Anggap saja ini opening

Lagu Tema: Kita - Sheila on 7

Pemain:
1. Hayate
2. Bishin
3. Naoki
4. Takeru
5. Shouri
6. Takato
7. Tarou

🐱🐱🐱🐱🐱

"Siapa yang ngambil kolor gue?" Hayate menatap teman-temannya; Shouri, Takeru, Takato, Naoki, Bishin dan Tarou satu persatu yang sedang berkumpul di ruang televisi.

Semua kebingungan sambil menahan tawa.

Bisa-bisanya datang-datang menanyakan kolor.

"Warna apaan?" tanya Naoki.

"Warna ungu. Lihat, gak?"

Shouri mengernyit kemudian teringat sesuatu, matanya terbelalak, "Oh, yang karetnya udah melar itu ya?"

"Pfft— ngakak!" timpal Bishin.

Semuanya tergelak.

"Y-ya.. jangan lo perjelas, dong. Iya yang itu, di mana emangnya?"

"Terbang." ucap Shouri dengan entengnya. Yang kemudian malah tergelak.

"BAHAHAHA!" Seluruh ruangan tergelak geli.

"Anjir! Demi apa terbang? Terus gak lo ambil gitu?" Hayate pasang wajah tak percaya.

Shouri pun berusaha untuk menghentikan tawanya, "Ya.. gimana mau ngambil? Nyangkut di genteng tetangga."

Semakin pecah tawa mereka berlima. Takato sampai memukul-mukul sofa saking tak tahannya.

"Aduh anjir capek ketawa gue." Bishin yang sembari pegang perutnya, terkulai lemas.

Hayate mulai pasrah saja dengan yang dikatakan Shouri, "Ya udahlah, ikhlasin aja. Thank you, ya, Ri."

Hayate melenggang pergi ke kamarnya, sementara yang di ruang televisi masih tertawa.

🐱🐱🐱🐱🐱

Di balkon, Shouri dan Takato asyik memainkan permainan kartu yang disebut Volleyball Card Game.

Masing-masing memegang sisa kartu untuk menjalankan permainan.

"Sekarang jam berapa?" tanya Takato kemudian.

Shouri meletakkan kartunya, kemudian mengambil gitar.

Ia memainkan lagu Orkes Pensil Alis - Kipas Angin Kesedot Sampah

"BERISIK! INI JAM DUA PAGI!" Sergah Gotou Takeru dari kamar sebelah.

Bersamaan dengan teriakan itu, Shouri berhenti memainkan gitarnya, "Jam dua pagi." ucapnya.

Takato mengangguk mengerti, "Oh. Aku mau tidur kalau gitu. Ada syuting iklan nanti." Takato membereskan kartu permainannya, pun Shouri.

🐱🐱🐱🐱🐱

Naoki baru saja pulang dari syuting variety show. Ia kelelahan sekali. Sampai akhirnya ia membanting diri di sofa, posisi tengkurap.

Bersamaan dengan itu, Bishin juga baru pulang dari siarannya. Ia menghampiri Naoki yang sedang memejamkan matanya.

"Naoki? Enggak ke kamar?" tanya Bishin

"Gue terlalu mager ke sana. Anterin, dong." Naoki masih memejamkan matanya.

"Makasih."

Naoki membalikan badan, "Atau lo injek-injek gue aja, deh."

"Yakin?"

"Iya."

"Halah! Dasar lo gak guna! Nyusahin mulu jadi orang!" Bishin dengan suara meninggi.

"Injek-injek punggung gua bukan mental gua ya anjir!" seru Naoki.

"Lah, tadi katanya minta diinjek-injek?"

"Au, ah!" Naoki kembali membalikan badan posisi tengkurap.

🐱🐱🐱🐱🐱

Semua penghuni rumah kini berkumpul makan malam bersama. Hari ini waktunya makan kare.

"Eh, gue ada tebak-tebakan." ucap Hayate yang baru saja selesai mengunyah.

Yang lain menatapnya sesekali sembari mengunyah juga mengambil satu sendok untuk disuap.

"Makanan apa yang enggak pernah jomblo?" lanjut Hayate.

"Emang ada?" Tarou balik bertanya.

"Ada. Tahu enggak? Nyerah? Nyerah?" Hayate melirik mereka satu-satu yang sebagian menggeleng, "jawabannya kare. Soalnya dia punya kareshi (pacar). Hehe."

Semuanya malah membuang napas atas tebak-tebakan tadi.

"Wah, lucu sekali." ucap Bishin dengan datar.

"Ketawa dong." timpal Hayate.

"Haha. Udah."

Yang lain hanya bisa menggeleng sambil menyungingkan senyum melihat tingkahnya.

"Eh, by the way, gue inget sesuatu." ucap Takeru di tengah-tengah.

"Kenapa?" tanya Naoki.

"Ada yang bakal tinggal sama kita."

Semuanya bingung sekaligus antusias.

"Siapa?"

"Namanya..."

🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱

Anggap saja ini ending

Kira-kira siapa, ya, penghuni barunya?

Terima kasih sudah mau membaca, kritik dan saran atau ada ide request boleh banget komentar di sini, ya!