Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Menanam Jagung


.

.

.

.

.

***

Suatu hari ada anak kembar yang bernama Juan dan Julia. Mereka saudara kembar laki-laki dan perempuan. Kedua orangtuanya bekerja sebagai petani jagung. Mereka sering membantu ibu dan ayah memanen jagung di ladang. Juan dan Julia juga ingin tahu bagaimana cara menanam jagung seperti kedua orang tua mereka.

Waktu Juan dan Julia membantu ibu memanen jagung di ladang mereka Julia begitu penasaran dengan cara ibunya menanam jagung dengan baik sampai jagung yang dipanen mereka begitu besar dan bagus, tak lupa tentu saja enak untuk dimasak.

Julia: "Ibu aku juga mau tahu cara menanam jagung."

Juan: "Iya, jagung ibu dan ayah besar-besar dan enak, Juan suka makan jagung manis yang ibu buat."

Ibu: "Juan dan Julia mau tahu caranya menanam jagung yang baik dan benar?"

Juan& Julia: "Iya!" (seru mereka semangat)

Ibu: "Anak-anak ibu hebat sekali. Besok pagi ibu akan mengajari kalian menanam jagung, tapi ingat! Tidak boleh bermalas-malasan merawat tanaman kalian berdua."

Juan& Julia: "siap!"


***

Esok hari Ibu mengajarkan kedua anaknya cara menanam jagung. Mereka sangat gembira mendengar hal itu dan mengikuti semua yang di katakan ibu dengan patuh. Dimulai dari menyiapkan perlengkapan bertani, seperti menyiapkan pot, skop kecil, biji jagung, tanah, dan pupuk.

Ibu: "Juan, Julia sini nak bantu ibu bawa pot sama biji jagungnya!" (Ibu menyuruh Juan dan Julia membantunya sambil ibu membawa sekarung tanah dan sekarung pupuk)

Juan& Julia: "Iya Bu!" (Juan membantu membawa sekarung kecil biji jagungnya dan Julia membawakan dua pot ukuran sedang)

Juan: "ibu taruh di mana berat banget!"

Ibu: "Ya ampun nak, bawa secangkir biji jagung saja tidak perlu sekarung." (Ibu terkejut melihat Juan membawakan sekarung kecil biji jagung yang untuk ukuran anak-anak tentu saja berat.)

Juan: "Juan tidak tahu ibu, huhhh capek!" (Seru Juan mengatur nafas karena kecapean)

Ibu: "Hahahaha Juan hebat bisa mengangkat sekarung biji jagung. Anak ibu hebat." (Juan senyum-senyum senang di puji ibunya hebat)

Julia: "ibu ini potnya. Ibu  kita mau menanam di mana?"

Ibu: "Di sini saja! di depan rumah biar kalian bisa rutin merawat tanaman kalian, jadi tidak perlu repot-repot pergi ke ladang."

Ibu mulai memberi contoh dari menyiapkan pot, memasukan sedikit tanah dan pupuk lalu memasukan biji jagung dan ditutup dengan tanah dan pupuk. Tak lupa di siram dengan air. Ibu berpesan pada mereka berdua untuk rutin menyirami tanaman mereka tiap pagi dan sore.

***

Julia sangat senang sekali. Dia tidak henti-hentinya memperhatikan tanamannya dari tumbuh sedikit-sedikit menjadi kecambah. Julia rutin menyirami tanaman jagungnya tiap hari tak lupa memberi pupuk juga. Sedangkan Juan dia mulai malas sekali merawat tanaman jagungnya karena lama sekali tumbuhnya. Juan jarang sekali memperhatikan tanaman jagungnya dia lebih senang bermain game dari pada mengurus tanamannya. Dia hanya menyiraminya jika dia ingat saja.


Tanaman jagung Julia sudah terlihat tumbuh besar. Juan yang melihatnya tampak iri dan membandingkanya dengan tanaman jagung miliknya. Tentu saja terlihat perbedaan yang sangat jauh di antara tanaman mereka berdua. Juan bosan karena tumbuhnya lama sekali jadi dia enggan menunggu tanamannya tumbuh.

***

Sudah satu bulan lebih sudah terlihat perbedaan antara tanaman Julia dan Juan. Tanaman jagung Julia sudah tumbuh besar dan berbuah. Sedangkan tanaman Juan hanya tumbuh kecil dan layu. Juan sedih kenapa tanamannya layu dan hampir mati. Julia coba menghibur juang agar tidak sedih lagi.

Juan: "ibu kenapa punyaku mati!" (Seru Juan sedih melihat tanaman jagungnya kecil dan layu)

Ibu: "kemaren ibu bilang apa pada kalian, rawat tanaman kalian baik-baik, siram setiap pagi dan sore beri pupuk setiap hari Minggu."

Juan: " ta-tapi punyaku mati!"

Julia: "Tenang saja Juan besok kita tanam lagi kita siram setiap hari dan diberi pupuk supaya subur." (Hibur Julia agar Juan tidak sedih lagi.)

Ibu: "Juan, kalau mau menanam tumbuhan entah itu jagung atau bunga perlu di rawat baik-baik. Siram air setiap hari agar tanaman bisa minum dan makan sehingga dia bisa cepat tumbuh besar, seperti kalian setiap hari minum dan makan untuk bisa tumbuh besar. Tidak hanya manusia yang butuh makan dan minum. Tumbuhan pun juga, dia perlu air untuk minum dan pupuk untuk makan sehingga tanaman kalian akan tetap sehat tidak layu dan mati. Jadi kalian perlu rawat tanaman kalian baik-baik, mengerti!" (Ibu menasehati mereka untuk merawat tanaman mereka baik-baik)

Juan& Julia: "Mengerti!"

Ibu: "Bagus! Sekarang kita menanam jagung lagi, rawat baik-baik ya."

Juan&julia: "Baik!" (Jawab mereka dengan semangat)

Ibu menasehati jika menanam tanaman harus di rawat dengan baik. Selalu di beri air dan pupuk untuk pertumbuhan tanaman agar cepat besar. Jangan malas merawat tanaman jika tidak ingin tanamannya layu dan mati.

Juan mendengarkan nasehat Ibu dan dia berjanji akan merawat tanamannya dengan baik. Mereka berdua akhirnya menanam jagung lagi, tak lupa mereka sering menyirami dan memberi pupuk pada tanaman jagung mereka.

Akhirnya tanaman jagung mereka berbuah banyak dan mereka merasa senang karena mereka berdua berhasil menanam jagung dengan baik.


**Selesai**

MENANAM JAGUNG
Cipt: Bu Sud

cangkul cangkul
cangkul cangkul
cangkul yang dalam
yuk kita sama-sama menanam jagung
jagung-jagung ditanam di kebun kita
hey, ayo kawan kita bersama
menanam jagung di kebun kita
ambil cangkulmu
ambil pangkurmu
kita bekerja tak jemu-jemu
cangkul cangkul
cangkul yang dalam
menanam jagung di kebun kita
cangkul cangkul
cangkul yang dalam
menanam jagung di kebun kita
beri pupuk supaya subur
tanamkan benih dengan teratur
jagungnya besar lebat buahnya
tentu berguna bagi semua
cangkul cangkul
cangkul aku gembira
tanahnya longgar jagung kutanam
cangkul cangkul
cangkul aku gembira
tanahnya longgar jagung kutanam
tanam tanam jagung tanam di kebun kita
jangan jangan pernah jangan menjadi malas
hey, ayo kawan kita bersama
menanam jagung di kebun kita
ambil cangkulmu
ambil…

***

.

.

.

.

.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro