✨Mingyu x Eunha✨
Kim Mingyu (svt)
x
Jung Eunha (gfriend)
Mingyu dan Eunha sudah bersahabat sejak mereka kecil. Kepribadian mereka yang bertolak belakang menjadi salah satu faktor persahabatan mereka bertahan hingga SMA.
Namun, apakah benar laki-laki dan perempuan bisa bersahabat tanpa menimbulkan rasa di hati?
Brak!
"Aduh sakit!" ucap Eunha setelah seseorang yang diduganya adalah oknum Kim Mingyu menabraknya.
"Aduh sori gakeliatan. Pendek banget soalnya" balas Mingyu sambil tertawa. Eunha tentu tidak senang dikatai pendek oleh Mingyu. Tingginya tidak sependek itu hanya saja Mingyu yang terlalu tiang.
Pletak!
"AKH SAKIT EUNHA-YA" teriak Mingyu setelah Eunha menimpuknya dengan buku IPS yang tebal. Eunha pun segera pergi meninggalkan Mingyu di tempat.
Namun tangan besar itu menahan pergelangan tangan Eunha. Eunha terpaksa berbalik menatap Mingyu dengan perasaan tidak suka.
"Apa?!" tanya Eunha. Lebih seperti membentak sebenarnya.
"Yah maap Eunha cantik, jangan marah dong. Pulang sekolah tunggu aku ya nanti aku traktir" ucap Mingyu sambil membuat tanda 2 jari menandakan ia telah berjanji.
Eunha hanya mendengus sebal. Namu ia tetap menerima tawaran Mingyu karena dompetnya menipis setelah membeli album group kesayangannya, eighteen.
-sepulang sekolah-
Eunha terus terusan menguap saat pelajaran fisika, pelajaran terakhir untuk hari ini. Ia merasa sangat bosan mendengarkan Pak Budi menjelaskan materi yang ia tidak mengerti sama sekali.
Ia terus mengecek jam tangannya, tidak sabar untuk bertemu dengan Mingyu.
Eh?
Apa?
Tidak sabar bertemu dengan Mingyu?
Oh Eunha kau sudah gila.
Apa yang kau pikiran?!
Eunha sedang asik melamun, sampai ia tak sadar bahwa Pak Budi sudah keluar dari ruangannya. Tentu saja artinya waktu sekolah sudah selesai.
"Wah kau pasti gila Eunha" ucap Eunha bermonolog.
"Siapa yang gila?" tanya Mingyu yang tiba-tiba saja sudah duduk di sebelahnya.
"Eh..? Ka-kau yang gila. Iya kau Kim Mingyu kau gila" jawab Eunha yang ketauan melamun hal tidak jelas.
Mingyu menunjukan wajahnya yang cemberut. "Baru juga dateng udah dikatain gila" ucapnya.
"Lagian kau ngapain disini?" tanya Eunha yang seakan-akan lupa akan lamunannya tadi.
"Ayo, aku akan mentraktir mu di suatu tempat" jawab Mingyu tersenyum manis sambil mengusak rambut Eunha sebelum akhirnya pergi meninggalkan kelas.
Tentu saja Eunha ngeblank setelah itu. Saat menyadari Mingyu tidak berada di sebelahnya, ia langsung berteriak.
"EH MINGYU TUNGGU AKU DONG" teriak Eunha yang sedang terburu-buru membereskan buku pelajarannya.
Eunha segera berlari menyusul motor Mingyu yang terparkir di seberang sekolah.
"Lama"
"Yaudah aku balik aja kalau gitu" ucap Eunha karena kesal dengan perkataan Mingyu. Mingyu yang melihatnya hanya terkekeh.
"Bercanda sayang. Nih helm dipake nanti aku ditilang kamu mau tanggung jawab?" ucap Mingyu dengan muka tidak bersalahnya.
Eh?
Eh?
Apa?
Sayang?
Eunha tidak salah dengar?
"Ya Jung Eunha? Kau sehat?" tanya Mingyu karena ucapannya barusan sama sekali tidak digubris oleh Eunha.
"A-ah tidak. Yaudah ayo" jawab Eunha. Setelahnya ia langsung naik ke atas motor Mingyu. Ia sudah biasa dibonceng Mingyu. Ya, Mingyu sering menjadi supir dadakan Eunha misal,
"Mingyu! Tolong anterin aku ke tempat les dong, duitku habis nih gabisa bayar grab hehe"
Atau
"Kim Mingyu, kau kan baik hati, tolong anterin aku ke rumah Yerin ya?"
sampai di restoran
"Mingyu? Kau tidak salah?" tanya Eunha sesampainya di restoran.
"Loh, kenapa?" tanya Mingyu tidak mengerti arti dibalik pertanyaan Eunha.
"Memang duitmu cukup untuk mentraktir ku ditempat seperti ini?" tanya Eunha sedikit mengejek.
"Hey! Aku tidak semiskin itu ya" jawab Mingyu sambil mendengus.
Mingyu membawa Eunha ke tempat makan yang bisa dibilang cukup mahal untuk anak SMA seperti mereka.
Mingyu segera membawa Eunha masuk ke dalam. Sesampainya di meja makan, mereka langsung memesan makanan.
Setelah memesan, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di taman di luar restorannya sambil menunggu pesanan.
"Tumben sekali kau mengajak ku ke tempat seperti ini? Biasa juga aku tidak dibolehkan meminjam uangmu untuk jajan di kantin" tanya Eunha.
Terlihat raut wajah Mingyu berubah. Ia terlihat sangat gugup.
"Em.. itu jadi.." Mingyu menghela napasnya sebelum melanjutkan,
"Ada hal yang ingin aku bicarakan"
Eo? Mengapa Mingyu seperti ini? Tidak biasanya ia bersikap serius seperti ini.
Melihat Eunha yang hanya terdiam memandangnya, akhirnya Mingyu memutuskan untuk lanjut berbicara.
"Terserah kau mau mengataiku atau gimana, tapi aku hanya ingin jujur kepadamu. Se-sepertinya aku menyukai mu. Aku selalu berpikir untuk menolak perasaan itu karena kau adalah sahabatku. Namun aku tidak bisa, rasanya perasaan itu semakin meledak-ledak. Jadi aku memutuskan untuk mengungkapkannya padamu hari ini" jelas Mingyu panjang lebar.
Eunha jelas mendengar semua perkataan Mingyu. Ia sangat kaget dan alhasil, ia tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun.
"A-ah.. be-begitu.."
"Em.. Mingyu-ya, kalau boleh jujur, aku juga selalu merasakan hal aneh ketika berada di dekat mu. Yang jelas aku senang karena hal itu." balas Eunha setelah terdiam beberapa lama.
Raut muka Mingyu perlahan berubah lebih ceria. Ia senang mendengar bahwa perasaannya mungkin terbalaskan.
Tanpa sadar ia tersenyum lalu memeluk Eunha. Eunha sedikit tersentak dengan perilaku Mingyu. Namun tak lama ia langsung membalas pelukan Mingyu.
Kalau diliat-liat, pelukan mereka sangatlah lucu karena perbedaan tinggi mereka.
Mingyu melepaskan pelukannya dan menatap Eunha.
"Kalau begitu, mulai hari ini, kau milik ku. Kau dengar? JUNG EUNHA HANYA MILIK KIM MINGYU SEORANG" Mingyu yang tiba-tiba teriak itu tentu saja mengundang beberapa tatapan mata. Eunha sangat malu sehingga ia mencubit perut Mingyu dan pergi meninggalkannya di tempat.
"AWH EUNHA-YA!" teriak Mingyu sambil berlari menyusul Eunha, sedikit meringis menahan rasa sakit di perut six-packnya. Atau itulah yang ia katakan.
Cubitan Eunha tidak main-main asal kalian tau.
Pipi Eunha tentu saja memerah mendengar perkataan Mingyu.
Setelah mereka menyelesaikan makanan mereka, Mingyu langsung mengantarkan Eunha pulang karena hari mulai gelap.
Eunha turun dari motor Mingyu dan mengembalikan helmnya. Saat ia ingin beranjak masuk ke rumahnya, Mingyu menahan tangannya dan otomatis Eunha berbalik.
Cup!
"YAK KIM MINGYU KAU GILA?!" teriak Eunha setelah Mingyu mencium pipinya.
Mingyu hanya tertawa. Tentu saja, apa yang bisa Mingyu lakukan selain tertawa?
"Eunha-ya, jangan teriak dong. Memang kau tidak kasihan dengan telinga ku ini harus mendengar teriakanmu setiap hari?" ucap Mingyu menunjukan puppy facenya.
"Ah sudahlah aku malas berdebat denganmu. Selamat malam Mingyu, hati-hati di jalan" ucap Eunha sambil tersenyum manis. Sangat manis.
"Baiklah, selamat malam Eunha, byee!" ucap Mingyu setelah memakai helmnya kembali sambil mengusak surai hitam milik Eunha.
Setelah motor Mingyu menjauh, Eunha masuk ke rumahnya sambil teriak-teriak tidak jelas yang tentu saja membuat kedua orangtuanya bingung.
"Anak kita kenapa?"
HAIII jadi aku memutuskan buat bikin ff oneshot buat sekedar ngisi waktu luang ajaa! Semoga kalian suka ya
Maafin alurnya yang terlalu panjang dan terkesan bertele-tele gitu. Masi belajar nulis :)
Kalau ada request bisa minta aja !
Ditunggu chapter berikutnya !
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro