Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Malapetaka Om-Om Gula

Apakah kalian bisa mendengarnya? Suara itu datang, tapi tak diundang. Di saat genting seperti ini selalu saja ia meraung. Meminta. Bahkan memaksa keluar. Sang pemegang kendali tidak bisa menahan lagi.

"Bangsaaaaat, gak ada wc umum apa di kota gede kek gini?"

Pria itu berjalan seperti kepiting. Memegang perut sambil mengenggam batu di tangannya. Bukan untuk dimakan, tapi sebagai jimat. Oh, jimat apa kau tanya? Mana saya tahu, saya bukan sarjana perdukunan.

Arya. Nama lelaki yang mukanya sedang memerah seperti akan melahirkan. Dia berada dalam petualangan mencari tempat. Tempat yang konon astral dan sangat fenomenal. Yang dimaksud bukan toilet, sih, sebenernya dia lagi nyari kosan. Mind blowing, bukan?

Diterima di universitas impiannya adalah mimpi Arya. Entah benar atau ia hanya ingin jauh dari orang tuanya. Bertahun-tahun di kota yang sama, lelaki ini ingin sekali keluar melihat indahnya dunia. Seperti kisah Rapunzel jika diingat-ingat, minus nenek gila yang ingin awet muda aja paling. Gantinya Arya mendapatkan seorang adik berkelakukan seperti godzilla.

"Sialan, bener. Ditraktir sama om-om malah kek gini jadinya. Sambel tadi udah kek dicampur mulut kerabat gue pas lebaran, dah. Udah pedes nyakitin pula," ucap Arya diiringi peluh yang berjatuhan dari keningnya.

"Seneng, sih, gue. Ditraktir om-om yang kelihatannya banyak duit." Hidung Arya merekah, mulutnya berubah menjadi letter U seketika. Sebuah rencana jahat muncul di pikirannya, kalau bertemu om yang tadi, ia akan memerasnya! Baru juga di awal cerita tokoh utama kita sudah terlihat tidak berakhlak.

Beruntung yang di atas selalu mengawasi makhluknya. Di saat itu juga perutnya Arya seperti ditendang Kapten Tsubatsa. Perih, nyeri, semua ada kecuali obat sakit maag, milanta. Karena tak kuat menahan rasa sakit itu Arya pun tersungkur ke tanah.

"Ya Allah, maafin gueee, gue gak maksud macem-macem ama tuh om-om."

Jika ini sinetron ikan terbang pastinya langsung turun hujan dan menggema suara petir di udara. Untung saja Arya bukan di dalam video TikTok juga. Jika iya, pasti latar belakang musik yang kita bisa dengar adalah lagu langit bumi bersaksi.

Tak disangka. Arya pun segera berdiri dan memasang wajah yang tedeterminasi. Ia membuang batu dan jalan tegak seperti anggota paskibraka. Ia tidak ingin tunduk oleh rasa sakit yang menimpanya.

"Kek gini belum sesakit dikatain muka lo kek telor rebus, Ya! JANGAN MENYERAH ANAK MUDA." Ya, itulah Arya. Pria yang baru lulus dari SMA ini memang punya semangat juang yang tinggi. Dirinya tidak akan menyerah dengan mudah.

Matanya pun fokus ke depan. Membuang dan menarik napas dengan tempo cepat. Ia harus bisa menemukan masjid dalam waktu singkat. Karena sesuatu sedang diujung tanduk sekarang dan ia bisa merasakan hal itu.

"Om-om sialan, gak berkah traktiran lo! Pembawa siaaal."

Tanpa Arya sadari teriakannya memberhentikan sebuah mobil hitam. Kaca mobil itu terbuka dan menggundang perhatian Arya. Di dalam mobil tersebut terlihat seorang lelaki memakai kemeja putih digulung selengan. Rambutnya cokelat mengilap dan hidungnya hampir menyaingi Voldermort. Besar tetapi proporsional. Kulitnya putih dan ia memakai anting di sebelah kanan telinga.

"Eh, kamu yang tadi, ya? Mau bareng sama saya nggak?"

Wajah mereka saling menatap satu sama lain. Satu wajah malaikat, yang satu lagi seperti tersiram air raksa. Pria yang sedang berada di depan Arya adalah pria yang mentraktirnya tadi.

Tidak ada pergerakan bahkan sebuah kata lolos dari mulut yang ditanya. Parahnya Arya pun langsung cabut dan tidak menjawab pertanyaan orang tersebut.

"Gue gak bisa ngomong sama dia lagi, bisa kena sial lagi gue," kata Arya dengan menggerakan kedua kakinya secepat kilat.

"HEH KENAPA KAMU MALAH LARI GITU AJA! SAYA PUNYA SALAH APA SAMA KAMU?"

Kejutan! Lelaki itu pun tidak mau kalah untuk mendapatkan jawabannya. Ia pun menancapkan gasnya untuk bisa berpapasan dengan Arya.

Reaksi yang dikejar hanya bisa teriak dan berlari ketakutan seperti orang yang akan diculik. Ia pun menaikan kecepatan dan menukik cepat masuk ke jalan sempit.

"HAHA LO GAK BISA NGIKUTIN GUA LAGI OM-OM GULA."

Ah, kasihan sekali tokoh yang satu ini. Karena dirinya tidak tahu bahwa om-om gula yang ia maksud di sini adalah juara lari maraton se-antero Kampung Seoul.

Tidak dalam satu menit sang Om keluar dari mobilnya dan menancapkan gas mengejar Arya. Baru kali ini ia dia menemukan seseorang yang kabur ketika melihat dirinya. Apakah karena faktor usia? Atau tampangnya yang mirip Mafia? Apakah mukanya semenakutkan itu?

"HEI, KENAPA KAMU LARI DARI SAYA!"

"ANJIR."

Pengejaran pun dimulai. Yang lebih tua melontarkan pertanyaan demi pertanyaan. Yang muda hanya bisa terus berlari, menyelamatkan dirinya dari terkaman om-om gula. Warga sekitar hanya terdiam seolah melihat film fast and furious versi manusia.

"EH, AWAS ITU---"

Suara gong dipukul menggema ke seluruh sudut desa. Tiang listrik yang bertubrukan dengan kepala bergetar seperti mendengar alunan dangdut. Lebam biru mulai muncul di dahi Arya, seolah dirinya di cap akan menaiki wahana.

"Sambel an ... jing."

Tergeletak sudah lelaki itu di tanah. Skor sementara 1-0. Di mana tiang listrik berhasil membuat Arya K.O.

New character unlocked

(Christoper Bagaskara as Om-Om Gula yang dimaksud alias Om Kris)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro