Tiga Puluh: Latihan
"Nekoma! Dipanggil pak Worry!"
Langsung aja anak-anak Nekoma ke meja pak Worry yang ada di deket panggung tiruan yang belum selesai buat latihan lebih lanjut. Beliau lagi buka-buka naskah.
"Oke langsung aja saya mau lihat adegan waktu lagu Tsunage, dimulai dari dialog Noah, ya." Titah pak Worry pas tim Nekoma udah pada berbanjar.
Semuanya mengangguk dan langsung ambil posisi sesuai formasi latihan kemarin-kemarin.
Habis meragain yang diminta pak Worry, mereka baris berbanjar berhadapan sama beliau.
"Hm... udah oke, tapi saya mau ada tambahan gerakan lagi." Komentar beliau.
Yang lain saling tatap-tatapan. Gerakan apa lagi ya?
Pak Worry nengok ke Futa, "Nak Futa..."
Yang dipanggil langsung reflek tegakkan badan, "Iya."
"...Sama Noah..."
Noah pasang muka bingung, "Iya."
"Noah, kamu inget waktu finale Shinka no Natsu sebelum curtain call?"
"Inget. Pas bagian saya?" tanya Noah.
"Bukan, tapi bagiannya Shouri sama Takato."
Yang namanya disebut malah tatap-tatapan. Sisanya refleks "Woah!" begitu. Noah mengangguk mengerti, sedang Futa masih bingung.
"Jadi, saya pengen ada adegan nanti Futa swirl dan Noah sebagai tumpuannya di bagian waktu Noah ke belakang Futa, nanti Futa langsung swirl gitu. Untuk nanti bisa latihan sama Shouri dan Takato, ya. Buat contohnya bisa nonton Shinka no Natsu lagi."
Semua mengangguk, "Baik."
Pak Worry senyum-senyum, "Kalian makin ke sini, makin dapet kemistrinya. Kalian tinggal bareng, nih, jangan-jangan."
Oh no
Oh no
Oh no no no no no no
Pada ngerespon dengan cengar-cengir, bingung mau jawab apaan. Jangan-jangan pak Worry tahu tentang ini?
"Saya nebak aja." Lanjut pak Worry.
Anak-anak Nekoma bernapas lega. Kirain pak Worry tahu.
"Oke, kalian lanjutin latihan sendiri dulu, ya. Tolong panggilin tim Nohebi."
"Terima kasih." Tim Nekoma serempak lalu melakukan ojigi (gerakan membungkukan badan) dan lanjut ke tempat mereka latihan tadi.
🐱🐱🐱🐱🐱
"Lu masih nyimpen rekaman pas kita latihan gak?" tanya Takato ke Shouri.
Shouri menggeleng, "Ada di iPad gue, tapi gak dibawa."
Takato manyun, "Ya udah kita contohin langsung aja."
"Sip."
Bishin, Futa, Naoki, Noah, Ryuya, dan Takeru ngebentuk lingkaran dengan berjarak biar nanti pas Takato swirl gak kena.
Takato liatin Futa, "Kuncinya, lo harus percaya sama partner lo."
Futa mengangguk.
Takato beralih pandangan ke Shouri, saling mengangguk. Ini kode apakah sudah siap atau belum gitu loh. Karena udah yakin, keduanya ambil posisi.
WHOOP!
Futa terkesima melihatnya sambil tepuk tangan.
"Contohnya kurang lebih kayak gitu. Nanti di rumah kita liat rekamannya, ya."
Futa dan Noah mengangguk, "Oke."
🐱🐱🐱🐱🐱
Besoknya libur latihan, tapi beberapa penghuni rumah ada kerjaan lain. Sekarang yang ada di studio latihan ala-ala dari kamar kosong di rumah ada Hayate, Futa, Noah, Shouri, dan Takato.
"Akhirnya gue masih ada kesempatan nongol di sini." Hayate kegirangan sambil melakukan peregangan sebentar, "oke, gerakannya gimana?"
Shouri sambil megang iPad, ngasih liat video rekaman latihan waktu Shinka no Natsu, "Kayak gini waktu kita finale dulu."
Hayate mengangguk, "Oh... gampang itu mah."
Futa dan Noah saling menatap. Gampang katanya.
"Jelas aja gampang, lo kan emang ahlinya jumpalitan akrobatik." Protes Takato.
"Hehehe... sorry. Oke, langsung aja, ya. Karena ini dilakukan dua orang, satu sama lain harus saling percaya dulu." Jelas Hayate.
Percobaan pertama, gagal. Noah kurang kuat menahan beban. Kedua, gagal. Futa kesulitan waktu ambil posisi. Ketiga, sama aja.
Sampe yang kesekian kalinya belum ada yang berhasil. Ada sih yang berhasil satu, tapi agak lambat temponya.
"Gapapa. Masih ada seminggu lagi, kan? Coba dalam seminggu ini kalian saling percaya dulu." Petuah Shouri.
Futa sama Noah bingung, "Maksudnya?"
"Lebih sering ketemu."
"Lah, kita kan satu rumah." Sanggah Hayate.
"Iya, sih. Maksud gue tuh lebih sering ngobrol di sela-sela latihan. Atau kalo mau pergi tuh barengan, joging barengan, gitu-gitu, deh. Kayak gue sama Takato dulu juga gitu, sih, sering ketemu."
Hayate ber "oh" dengan ekspresi yang seakan ngeledek.
"Gapapa, besok latihan lagi. Bilang ya kalo misalkan mau latihan, biar nanti gue bisa kasih arahan juga." Kata Takato ke Futa dan Noah.
🐱🐱🐱🐱🐱
"Noah, lo ngerti maksud kak Shouri tadi?" tanya Futa yang lagi jalan keluar ruang latihan tadi sebelahan sama Noah.
Yang diajak ngomong malah menggeleng, "Bukannya kita udah saling percaya ya tadi? Kok gagal terus?"
Futa mengangkat bahu, "Masih ragu mungkin? Gue juga sebenernya agak ragu, sih."
"Karena?"
"Gak bisa memenuhi ekspektasi aja. Apalagi kita dipercaya buat ngelakuin ini."
Noah menepuk pundak Futa, "Tenang aja, bisa kok pasti. Dulu juga gue ragu-ragu, apalagi waktu itu gue masih baru banget soal teater. Trus dibantu deh sama yang lain. Apalagi sama bang Takeru."
Futa mengangguk menatap Noah, "Iya, gue yakin bisa kok. Thank you, Noah. Besok kita latihan lagi, deh. Nanti lo ajakin gue aja kalo lo senggang."
"Siap! Gue jadwalnya sekarang cuma endorse-endorse aja kok, jadi nyantai. Eh, mau ngelakuin yang kayak dibilang Bang Shouri gak?"
"Eh?"
🐱🐱🐱🐱🐱
Makan malam sudah siap, semua penghuni memenuhi ruang makan. Noah memilih sebelah Futa.
"Lo kalo makan nasi seberapa?" tanya Noah.
"Satu centong dulu deh." Jawab Futa.
"Oke. Lauknya?" Noah sembari ngambil satu centong nasi ke piring.
"Capcay boleh tuh, wortelnya tolong banyakin. Sama karaage aja."
"Sip." Noah ngambil lauk sesuai yang diminta Futa. Setelahnya langsung diberi ke Futa.
"Thank you, kalo lo nasinya seberapa?"
"Dikit aja, deh, diet karbo nih gue."
Semuanya pada ngeliatin Futa dan Noah yang saling nyiapin makan. Pada pasang muka bingung. Takeru noleh ke Shouri yang kebetulan duduk di sebelahnya.
"Lu abis ngapain mereka?"
Shouri malah bingung liatin Takeru, "Hah? Kok gue lagi? Gue cuma kasih tau mereka biar saling percaya, tapi..." noleh ke Futa dan Noah yang lagi ngobrol, "...gue gak minta mereka begitu."
🐱🐱🐱🐱🐱
Keesokan paginya, Noah dan Futa sedang libur dan sekarang lagi di teras buat siap-siap joging keliling komplek. Naoki sama Ryuya yang baru keluar rumah buat belanja bahan makanan sarapan juga heran.
"Tumben banget." Komentar Naoki.
Futa nyengir, "Hehehe... buat nambah stamina aja, kita kan bentar lagi pentas."
"Eh, mending sekalian aja mereka yang belanja." Usul Ryuya.
"Jangan gitu lu." Naoki nepuk pelan lengan Ryuya, "Tapi okelah, tolong kalian belanja buat sarapan, ya, sekalian." Naoki memberikan senyum pada Futa dan Noah yang menatapnya bingung.
🐱🐱🐱🐱🐱
Setelah beberapa hari latihan swirl, sampai hampir setiap melakukan hal selalu berdua, dari joging, ngobrol pas senggang, bantuin Naoki masak, cuci baju, sampai tadi berangkat ke tempat latihan Haisute pun keduanya bersejajar.
"Siap?" tanya Noah.
Futa mengangguk yakin. Mengambil napas panjang dan diembuskan.
"Oke, kita ke adegan Tsunage ya. Tolong musiknya dinyalakan." Titah pak Worry.
Dimulai dari dialog Noah, adegan saling terhubung dan membuat koreograf, lanjut adegan Futa swirl pada Noah.
WHOOP!
Berhasil!
Pak Worry bahkan sampai terkesima melihat adegan tadi.
Musik berhenti, tim Nekoma berbaris berbanjar.
"Oke, itu sudah bagus. Untuk nak Futa dan Noah..."
Yang dipanggil langsung menegakkan badan, "Iya."
"Kalian keren. Saya suka. Pertahankan. Temponya sudah bagus, dan saya juga lihar kepercayaan di antara kalian sudah ada."
Tim Nekoma tepuk tangan. Futa dan Noah tersenyum senang.
"Terima kasih." Keduanya melakukan ojigi.
🐱🐱🐱🐱🐱
"Kak, besok aku gak ada jadwal, kan?" tanya Leo pada manajernya.
"Enggak. Kenapa?"
"Hehe... aku mau nonton teater. Siapa tau nanti aku bisa audisi dan ikut main. Mau cari pengalaman juga, kan aku udah pernah main di serial."
"Oke. Tapi setelah itu langsung pulang, ya. Lusa kita harus berangkat agak pagi untuk promosi suatu brand."
"Siap!" Leo mengangguk mantap.
"Memangnya mau menonton apa?"
"Teater 2.5D, sih. Hm.. Hyper Projection Engeki Haikyuu judulnya."
🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱
Anggap saja ini ending
Kalau ada video baru, tandanya.... Hihihihi
Maaf, ya, aku baru sempat update. Semoga kalian suka kali ini. Kalau mau kasih kritik dan saran bisa banget, loh! Terima kasih sudah mau membaca.
Bonus update-an instagram
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro