Tujuh Belas: Coklat
PT Meong Sejati 🐱
Takato
Gaesss
Gue kan nulis di jadwal bakal balik jam 4, tapi gue harus ke kantor agensi dulu. Jadi agak telat.
Futa
Gue juga kak
Disuruh ke kantor agensi
Takeru
Gue balik dulu ke rumah adek gue
Balik paling jam 8 kalo gak kelamaan
Noah
Bang, gue juga balik agak maleman
Ada janji hehe
Bishin
Pacaran lu ya?
Noah
Hehehehehehehehe
Hayate
Tidak berperikejombloan -,-
Shouri
Makanya cari pacar
Ryuya
Ini maksudnya lagi ngomong sama diri sendiri ya 👆
Tarou
😂😂😂
Naoki
Wkwkwk
Yaudah gaes hati2 lu pada
🐱🐱🐱🐱🐱
Takato dan Futa pulang bersama. Mereka sama-sama menenteng dua tas kado. Keduanya menuju kulkas dapur.
Di dapur sudah ada Naoki yang lagi asyik makan puding di meja makan.
"Weh, udah pulang lo pada?" kata Naoki.
Futa dan Takato menoleh.
"Kagak, gue masih di jalan." sambar Takato.
Naoki mengangguk, "Oh, hati-hati, ye."
Futa menatap mereka heran.
Kalian kenapa, deh? batinnya.
Takato membuka kulkas, kemudian mengambil isi dari tas kado yang di bawa tadi. Ternyata berupa beberapa coklat batang kiriman dari fans.
Futa juga sama. Ia berdiri di sebelah Takato menunggu giliran untuk menyimpan coklat ke bagian freezer.
Naoki penasaran, "Ngapain lo?"
"Ini coklat dari kantor." jelas Takato yang lagi memasukan coklat ke kulkas.
"Makanya tadi kita disuruh ke kantor, buat ambil ini." lanjut Futa.
Naoki mengangguk, "Oh..."
🐱🐱🐱🐱🐱
Takeru menuju dapur. Membuka kulkas. Mencari tempat yang kosong. Ternyata ia membawa brownis buatan adiknya.
Hayate datang menghampiri, "Wah? Apaan tuh bang?"
Takeru menoleh, "Eh, ini brownis dari adek gue. Kalo mau, tinggal ambil aja."
Hayate sumringah, "Gampang lah. Gue juga ada biskuit coklat dari kantor." Sembari mengangkat bungkusan, "gue taruh di toples aja kali, ya?"
"Taruh di ruang tengah juga gapapa biar buat camilan pas nonton."
"Siap bos q!"
🐱🐱🐱🐱🐱
Tarou dan Bishin kebetulan pulang paling malam. Keduanya menuju dapur. Bishin membuka kulkas dan kaget.
"Gile, isinya coklat semua. Duh, gue taruh mana, nih?" katanya yang ternyata juga membawa beberapa coklat batang dari radio tempat ia siaran.
Tarou memeriksa keadaan, "Coba, mas, freezer kayaknya masih ada sisa, tuh."
Bishin membukanya, "Ini hampir coklat semua, dah? Punya siapa aja sih? Kompak bener kita dapet coklat."
Bishin mencoba menata isi yang ada di freezer supaya bisa muat semua.
Kalau Tarou, ia dikasih biskuit coklat. Tarou mencari toples untuk memindahkannya.
🐱🐱🐱🐱🐱
Paginya, waktu Naoki ingin memasak, ia juga kaget melihat isi kulkas didominasi oleh coklat.
"Waduh, sarapan coklat banget, nih?" Naoki Geleng-geleng.
Lalu Shouri datang menghampiri, "Naoki... masak apa hari ini?"
Naoki menoleh, "Eh, sini deh.." tangannya melambai memberi kode untuk mendekat.
"Kenapa?" Shouri kini ikutan jongkok kayak Naoki.
"Kulkas isinya coklat semua. Kompak bener kita dikasih coklat?"
"Emang lu gak dikasih?"
"Dikasih. Tuh, punya gue." Naoki nunjuk ke coklat punya dia, "Lu?"
"Ini." Shouri ikutan nunjuk coklat punya dia.
"Bikin apa ya?" Naoki berpikir sejenak. Shouri ikutan mikir sembari lihat bahan apa saja yang ada di kulkas.
"Eh, lu tahu truffles coklat gitu gak?" tanya Shouri.
Naoki mengangguk, "Tahu. Kenapa? Mau bikin?"
Shouri memberi ide, "Iya. Pake tofu." dagunya diangkat mengarah ke tofu yang ada di rak bawah.
Naoki ngangguk-ngangguk, "Leh uga. Ya udah lu yang bikin. Gue mau masak yang lain dah. Nasi goreng aja kali, ya?"
"Iye dah."
Naoki berdiri lalu menuju kabin, "Pake coklat punya gue aja, tuh, daripada mubazir."
🐱🐱🐱🐱🐱
Semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.
"Wah, apaan, tuh? Coklat?" Bishin melihat ke arah piring berisi truffle chocolate.
"Truffle Chocolate tapi gue pakein tofu." kata Shouri yang lagi ngambil piring.
"Eh? Gue cobain, ya?"
"Makan nasi dulu." sergah Takeru. Namun sayang Bishin sudah terlanjur mengambil dan memakannya.
Semuanya melihat ke Bishin.
"Gimana?"
"Lumayan. Rasa tofunya gak terlalu berasa, sih. Lumayan, lah." Bishin ambil lagi.
"Ih, dibilang makan nasi dulu."
"Iye, abis ini, bang."
"Nah, itu tadi pake coklat gue. Coklat kalian jangan lupa dihabisin. Kulkas penuh." ucap Naoki menatap satu-satu pada mereka.
Takato pasang muka kesal, "Heeee? Males banget. Punya gue ada banyak pula."
"Mending dibikin sesuatu aja." usul Noah.
"Itu brownis adek gue belum habis, kalian mau bikin makanan lain?" protes Takeru.
"Eh, bisa, tuh. Nanti kita kasih ke pemilik rumah ini dan tetangga juga. Lagian kita jarang interaksi sama mereka." Tarou menambahkan.
Futa mengangguk. Semua terlihat setuju, termasuk Takeru.
"Ide yang bagus. Tapi bantuin, ye." kata Naoki.
"Bantu nyemangatin. Hehe.." Takato cengar-cengir.
🐱🐱🐱🐱🐱
Seperti yang direncanakan, mereka membuat sesuatu dari coklat. Lumayan mengurangi isi dari kulkas.
Di dapur mulai rusuh. Kalian bisa bayangkan sendiri bagaimana 10 orang di dapur berisi cowok-cowok yang lagi bikin dessert.
"Eh, gue ada tebak-tebakan." Hayate memulai aksinya.
"Apaan lagi?" Bishin menanggapi.
"Minuman apa yang selalu dipuji oleh bule?"
"Hah? Apaan, tuh?" Naoki bingung.
"Yeahcool! (Yakult)" Hayate sembari mengacungkan jempol.
Sebagian ketawa ngakak, sebagian biasasaja.
"Gue juga ada tebakan. Minuman yang bisa main voli?" Naoki ikutan.
"Yakult Morisuke!" Ryuuya menjawab.
"Betul! Ahaha! Kok tahu, sih?"
"Ini tebak-tebakan legendaris."
"Eh, eh, gue juga ada! Pemain voli yang dicariin mulu?" Bishin sembari angkat tangan.
"Gak tahu." Semua menggeleng.
"Kozume ke mana (Kenma)." Bishin langsung ketawa. Semua ikutan ketawa.
"Woy! Ngakak!"
"Eh, gue juga ada—" Hayate mulai lagi.
"Gak... gak..." Tapi semua menolak.
"Ayo balik kerja." titah Takeru.
"Tega bener lu pada."
🐱🐱🐱🐱🐱
Masing-masing sudah diberi tugas untuk memberikan olahan coklat pada tetangga sekitar, juga untuk pemilik rumah ini.
Hayate kini mendatangi sebuah rumah dengan pagar tinggi. Ia menekan bel. Tidak lama, pagar tersebut dibuka dan menampakkan sosok gadis cantik.
Gadis dengn rambut panjang sebahu, kulit putih, serta ada tanda tahilalat yang kecil di bagian pipinya. Gadis itu tersenyum. Hayate membatu.
"Iya?" kata gadis itu.
Hayate masih diam menatap gadis itu.
"Halo?" Si gadis melambaikan tangan di depan wajah Hayate. Pun akhirnya ia tersadar.
"Eh, maaf. Anu... ini dari kami. Rumah nomor 819. Kami ada sedikit camilan. Sekaligus silaturahmi. Hehe..." Hayate memberikan satu tas kado kepada gadis itu.
Gadis itu menerimanya dengan senang, "Wah, terima kasih."
"Hehe..."
Gadis itu mengernyit, "Ada lagi?"
Hayate menggeleng, "Hehe..." kemudian melambaikan tangan tanda pamit. Berbelok ia menuju rumah.
🐱🐱🐱🐱🐱
Sampai di rumah, Hayate duduk di sofa ruang tengah bersebelahan dengan Takato yang sedang menonton televisi.
Merasa ada yang aneh, ia bertanya, "Lo kenapa?"
Hayate menoleh perlahan, "Ada maling."
Takato kaget, "Hah? Maling di mana? Lo gak apa-apa?"
Hayate memegang dadanya sembari tersenyum, "Ada cewek yang nyuri hati gue."
Takato mendengus kesal, "Nyesel gue khawatirin lo."
🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱
Anggap saja lagu ending
Wah, siapa ya kira-kira gadis itu?
Eh btw terima kasih sudah membaca! Sila kalau ada kritik dan saran.
Oh, iya. Sekalian deh kalian lihat ini🤭 soalnya tadi pas lagi nulis, eh dia upload video ini doooong.
Selamat menonton XD
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro