Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

The Witch Ending

BY: Haya Lee

Dahulu kala penyihir adalah manusia yang dianggap tidak berguna, dikucilkan, dan dianggap makhluk paling hina. Kemampuan penyihir tidak berguna saat berburu makanan di hutan kegelapan bersama bangsa-bangsa lainnya. Bangsa vampir yang memegang kuasa di Kerajaan Immortaliona menjadikan penyihir sebagai makanan cadangan mereka, darah penyihir dipercaya dapat menuntaskan rasa haus bangsa vampir. Hanya karena darah itulah bangsa penyihir masih dibiarkan tetap tinggal di kerajaan yang penuh dengan makhluk-makhluk aneh.

Hingga tanpa tahu penyebabnya, perlahan keturunan bangsa penyihir kehilangan kemampuan darahnya tersebut. Makhluk-makhluk yang tinggal di kerajaan Immortaliona melakukan pembasmian karena turun ramalan bahwa sihir akan memusnahkan bangsa-bangsa lainnya dari Kuil Suci. Mereka terus memburu bangsa penyihir hingga yakin bahwa semua penyihir sudah musnah dari tanah mereka. Namun, benarkah itu?

***

Seorang gadis berambut merah menyala berjalan sendirian menuju Hutan Keabadian. Mungkin orang-orang akan berpikir bahwa jika masuk ke hutan ini, mereka akan abadi. Namun, keabadian yang diberikan oleh hutan ini adalah keabadian dalam kematian. Orang biasa yang masuk ke hutan ini tidak akan pernah bisa kembali bagaimanapun caranya. Mereka akan terkurung dan lambat laun kematian akan menjemput dengan sendirinya.

"Lovena!"

Gadis berambut merah itu berhenti sebentar, kemudian kembali melangkah dengan langkah yang lebih cepat. Keranjang di tangan kanannya bergoyang-goyang, membuat botol-botol kaca menimbulkan bunyi-bunyian yang nyaring di sepinya jalan.

"Lovena! Aku mohon berhentilah! Aku tahu aku salah, tapi aku benar-benar tak sengaja. Kamu tahu sendiri bagaimana diriku!" teriak seorang pemuda, kakinya pincang sehingga membuatnya sulit mengejar Lovena.

"Pergilah! Jangan ganggu aku lagi! Cukup sudah dengan sandiwaramu di hadapan para tetua itu!"

Sebentar lagi, kumohon kuatkan dirimu! Pintu rumahmu sebentar lagi bisa kamu raih.

Andrew berhenti mengejar Lovena, ia menggumamkan kalimat yang membuat kakinya yang pincang dapat kembali normal. Larinya semakin cepat, hanya berjarak beberapa meter dari gadis keranjang itu.

"Akhhh!" Lovena berteriak saat tubuhnya ditarik Andrew. Tubuhnya berusaha berontak, sayang kekuatannya jauh lebih lemah dibandingkan Andrew yang seorang bangsa vampir.

"Akhirnya darah penyihir hahaha. Ini tidak akan sakit, Lovena, tahanlah sebentar saja." Gigi taring Andrew makin menajam, pemuda itu mengendus leher jenjang Lovena. Ia menyeringai, sebentar lagi darah penyihir yang telah hilang dapat ia rasakan.

"Diamlah, Sayang! Harusnya kamu bangga bisa kembali menjadi kekuatan bagi bangsa vampir. Ini kehormatan untuk para leluhurmu yang telah lama musnah."

Lovena tetap memberontak, wajahnya dicengkeram oleh Andrew dan membuat kuku-kuku tajamnya menggoreskan luka di wajah cokelatnya. Darah keluar, mata Andrew berubah merah pekat, tanda bahwa naluri vampir telah menguasai dirinya. Andrew menjilat darah di wajah Lovena yang ketakutan.

"Darah penyihir," desis Andrew.

Gigi taring Andrew menancap di leher Lovena, gadis itu menjerit kesakitan. Keranjang yang dipegangnya sebagai senjata memukul Andrew jatuh. Tenaga juga darahnya terisap cepat. Air mata jatuh mengenai wajah Andrew. Tiba-tiba Andrew berhenti mengisap darahnya, pupil matanya kembali hitam. Ia menatap leher Lovena dengan tatapan menyesal juga tidak percaya.

"L-lovena, a-aku minta maaf. Itu terjadi begitu saja, aku sungguh—" Tubuh Andrew tersungkur di tanah, ia meringkuk sembari terus menggumamkan kata maaf.

"Ini adalah hadiah untukmu, Andrew!" Lovena mengeluarkan botol potion berisi cairan berwarna merah muda, ia menegukkan potion itu secara paksa ke mulut Andrew. "Kuharap kamu menjadi perantara balasku yang sempurna. Dan, berterima kasihlah bahwa kamu menjadi orang pertama yang meminum ramuan cinta, Sayang."

***

"Ibu! Bagaimana hidup kita nantinya? Mereka berencana memusnahkan bangsa kita! Kita harus segera pergi dari kerajaan ini, Bu!"

Gadis kecil berkepang dua itu menarik-narik lengan ibunya, mengajaknya pergi. Namun, wanita paruh baya itu bergeming, matanya sedari tadi sudah kehilangan sinarnya. Jiwanya telah berpisah dengan raganya. Itu adalah salah satu kemampuan langka bangsa penyihir yang belum diketahui siapa pun. Salah satu sihir yang membuat penyihir bisa menyelamatkan diri tanpa diketahui. Hanya satu dari tiap generasi dan tidak sembarang orang bisa menggunakannya. Jiwa yang telah menggunakan sihir ini bisa merasuki apa pun, kecuali bangsa-bangsa immortal. Sekarang jiwa ibu dari gadis kecil itu merasuki sandal yang digunakan anaknya, membawanya pergi menjauhi tempat kelahiran dan tempat berakhirnya bangsa penyihir.

Gadis kecil itu tidak bisa melakukan apa-apa selain mengikuti keinginan sandalnya hingga mereka berhasil keluar dari Kerajaan Immortaliona. Sebuah keberuntungan karena seorang manusia menemukan gadis itu yang terbaring di tanah dekat Hutan Keajaiban.

"Nak, kamu bisa dengar Ibu?"

Gadis kecil itu mengerjap tatkala sinar mentari menyorotinya. Matanya terbelalak saat sadar di hadapannya ada orang asing. Penampilan penyihir paling menyerupai manusia karena kemampuan darah yang dimiliki bangsa penyihir dibandingkan bangsa lainnya.

"Lovena, ini Ibu, Sayang."

"Ibu? B-bukannya I-ibu sudah ...."

Wanita berambut hitam panjang itu menggeleng, ia menjelaskan bagaimana kemampuan yang dimilikinya itu. Lovena memeluk wanita yang dirasuki ibunya. Ia telah kehilangan semua keluarga hingga bangsanya, ia akan membalas dendam pada bangsa-bangsa yang biadab itu. Sebuah keberuntungan bagi mereka berdua karena sebagai penyihir, Lovena mempunyai kemampuan alkimia, kemampuan meracik ramuan-ramuan yang sangat berguna.

***

Penyihir merupakan bangsa yang usia hidupnya paling lama setelah bangsa vampir. Selain itu, perbedaan usia manusia dengan makhluk immortal terbilang jauh. Sehingga walau sudah berumur ratusan tahun, makhluk immortal masih terlihat muda. Setelah pelarian bersama ibunya, mereka tinggal di Hutan Kegelapan. Tubuh manusia yang dirasuki oleh Ibu Lovena tidak terpengaruh apa-apa karena jiwanya telah sepenuhnya terganti. Namun, tetap saja raga ibunya adalah manusia yang cepat menua. Hingga pada saat ibunya pergi ke luar hutan, ia bertemu dengan bangsa serigala yang langsung mengetahui bau yang pernah menempel saat pertama kali menolong Lovena, bau penyihir. Sehingga ia dibunuh seketika di hadapan Lovena yang tanpa sengaja melihat kejadian itu untuk memberikan barang sang ibu yang tertinggal.

Sejak itu, kebenciannya semakin menumpuk dan dia berjanji pada para leluhur serta keluarganya bahwa ia akan memusnahkan semua bangsa-bangsa yang biadab itu. Dia membuat berbagai ramuan dan menemukan ramuan yang akan efektif untuk melancarkan balas dendamnya. Ramuan cinta. Ramuan yang terbuat dari darah penyihir, buah pohon keabadian, serbuk peri, dan jantung serigala.

Semuanya berjalan lancar, bahan-bahan yang ia butuhkan dapat dengan mudah diperoleh dari manusia-manusia yang tinggal di luar Hutan Keajaiban. Darah penyihir? Darahnya sendiri karena hanya ia penyihir yang tersisa. Beruntung sandiwaranya dengan berpura-pura lemah selama ini tidak menimbulkan celah. Andrew, calon penerus pemimpin si Kerajaan Immortaliona terpikat padanya.

"Ini adalah hadiah untukmu, Andrew! Kuharap kamu menjadi perantara balasku yang sempurna. Dan, berterima kasihlah bahwa kamu menjadi orang pertama yang meminum ramuan cinta, Sayang. Bunuh semua orang di kerajaanmu tanpa terkecuali. Paham?"

Andrew mengangguk patuh dan meninggalkan Lovena, bersiap menjalankan perintah dari orang yang dicintainya—karena ramuan cinta. Ramua cinta yang dibuat penyihir dapat membuat orang yang diberi jatuh sedalam-dalamnya ke dalam pesona orang yang meminumkannya. Ia akan melakukan apa saja sampai perintah yang diberikan selesai dijalankan. Bagi penyihir yang menggunakan ramuan ini, ia akan merasakan usianya yang berkurang secara drastis dalam beberapa tahun. Ia akan menjadi setengah manusia.

Malam itu, saat purnama sempurna Kerajaan Immortaliona musnah karena dendam dahulu kala oleh calon penerusnya sendiri. Kerajaan menjadi lautan darah dan menyisakan cerita-cerita dongeng dari manusia-manusia yang merasakan kengeriannya. Andrew yang merupakan bagian dari Kerajaan Immortaliona membunuh dirinya sendiri.

***

"Para penyihir akan memusnahkan bangsa-bangsa lainnya jika bangsa-bangsa itu yang memusnahkannya duluan."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro