Aku memberikan senyuman termanis dan berlari berusaha menangkapnya.
Tetapi itu sia sia, dia semakin menjauh! Sial! Kupercepat langkah hingga sampai dia hanya terdiam di ujung jalanan gelap juga sepi.
Dengan raut tangis bahagia, aku berjalan ke arah dia. Namun, ternyata takdir berkata lain. Sekelebat cahaya terpancar jelas. Bunyi benda itu memekang telinga.
"Jadi ini yang kamu maksud hidup bersama-sama ya? Baiklah aku ikut denganmu. " Ujar sang gadis dengan senyuman rindu juga tangisan keceriaannya.
Inilah akhir yang kudapat, semoga aku selalu terus bersama dia entah di dunia mana aku akan pergi.
- Nami
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro