Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Peretas Gerbang

By: Nanae Zha

Mataku masih terpejam, semua mengabur dalam bayang kelabu. Bukan hitam pekat atau putih terang namun abu-abu yang samar. Ratusan petunjuk kulewati demi pemuasan ego yang tak pernah bertepi. Sebuah simbol untuk membuka gerbang  keabadian.

"Tundukkan kepalamu!"

Perintah suara yang cukup jelas tertangkap indra pendengaran. Sering kudengar, sehari lima kali melebihi jadwal makan. Kharisma dari suara itu  membahana menggaung di seluruh penjuru, sahut-menyahut. Namun, kutarik selimut lalu terlelap di dalamnya.

"Bacalah!"

Titahnya untuk kesekian kali. Lagi-lagi  kusumpal telinga dengan headset, mendengarkan segala jenis musik yang membuat badan bergoyang-goyang tanpa sadar. Aku menikmati semua keindahan dunia ini.

Sampai saatnya tiba, hari berujung pada rasa nyeri. Saat mata itu menatap lekat, tanpa salam perpisahan sempat terucap, nyawa pun melayang dari jasad. Manusia hidup karena dua hal, ada nyawa dan raga. Aku kehilangan salah satunya. Dalam pekat yang sesak, hunjaman penyiksaan meremukkan. Entah ini tubuh atau nyawa, aku tetap ambigu tak bisa membedakan keduanya.

Perintah untuk tunduk dan membaca  adalah petunjuk pembuka gerbang. Namun, aku lalai, tak kuindahkan panggilannya, tak kupedulikan semua larangan kala itu. Kini,  sesal bercokol dalam angan, ingin kembali memutar waktu. Penyesalan  menjadi hukuman yang paling menyakitkan.

Aku terjerembab dalam samsara tanpa memiliki setitik anak peretas gerbang menuju surga di keabadian.

***

~END~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro