Lumba-lumba Baik Hati
.
.
.
.
***
Suatu hari di tengah laut yang tenang hiduplah beberapa ekor lumba-lumba. Ada Nino dan Dino. Mereka sahabat baik sejak kecil. Mereka sering bermain bersama menjelajahi lautan.
Nino dia hari ini ulang tahun. Dino memberi hadiah berupa kerang-kerang kecil yang langka dan cantik. Nino sangat senang sekali mendapatkan hadiah dari Dino. Mereka bermain dengan kerang yang Dino berikan kepada Nino.
Nino: "Hai Dino kamu lagi apa?"
Dino: "Aku nungguin kamu, kamu lama hahaha."
Nino: "Iya maaf hahaha."
Dino: " Nino ini aku beri hadiah ulangtahunmu, kerang-kerang kecil. Semoga kamu suka hehehe."
Nino: " Wah, kerangnya bagus. Ayo kita buat main." (mereka bermain lempar kerang seperti lempar karet)
Dino: " Iya!"
Matahari sudah berada di ujung barat. Air di lautan pun sudah terasa dingin. Waktu sudah nenjelang malam. Tak terasa mereka bermain cukup lama sampai sore hari, mereka pun berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.
Nino: "Ayah, ibu aku pulang."
Ibu: "Anak ibu sudah pulang. Ini hadiah buat kamu sayang."
Nino: "Wah bola voli, aku suka. Dari dulu aku ingin sekali membeli bola voli ini. Terimakasih ibu, ayah." (Nino sangat senang lalu memeluk ayah dan ibunya yang sudah memberikan hadiah yang selama ini ia inginkan)
Ayah: "Sama-sama anak ayah yang paling pintar ini."
Di rumah Nino dia mendapat hadiah bola voli dari ayah dan Ibunya. Nino sangat senang karena dia dari dulu ingin memiliki bola voli. Nino berencana ingin mengajak Dino bermain bola voli bersama besok.
Paginya Nino dan Dino bertemu di taman bermain. Nino menunjukan bola voli, hadiah dari kedua orang tuanya. Dino terpukau melihat bola voli milik Nino. Mereka bermain bersama seperti biasa sampai sore.
Nino: "Dino! Dino! Aku punya mainan baru!"
Dino: "Apa Nino?"
Nino: "Aku punya bola voli hadiah dari ayah dan ibu. Ayo kita main."
Dino: "Wah bagus sekali ayo main."
Dino berpamitan pulang karena sudah lelah. Namun Dino mencegah Nino pulang, dia ingin bermain sedikit lebih lama lagi. Nino menolak ajakan Dino dan bergegas mengambil bola voli miliknya untuk dibawa pulang. Dino merasa sedih karena dia tidak mempunyai bola voli untuk bermain.
Dino memberanikan diri meminjam bola voli miliki Nino. Nino dengan senang hati meminjamkan bola volinya kepada Dino. Dono mengucapkan banyak terimakasih karena Nino sudah mau meminjamkannya bola volinya. Nino segera pulang ke rumahnya untuk istirahat. Sedangkan Dino dia masih asik bermain sendirian dengan bola voli milik Nino.
D
ino dia melempar bola ke sana ke mari, menyundulnya dengan keras sampai terlempar jauh. Tak sengaja Dino terlalu kuat melempar bola volinya. Dino mengikuti arah ke mana bolanya terlempar jauh. Ternyata bolanya jatuh ke jurang rumput laut yang sangat luas. Dino binggung di mana bola Nino berada. Dia mencari-cari sampai hari mulai gelap pun juga tidak menemukannya.
Dino pulang dengan perasaan sedih karena sudah menghilangkannya bola voli miliki Nino.
Keesojan harinya mereka bertemu kembali untuk bermain bersama. Dino datang dengan wajah yang terlihat sangat sedih. Nino bingung kenapa teman baiknya bermuka murung seperti itu, apa dia mendapat masalah.
Dino: " Nino Aku mau minta maaf soal bola volimu." (seru Dino sedih dengan tiba-tiba)
Nino: " Ada apa Dino?" (Nino binggung kenapa sahabatnya minta maaf padanya)
Dino: " Kamu jangan marah ya Nino. Aku sudah menghilangkan bola voli kesayanganmu. Maafkan aku ya." (seru Dino sedih lagi)
Nino: " Kok bisa hilang? Tapi tidak apa kalau sudah hilang, kita main yang lain saja." (Nino menjawab dengan santai, dia tidak mempermasalahkan bolanya yang hilang yang terpenting sahabatnya tidak hilang)
Dino: "Aku bodoh terlalu jauh melempar bolanya. Aku rasa bolanya jatuh di Padang rumput laut. Soalnya kemaren sudah sangat sore, padang rumput laut terlalu gelap, jadi aku tidak bisa menemukannya. Maafkan aku sudah menghilangkan bolamu." (Seru Dino menjelaskan kenapa bolanya bisa hilang, tak lupa dia juga meminta maaf berkali-kali)
Nino: "Iya tidak apa-apa kok. Lebih baik kita cari bersama-sama sekalian kita jalan-jalan dan bermain." (Nino sangat senang karena sahabatnya sangat jujur padanya dan mengakui kesalahanya)
Dino: " Terimakasih Nino kamu mau memaafkanku. Tapi kalau bolanya tidak ketemu bagaimana?" (Dino terlihat senang karena sahabatnya tidak marah padanya karena kesalahanya)
Nino: " Tidak apa-apa kita bisa main yang lain."
Dino: " Baiklah ayo kita cari." (seru Dino senang)
Mereka pun akhirnya menjelajahi lautan mencari di semak-semak rumput laut yang dalam. Mereka saling bercanda dan tertawa. Bermain saling kejar-kejaran bersama. Sampai akhirnya Dino menemukan bola Nino yang terselip di trumbu karang dan tertutup rumput laut. Akhirnya mereka pun kembali karena hari sudah sore.
The End
.
.
.
.
(Pesan apa yang kamu dapat dari cerita di atas?)
Komen di bawah👇
.
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro