Tiga: Insiden Pagi
Anggap saja ini opening
https://youtu.be/j8VbkfDe4Dc
Lagu Tema: Barbara - You Only Live Twice
Pemain:
1. Shouri
2. Naoki
3. Takato
4. Bishin
5. Takeru
6. Hayate
🐱🐱🐱🐱🐱🐱
Hachiii!
Suara bersin berkali-kali dari semua penghuni rumah yang baru saja membuka mata dari tidurnya. Lebih tepatnya terbangun.
Ada aroma menusuk hidung sampai terasa gatal.
Kini semua penghuni sudah tidak bisa melanjutkan tidurnya. Hari sudah pagi dan sekarang hari libur.
Entah radar mereka saling memancar, terlihat serempak membuka pintu dan menampakkan diri.
Ada Bishin dan Takato yang kamarnya bersebelahan. Di seberang kamar mereka ada Shouri dan Takeru yang ruang kamarnya sebelahan.
Keempatnya saling menatap. Kemudian,
"Hachiii!" Takato yang bersin dan menutup sebagian wajahnya dengan siku bagian dalam.
Aroma menusuk indera penciuman mereka ini sungguh mengganggu yang ternyata datang dari dapur.
Keempatnya kini menuju dapur.
Terlihat di dapur ada Takeshi Naoki yang sedang sibuk memasak. Aromanya makin menusuk.
"Naoki, lo masak apaan?" tanya Takeru yang menggosok-gosok hidungnya.
Naoki menoleh. Terlihat dia menggunakan masker dan pelindung wajah.
Takeru, Takato, Bishin dan Shouri terlihat bingung. Pasalnya Naoki belum pernah memasak dengan alat pelindung.
"Eh? Kalian udah bangun. Gue lagi mau buat sambel," Naoki masih mengenakan masker brbicara dengan volume agak keras, "dan bahan-bahannya digoreng dulu."
"Bahannya apa aja?" tanya Bishin.
"Cabe, bawang merah, bawang putih, sama tomat."
Keempatnya mengeluh. Lantas Takato mencari tisu terdekat karena hidungnya sudah penuh cairan akibat bersijln tadi, sedang Takeru menuju kamar mandi untuk bersih-bersih diri.
"Astaga, pantes aja aromanya nyengat." ucap Bishin sambil menutup hidungnya.
"Baunya sampe kamar?"
"Iya, ini kami enggak bisa tidur lagi. Lagian itu jendela juga enggak lo buka." Shouri menunjuk ke jendela kaca kecil yang masih tertutuo rapat di dekat tempat cucian piring.
Naoki sebenarnya sedang cengar-cengir, namun tidak terlihat. Hanya matanya yang menyipit yang jadi isyarat.
"Hehe, lupa. Ya udah, karena kalian udah bangun, sini bantuin gue." tawar Naoki.
"Asal jangan bantuin bikin sambel." pinta Bishin.
🐱🐱🐱
Ini hari libur. Semua merencanakan untuk beristirahat di kamar sampai siang, tapi karena insiden Naoki memasak sambal tadi akhirnya buyar.
Takato kini di ruang tengah menonton acara televisi. Hayate menghampiri yang baru saja selesai dari lari paginya.
"Loh, tumben hari libur bangun pagi?" tanya Hayate.
Takato menoleh masih dengan wajah kesal, "Kebangun gara-gara Naoki masak sambel."
Hayate membulatkan bibirnya, "Ya udah. Gue mandi dulu abis itu makan. Eh, lo udah sarapan?"
"Udah tadi sama anak-anak." Takato kembali menonton televisi.
Hayate mengangguk mengerti kemudian berlalu menuju kamarnya.
🐱🐱🐱
Esok paginya, kejadian kemarin terulang lagi. Serempak keluar kamar bersamaan dengan memasang wajah masih mengantuk kemudian menuju dapur.
Masih sama, Naoki dengan masker dan pelindung wajahnya.
"Duh, Naoki..." ucap Bishin, Takato, Takeru dan Shouri bersamaan.
Naoki menoleh sebentar lalu melanjutkan menggoreng bahan untuk membuat sambal, "Wah, kalian udah bangun. Selamat pagi sobat-sobat ambyarku."
"Astaga, Naoki. Masak sambel lagi?" tanya Takeru.
"Iya. Sekalian bangunin kalian. Kita, kan, ada latihan Haisute hari ini."
Semua membuang napas kesal. Takeru memilih pergi dari dapur, Bishin menepuk keningnya, Takato menggaruk-garuk kepalanya kesal, dan Shouri bersedekap.
"Makasih, loh, udah bangunin kami. Tapi, latihan buat Haisute, tuh, besok." jelas Shouri.
Naoki mematikan api kompor lalu menoleh, "Eh, iya, kah? Wah, berarti gue salah jadwal. Ya udah kalian boleh tidur lagi kalau masih mengantuk."
"Kalo begini mana bisa tidur lagi." kata Bishin.
"Ya udah kalo gitu bantu bikin sarapan."
"Gue bantu ngabisin sarapan aja, ya." kata Bishin kemudian berniat untuk bersih-bersih diri lebih dulu.
🐱🐱🐱
"Nah, itu tadi cara membangunkan orang tanpa kita harus ke kamarnya. Dengan bau yang tajam seperti cabe yang digoreng ini, biasanya akan berhasil. Tulis di komen bawah kalau kalian pernah melakukannya atau sudah melakukannya. Sampai ketemu di video selanjutnya!"
Tadi adalah suara video yang diputarkan di ponsel Shouri. Video itu dari akun youtube milik Naoki yang diberi nama kanal Naokitchen.
Yang ikut menonton ada Bishin, Hayate, Takeru dan Takato.
"Dijadiin konten ternyata." Shouri mengarah pada Naoki yang berdiri di dekatnya.
"Hehe. Bagus, kan?" Naoki cengar-cengir.
"Bagus, sih, tapi besok awas aja kalo bangunin pake sambel lagi." kata Takeru.
Naoki dengan pose hormat, "Siap, mas!"
🐱🐱🐱
Kali ini semua kembali terbangun oleh masakan Naoki lagi. Bukan, kali ini bukan sambal seperti yang lalu, tapi...
"Coffee Bun! Roti yang diselimuti oleh krim kopi kemudian dipanggang. Memberikan rasa renyah di luar, lembut di dalam. Gue juga bikin yang Vannila Bun sama Choco Bun."
"Ada apa nih tumben bikin roti?" tanya Bishin.
"Yah... hitung-hitung nebus kesalahan karena kemarin bangunin kalian dengan sambel. Sekarang pakai aroma kopi, vanila, sama coklat." Naoki kemudian tersenyum.
Dengan belum berbersih diri, Takeru, Bishin, Takato dan Shouri mencicipi roti buatan Naoki. Semuanya memasang ekspresi senang.
"Kalian ini belum sikat gigi udah ngambil aja." ucap Naoki melihat keempat temannya menikmati roti buatannya.
"Nanggung. Eh, guwe mauw bwikin teh, pwada mwau enggwak?" ucap Takato yang masih mengunyah roti.
Semuanya mengangguk, kecuali Naoki.
"Hey, mandi dulu. Kita nanti latihan Haisute jam sembilan."
"Masih jam tujuh. Tenang aja." Takeru kini melanjutkan mengunyahnya.
Naoki menepuk keningnya.
🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱
Coffee Bun yang mungkin belum tahu, bentuknya kayak yang dijual di Roti'O sama Roti Boy. Aroma kopinya menyengat banget kalay kalian ke stasiun atau ke mall.
Terima kasih sudah mau membaca. Kalau ada kritik dan saran boleh banget komentar di sini.
Sampai ketemu di chapter selanjutnya!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro