Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Harapan Suara Permata

Dahulu kala, di sebuah desa kecil di bawah bukit, hiduplah sepasang kembar tak seiras. Calcite sang kakak laki-laki yang kreatif dan Citrine sang adik perempuan yang ceria. Mereka tinggal bersama Ayah dan Ibu mereka dengan harmonis sampai kedua orang tua mereka tiada dalam perjalanan pulang dari kerajaan di atas bukit. Mereka pun akhirnya tinggal dipanti asuhan saat umur mereka masih 11 tahun. Sudah 7 tahun mereka tinggal dipanti asuhan dan sekarang si kembar berumur 18 tahun. Anak-anak panti asuhan lainnya suka sejak kedatangan mereka, mulai dari keceriaan Citrine sampai kekreatifan Calcite. Dan siapa sangka, sang kembar punya suara yang sangat indah saat bernyanyi.

" Dengarkan, mereka sangat bagus dalam bernyanyi."

" Kau benar, mereka sangat selaras, sudah ceria dan kreatif mereka masih punya kemampuan yang luar biasa."

" Aku jadi iri dengan mereka dan kasihan juga."

" Aku juga sama." . Itulah yang di pikirkan anak-anak panti asuhan lainnya.

Kabar tentang kembar dari panti asuhan tersebut menyebar sampai di istana kerajaan.

"Yang mulia, ada sebuah berita yang menyebar di seluruh kerajaan."Kata pelayan istana.

"Berita apa itu? Tolong jelaskan."Tanya sang Raja.

" Begini yang mulia,ada sebuah berita kalau ada sepasang kembar yang memiliki kemampuan dalam bernyanyi hingga mereka di sukai oleh seluruh penduduk kerajaan tuan."

"siapa nama mereka?"Tanya sang Ratu.

"nama mereka adalah Calcite dan Citrine yang mulia."

Sang Raja dan Ratu tertarik dengan si kembar ini dan memutuskan untuk mengasuh kedua kembar tersebut dan menjadikan mereka sebagai penyanyi kerajaan sekaligus saudara tiri putra mereka Agate. Agate adalah pangeran berumur 18 yang dicintai oleh rakyatnya dan kedua orang tuanya karena suaranya yang menawan dalam bernyanyi. Agate juga tangguh dalam bertarung, penuh sopan santun, baik terhadap rakyatnya, dan pintar dalam menyelesaikan masalah. Tapi karena dia selalu sendirian, Agate terkadang berharap bisa memiliki teman.

Suatu hari, dimana surat dari istana sampai dipanti asuhan, pemilik panti asuhan pun langsung membuka dan membaca isi surat dari istana. Sang pemilik panti asuhan tersebut merasa sangat senang bahwa Raja dan Ratu mau mengasuh si kembar, dan pada saat yang sama dia merasa sangat sedih karena jika tidak ada mereka panti asuhan akan terasa sepi. Tapi ini sudah kewajibannya untuk menyerahkan anak asuhannya kepada orang tua barunya. Setelah 3 hari dari surat itu datang, kereta kerajaan dating, sang Raja dan Ratu pun disambut ramah dan ceria oleh anak-anak panti asuhan karena mereka penasaran siapa yang akan menjadi anak baru dari keluarga kerajaan.

Sang Raja dan Ratu meminta data dari pemilik panti asuhan tentang anak-anak dipanti asuhan, dan tentu saja sang Raja dan Ratu memilih si kembar Calcite dan Citrine. Si kembar pun sontak terkejut mendengar sang Raja dan Ratu memilih mereka untuk menjadi anak asuh mereka. Si kembar pun menerima dengan penuh rasa hormat karena mereka akan menjadi anggota keluarga kerajaan yang baru dan di saat yang sama, mereka harus berpisah dengan teman-teman panti asuhan dan pemilik panti asuhan.

Si kembar langsung naik menuju kamar mereka untuk berkemas dan tanpa mereka sadari, anak-anak lainya datang untuk membantu si kembar berkemas.

"Hey, biarkan kami membantu kalian berkemas.", Tanya anak-anak panti asuhan kepada si kembar.

" Terima kasih semuanya." Kata si kembar dengan air mata yang mengalir keluar membasahi pipi mereka. Mereka semua akhirnya membantu si kembar berkemas.

Setelah selesai berkemas, si kembar pun turun untuk pergi bersama Raja dan Ratu ke istana. Sebelum mereka pergi, si kembar mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman mereka dan pemilik panti asuhan dengan hati yang sangat berat. Setelah mengucapkan selamat tinggal, si kembar pun siap untuk pergi dengan Raja dan Ratu ke istana dan meninggalkan panti asuhan yang mereka tinggali selama 7 tahun.

" Calcite, Citrine, kalian siap?"Tanya sang Ratu.

" Iya, kami siap yang mulia."Jawab si kembar.

Si kembar naik ke kereta kuda kerajaan dan berangkat ke istana, melihat teman teman dan pemilik panti asuhan yang melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal kepada si kembar ini jelas membuat si kembar sedih dan mencoba untuk tetap tegar meski sudah bukan keluarga panti asuhan lagi.

Sesampainya di istana,si kembar sangat terpukat dengan semua yang ada di istana. Mulai dari ruang tahta, taman istana, perputakaan kerajaan, dan masih banyak lagi. Ketika sang Raja dan Ratu mengantar mereka ke kamar baru mereka, si kembar sangat terpesona dengan dekorasi kamar mereka. Tapi sayangnya, mereka tidur terpisah di kamar yang berbeda tapi kamar mereka bersebelahan sehingga mereka bisa kekamar salah satu dari mereka.

Sang Raja dan Ratu atau orang tua baru mereka, meminta mereka untuk bersiap-siap bertemu mereka di ruang tahta jam 3 sore untuk memperkenalkan si kembar kepada putra mereka. Si kembar pun masuk ke kamar masing-masing untuk mempersiapkan diri mereka karena mereka akan bertemu dengan saudara baru mereka.

"Citrine, kau sudah siap?", Tanya Calcite.

"Aku siap kak.", jawab Citrine.

Si kembar sudah siap dan mereka langsung di antar oleh pelayan kerajaan menuju ruang tahta karena sudah hampir jam 3 sore untuk bertemu dengan saudara baru mereka. Di sisi lain, Agate sudah datang ke ruang tahta lebih awal atas perintah orang tuanya.

" Ayah, Ibu, ada keperluan apa sampai memanggilku ke sini?"Tanya Agate dengan sopan.

"Kami memanggil mu kesini untuk bertemu dengan sepasang kembar yang akan menjadi saudara barumu sekaligus teman baru mu anakku."jawab Sang Ratu.

"Siapa mereka Ibu?"

Tiba-tiba, pelayan istana datang menyela untuk memberitahu Raja dan Ratu bahwa si kembar sudah di depan pintu ruang tahta.

"yang mulia mereka sudah di depan pintu ruangan."

"Benar kah, kalau begitu suruh mereka masuk."

Pintu ruang tahta terbuka dan terlihat dua orang berpakaian sangat rapi. Mereka berjalan mendekati keluarga kerajaan dengan penuh sopan santun dan memberi salam kepada keluarga baru mereka.

"Salam yang mulia." Ucap si kembar.

"Salam anak-anak ku dan selamat datang di keluarga kami." Balas Ayah baru mereka.

"Nama saya Calcite, kembar tertua dan nama saya Citrine, kembar termuda."

"Selamat datang di keluarga kerajaan Calcite dan Citrine, nama ku Agate, putra satu-satunya di keluarga ini. Tapi sekarang kita adalah saudara jadi kalian tidak perlu bersikap sangat formal." Kata Agate kepada si kembar.

"Baiklah Agate."

"Bagus, karena kalian sudah saling mengenal, kenapa kalian tidak melakukan sesuatu bersama sambil menunggu makan malam?" Kata Ibu mereka.

"Baiklah Ibu."

Saat ketiga saudara itu keluar dari ruang tahta, Agate mengajak si kembar menuju tempat kesukaannya di istana. Ketika mereka sampai di sebuah pintu besar, Agate mengucapkan beberapa kata untuk membuka pintu tersebut. "Pintu yang tertutup di hadapanku, aku perintahkan kau untuk membukakan pintu ini untuk ku!". Tiba-tiba pintu terbuka dan Agate mengajak si kembar untuk masuk bersamanya. Saat si kembar masuk, mereka langsung terpesona dengan keindahan tempat tersebut. Dari air mancur yang indah, bunga-bunga yang tersusun rapi, dan ada gazebo untuk beristirahat.

" Ini adalah tempat kesukaanku jika aku ingin menghabiskan waktu luangku."

"Tempat ini sangat indah. Aku rasa aku akan selalu kesini jika ada waktu luang."

"Kau benar Citrine, aku juga rasanya akan sering kesini."

" Aku senang kalau kalian senang dan aku dengar kalian hebat dalam bernyanyikan? Apa kalian bisa bernyanyi sebentar? Aku ingin mendengarnya."

"Boleh saja, siap Citrine?"

"Aku selalu siap kakak."

Si kembar mulai mengecek suara mereka dan mulai bernyanyi. Dan benar apa yang di katakana orang-orang di seluruh kerajaan, suara mereka sangat indah bagaikan dua malaikat yang ingin bebas dari kurungan iblis. Tanpa sadar, Agate juga ikut bernyanyi bersama. Caltine dan Citrine terkejut mendengar Agate ikut bergabung dengan mereka tapi mereka masih fokus dengan nyanyian mereka. Saat mereka bertiga bernyanyi, burung-burung berdatangan dan hinggap dipepohonan, hewan-hewan kecil mendekati mereka, bahkan mereka sadar ada aura yang keluar dari dalam tubuh mereka saat bernyanyi. Begitu mereka selesai bernyanyi ,burung-burung dan hewan-hewan menjauhi mereka dan aura yang ada di sekitar mereka pun menghilang.

"Hey kakak, apa cahaya yang muncul dari tubuh kita lenyap?"

"Aku juga tidak tahu Citrine."

"Aku rasa aku tahu kenapa itu terjadi."

"Apa itu?"

"Ikuti aku."

"Tunggu, bagaimana dengan tamannya?"

"Jangan khawatir, taman itu di lindungi oleh sihir dan hanya anggota keluarga kerajaan yang bisa membukanya dengan mengucap mantranya"

"Baiklah, aku akan berhenti khawatir tentang itu."

"Kalau boleh bertanya, di mana perpustakaannya? Karena rasanya kita hanya berputar-putar saja sejak kita keluar dari taman tadi."

"Saat pertama keluar memang begitu rasanya, tapi jika sudah terbiasa maka itu tidak akan terasa."

Calcite dan Citrine bingung dengan ucapan Agate tapi mereka percaya dengan saudara mereka. Mereka terus berjalan dan berjalan sampai mereka akhirnya menemukan perpustakaan kerajaannya. Cukup melelahkan untuk sepasang kembar yang baru menjadi anggota keluarga kerajaan tapi mereka sedikit mengerti dengan struktur istana mereka sekarang.

"baiklah, kita sudah sampai Cakcite, Citrine."

"cukup melelahkan, tapi aku agak mengerti sekarang."

"aku juga sama dengan Citrine."

"haruskah kita masuk sekarang?"

"iya."

Pintu perpustakaan terbuka dan si kembar sangat terkejut dengan semua buku buku yang tersusun rapi dan ruangan yang sangat besar. Bahkan ada taman untuk tempat membaca di luar perpustakaan. Sikembar sampai sulit berkata-kata tentang ini semua.

"ini sangat keren!"

"iya, ini sungguh keren, banyak hal yang bisa kita ketahui disini."

"haruskah kita mulai membaca?"

"iya."

Tanpa menunggu lama mereka bertiga langsung menyebar untuk mencari buku yang ingin mereka baca, tentu saja Agate juga ikut mencari buku yang mungkin belum ia baca. Sudah hampir 2 jam mereka membaca dan diluar sudah mulai gelap, menandakan makan malam sudah hampir tiba. Ini membuat si kembar spontan meletakan buku bukunya di meja dan buru buru ke kamar mereka untuk bersiap, Agate hanya santai dan sedikit menganggap mereka terlalu berlebihan tapi dia biarkan saja karena mereka masih belum terlalu terbiasa dengan semua yang ada di istana.

Waktu makan malam tiba dan seluruh anggota keluarga kerajaan tiba di meja makan yang menurut si kembar agak terlalu panjang. Tapi mereka akan terbiasa jika mereka belajar lebih banyak di perpustakaan. Tapi mulai besok mereka akan mulai dilatih untuk menemukan mereka hebat dalam hal apa untuk kerajaan.

Keesokan harinya, si kembar bangun lebih awal dan berada di perpustakaan untuk belajar lebih lanjut untuk menjadi anggota kerajaan yang pantas di mata rakyat mereka. Agate memperhatikan saudara saudara dia yang sangat giat belajar sampai sampai ia ingin membantu mereka dengan mengajarkan cara menjadi pemimpin yang benar sesekali. Calcite yang hanya bisa bernyanyi sekarang juga bisa melakukan teknik pedang. Begitu juga Citrine yang sekarang juga bisa mengenal sastra dan seni, sementara Agate terlihat senang memiliki teman baru, bukan saudara baru untuk menemani hidupnya.

Sudah hampir setengah tahun si kembar tinggal di istana dan mereka sudah menjadi anggota keluarga kerajaan yang sangat sempurna mernurut mereka, tapi bagi Agate mereka sudah lebih baik sebelum mereka belajar segala tata cara menjadi anggota keluarga kerajaan.

Semua masih berjalan dengan baik baik di istana maupun di kehidupan rakyat. Sampai sampai ada keributan di tengah kota yang terdengar sampai ketelinga tiga bersaudara yang ada di taman istana sore hari.

"hey kakak, ada apa di luar sana?"

"entahlah, aku juga tidak tahu."

"apa mungkin sudah hampir tiba festivalnya."

"festival?"

"iya, Festival Matahari dan Bulan. Festival yang datang setiap satu setengah tahun, kalian pasti tahu festival itu kan?"

"iya, dulu kami sering kesana, dilaksanakan selama tiga hari dan acara puncaknya di hari ketiganya."

"karena di hari puncaknya semua orang akan membuat harapan."

"dan setiap ada festival seperti ini, pangeran dan putri kerajaan ikut serta mengisi dan menikmati festival."

"tapi kalau tidak salah, festival sebelumnya kami tidak melihatmu Agate."

"itu karena saat itu aku sakit dan aku tidak diperbolehkan pergi ke festival."

"maaf tentang itu."

"tidak apa-apa, lagi pula tahun ini kita akan kesana bersama-sama."

"iya pasti, benarkan kakak?"

"pasti Citrine."

"artinya sudah diputuskan, kita bertiga akan pergi ke festival itu tahun ini."

Sore itu, tiga saudara tersebut membuat janji, janji untuk pergi ke Festival Matahari dan Bulan, tentu saja mereka meminta izin kepada orang tua mereka terlebih dahulu dan mereka mendapatkan izin untuk keluar istana dan bersenang-senang di festival.

Hari yang ditunggu-tunggu seluruh kerajaan pun tiba, Festival Matahari dan Bulan akhirnya di mulai. Seluruh warga sangat bersemangat dengan festival yang datang setiap satu setengah tahun. Karena dihari pertama Matahari akan lebih terang dari biasanya, hari kedua pada malam hari, Bulan akan bersinar lebih terang, dan dihari ketiga, akan terjadi gerhana yang menandakan harapan untuk cahaya kedamaian kembali ke dunia dan harapan seluruh rakyat terwujud.

Tiga saudara tersebut bersiap untuk datang ke festival tersebut dan bersenang senang bersama sesuai janji mereka. Mereka sangat bersenang senang di hari pertama dengan mereka membuka festival dengan penuh kehormatan dan di terangi dengan cahaya matahari yang cerah. Di hari kedua, pada malam hari, seluruh kerajaan datang ke festival untuk menikmati malam di terangi cahaya rembulan yang sangat romantis.

Di hari ke tiga, yang seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan berubah menjadi bencana dengan datangnya mahluk mahluk dan tornado disertai badai petir yang mengarah ke kerajaan. Pasukan kerajaan mulai mengevakuasi seluruh rakyat ke benteng tinggi di atas bukit yang memiliki pelindung sihir untuk melindungi seluruh rakyat dari serangan mahluk mahluk aneh.

Tiga saudara yang ada di istana tidak di perbolehkan keluar dari istana demi keselamatan mereka. Mereka jelas tidak mau tinggal diam, melihat rakyat mereka menderita membuat mereka ingin melakukan sesuatu untuk menyelamatkan rakyat mereka.

Tanpa banyak menunggu, mereka pergi ke perpustakaan untuk mencari apa penyebab semua kekacauan di kerajaan terjadi. Meski sudah sekitar 1 jam mereka tapi hasilnya tidak ada, sampai ada sebuah buku yang bersinar dan bergetar disisi rak yang paling tinggi.

"hey, Citrine, Agate, cepat kemari!"

"ada apa Calcite?"

"ini, buku ini."

"hey kak Agate, apa buku itu begini?"

"aku sebenarnya baru melihat buku ini. Harus kah kita membacanya untuk mencari tahu?"

Si kembar hanya menganggu setuju karena mereka tidak memiliki waktu banyak. Gerhana yang membutuhkan waktu 8 jam untuk mencapai puncaknya dari awal mulai terjadi, sekarang hanya tersisa 7 jam setelah melakukan pencarian buku yang aneh itu. Si tiga saudara tersebut mulai membaca isi buku yang baru mereka lihat dan isi-nya adalah tentang sejarah festival dan tentang gerhana yang kadang terjadi seperti yang mereka alami saat ini.

"hey kakak, apa ada cara untuk menghentikan ini?"

"harusnya ada, Agate coba kau cari di halaman berikutnya. Siapa tahu ada sesuatu yang bisa kita lakukan."

Agate mengangguk setuju dan mulai membuka halaman demi halaman untuk mencari cara menghentikan gerhana yang aneh ini. Beruntungnya, mereka menemukannya tapi hanya saja tidak banyak yang bisa mereka dapatkan dari halaman itu kecuali gambar gambar di halaman itu, sampai Citrine merasa ada yang janggal dengan halaman tersebut.

Kejanggalan di halaman itu ternyata adalah peta untuk menemukan apa yang mereka butuhkan untuk menghentikan gerhana yang terjadi di luar. Tapi begitu mereka membuka halaman berikutnya, tidak banyak tulisan yang ada kecuali beberapa kalimat yang membuat mereka bingung.

"suara, permata, yang dipertemukan oleh takdir, merekalah harapan dunia sekarang hingga generasi baru."

"pemandangan yang menghadap kesenangan dan kepahitan di dunia, itu lah tempat kau bertarung sebagai penyelamat."

"waktu adalah kuncinya, waktu tidak banyak tersisa."

"harapan yang diucapkan dengan irama yang indah untuk para pelindung di langit."

"disana lah semua yang kau butuhkan, dimana sumber keindahan berasal."

Ini memang membuat Citrine harus berpikir keras tentang ini tapi gerhana di luar semakin naik, waktu mereka tersisa hanya 6 jam untuk memikirkan kalimat kalimat di buku sampai mahluk aneh menembus ke istana dan hampir menyerang Citrine, tetapi berhasil di selamatkan oleh Calcite. Sempat kehabisan waktu di perpustakaan, mereka memutuskan lari dan mencari tempat yang aman sampai Agate ingat dengan taman istana yang terlindungi oleh sihir yang sangat kuat. Agate langsung mengajak si kembar untuk bersembunyi di taman istana yang ternyata pintu tamannya bisa menghilang sehingga mahluk aneh tersebut tidak menemukan mereka.

Tiga saudara tersebut berhasil kabur dari mahluk aneh tersebut tapi mereka masih belum bisa menghindar dari masalah mereka yang ada di hadapan mereka. Setelah mereka kembali fokus dengan kalimat tersebut, mereka akhirnya mengerti, meski butuh sedikit waktu untuk mereka bisa memahami kalimat kalimat tersebut, tetapi "suara, permata, yang dipertemukan oleh takdir" itu adalah mereka bertiga. Dan "pemandangan yang menghadap kesenangan dan kepahitan di dunia, itu lah tempat kau bertarung sebagai penyelamat" itu artinya di balkon istana. Seterusnya "waktu adalah kuncinya, waktu tidak banyak tersisa" maksudnya waktu mereka tidak banyak untuk saat ini. "harapan yang diucapkan dengan irama yang indah untuk para pelindung di langit"artinya sebuah lagu yang bisa menghentikan semuanya. "disana lah semua yang kau butuhkan, dimana sumber keindahan berasal." Si kembar kebingungan dengan kalimat ini tapi Agate ingat tempat dimana sumber keindahan untuk seluruh kerajaan berasal. Tetapi mereka harus melewati mahluk mahluk aneh terlebih dahulu. Untungnya ada cara lain, Agate jarang melakukannya tapi dia tahu kalau dia pasti bisa, dengan cara teleportasi.

Sikembar sedikit terkejut dengan itu tapi mereka tidak punya pilihan lain selain melakukannya juga. Tanpa sadar mereka bertiga sudah berada di tempat yang berbeda, itu karena teleportasinya tidak berasa, sampai Agate membuka mulut untuk mengatakan sesuatu.

"Calcite, Citrine, ini lah sumber keindahan di seluruh kerajaan. Permata alam. Permata yang lama tersimpan di puncak menara istana, dimana tidak sembarang orang bisa ketempat ini."

"lalu kenapa kau mengatakan ini sekarang kak Agate?"

"aku berniat mau mengatakan ini kepada kalian sejak awal, tapi aku menunda niatku untuk kalian bisa menjadi keluarga kerajaan terlebih dahulu."

"harusnya kau katakana itu dari dulu Agate, sekarang kita selesaikan masalah sekarang ini."

"kau tidak marah kepada ku Calcite?"

"sebagai saudara kita harusnya mengerti perasaan saudaranya kan?"

"kalau kakak sudah bilang itu apa boleh buat, untuk kali ini aku memaafkanmu, kak Agate."

"terima kasih, sekarang kita cari lagu itu disini."

"jadi itu alasan kamu membawa kami kesini?"

"iya, aku tidak tahu kenapa, kepalaku menyuruhku untuk kesini, setelah mengerti maksud kalimat itu."

"baiklah kita sebaiknya cepat karena gerhana di luar sudah cukup tinggi."

"tunggu, sekarang kita hanya punya 4 jam tersisa."

"kita lebih baik cepat menemukannya."

Mereka sibuk melihat sekitar untuk menemukan lagu tersebut sementara di luar gerhana semakin tinggi dan mahluk aneh semakin banyak. 3 jam mereka mencari tapi belum ada hasilnya sampai Calcite menemukan ada yang janggal di permata itu. Kejanggal itu ternyata lagu yang mereka cari dari tadi. Mereka sangat senang bisa menemukannya sampai mereka sadar gerhana di luar sudah hampir mencapai puncaknya dalam sisa waktu 1 jam untuk mereka bisa mencegah bencana besar terjadi.

Mereka langsung menuju balkon istana seperti kalimat yang mereka pahami. Mereka ingat ada beberapa mahluk aneh di dalam istana, jarak dari puncak menara istana cukup jauh jika melewati jalan biasa tapi akan sangat cepat jika mereka melewati luar istana. Ini jelas membuat Citrine takut tapi dia tidak punya pilihan, lagi pula kakaknya ada di sisinya untuk melindunginya. Tanpa ragu, mereka melompat keluar dari atas menuju balkon yang tepat di bawah mereka. Sempat diserang mahluk aneh tapi Calcite tidak membiarkan itu terjadi kepada saudara nya.

Mereka mendarat di balkon dengan aman dan melihat gerhana hampir di puncaknya, untungnya saat di atas menara mereka sudah mengingat lagunya. Sesuai dari kalimat buku, mereka bernyanyi dan aura aneh yang sama saat pertama mereka sadar muncul lagi di sekeliling mereka. Membuat mahluk mahluk aneh yang mendekati mereka lenyap menjadi debu. Mereka terus menyanyi sambil berharap semua yang mereka cintai selamat, semua mara bahaya menjauh dari mereka, dan tidak ada bahaya yang lebih buruk menimpa mereka.

Setelah menyanyikan lagu yang bisa menghentikan bencana ini, gerhana tiba tiba berhenti dan tornado serta badai petir menghilang. Seluruh rakyat di benteng tinggi sangat senang dan bersyukur karena rumah mereka selamat dari bahaya maut. Raja dan Ratu pun ikut senang dan bangga dengan anak anak mereka yang menyelamatkan kerajaan, sekaligus dunia mereka serta generasi berikut kerajaan.

Kebahagiaan kerajaan tidak bisa di bendung, kebahagiaan menghujani seluruh kerajaan dan aura mereka memberikan mereka sejenis mahkota yang berbentuk seperti penyanyi kerajaan terdahulu. Bahkan Raja dan Ratu mengumumkan bahwa tiga saudara tersebut akan menjadi pemimpin baru rakyat mereka. Ini jelas mengejutkan tiga saudara, mereka percaya, bahwa mereka memang ditakdirkan bersama meski tidak satu darah tapi persahabatan mereka bagaikan saudara yang paling dekat yang pernah ada, selamanya, akan bersama.

Meski tidak dari ibu yang sama,

Perlu kau ketahui kita semua bersaudara dan memiliki keunikan sendiri,

Tak peduli kau itu apa,

Kita semua adalah saudara yang pasti akan dipertemukan oleh takdir

************************************

Huah...

Kelar juga cerpen pertama ku...

Banyak sih ide nya tp bakal lama bikin kata katanya...

Jd mohon bersabar yah untuk cerpen berikutnya...

So, bye bye  👋👋👋👋👋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro