Empat Belas: Begadang
"Cewek tercantik di kelurahan..." Shouri memainkan gitar sambil bernyanyi.
"Huohuo—" Takato menimpali.
"Kamu ketahuan... pacaran lagi... dengan—" sambung Bishin.
"Dengan caraku..." Hayate ikut bernyanyi.
Shouri mengernyit, "Ini kenapa jadi sambung lagu? Trus, tumben belum pada tidur jam segini."
Shouri memgambil ponsel, melihat layar yang menunjukkan pukul 11 malam.
Saat ini Bishin, Hayate, Shouri, dan Takato lesehan di balkon. Duduk melingkar. Tak lupa dengan camilan kuaci dan susu jahe instan hangat.
"Gue gabut." jawab Hayate.
"Tumben, nggak latihan jumpalitan?" tanya Bishin pada Hayate sambil membuka kuaci dengan susah payah.
"Udah tadi pagi."
"Lagi dong."
"Dih ngatur."
"Hahahaha." Bishin tergelak sambil mengunyah kuaci
Shouri kembali memainkan gitarnya, "Terpesona... aku terpesona memandang wajahmu yang—"
"Hujan turuuun lagi..." sambung Takato
"Di bawah payung hitam, kuberlindung." Bishin dan Hayate ikut bernyanyi
"Ketahuan banget angkatannya." Shouri berhenti memainkan gitarnya lekas ia letakkan di dekatnya.
"Lah, gak dimainin lagi?" tanya Bishin.
"G." Shouri mengambil kuaci.
"Uh... ngambek. Uhhh sayang..." Hayate lagi menggoda
"Jauh-jauh lo." Shouri mengibas tangannya.
"Ntar kalo aku kangen, gimana?" Hayate sok-sok manyun.
"Ih, geli sumpah! Makin malem makin gak bener."
"Tapi kalo malem, tuh, otak suka cepet jalan gitu." ujar Takato.
"Otak lo jalan ke mana? Kok gak ngajak-ngajak?" Bishin masih asyik mengunyah kuaci.
"Dikit lagi."
"Apanya?"
"Dikit lagi gua gaplok."
"Hahaha ampun." Bishin lekas menyeruput jahe yang sudah mulai dingin.
"Eh, gue ada tebak-tebakan." kata Hayate.
Semua temannya memasang wajah seolah sudah lelah dengan lelucon ala bapak-bapak.
"Apaan?" Shouri menanggapi, kasihan kalau dicuekin.
"Hewan apa yang ukurannya 3,14?" Hayate melempar pertanyaan sambil menatap teman-temannya satu-satu.
"Emang ada?" Bishin malah balik tanya.
"Ada. Namanya ular π(phi) ton." jawab Hayate.
Seketika suara jangkrik bergema.
"Oh, tambahan suara tawa ala bapak-bapak kalo di-chat. Xixixi."
Suara jangkrik masih bergema.
"Ketawa dong."
"Lol." kata Takato.
"Ngakak abes." ucap Shouri.
"Bengek hyung." lanjut Bishin.
"Ah, gak ikhlas lu pada."
Lekas datanglah Ryuuya dengan wajah kantuknya.
"Yo! My, bro!" Seru Hayate.
Bishin, Takato, dan Shouri menoleh.
"Eh, Gami. Sini gabung."
Ryuuya menghampiri mereka dan duduk di sebelah Bishin, "Kalian kok belum tidur?"
"Biasa, makhluk multikultural." kata Hayate.
"Nokturnal, kali." Bishin meralat kalimat Hayate.
"Iya, auto correct tadi."
"Alasan."
"Terima kasih."
"Jokes apaan lagi coba?" Takato menggeleng.
"Eh, tadi berisik, ya? Sorry." kata Shouri pada Ryuuya.
"Santai, tadi juga belom tidur. Ngapain tadi kalian?"
"Sambung lagu ngaco." Shouri menekankan kata 'ngaco'.
"Eh, ini dimakan kuacinya. Biar gak diem-diem bae." kata Bishin.
Ryuuya mengangguk sambil mengambil satu kuaci, "Kuaci bikin kenyang kagak, pegel iya. Berotot tangan gue, nih, lama-lama."
"Kenapa, ya, mereka gak sekalian kupas kulit kuacinya gitu sebelum dijual? Kan biar kita gak nambah kerjaan." giliran Shouri yang bertanya.
"Jangan bikin gua mikir, nih. Udah malem." protes Hayate.
"Ngomong-ngomong kuaci, gue jadi pengen martabak." timpal Takato.
"Kalimat lo kayak status lo sama gebetan." komentar Bishin.
"Kenapa, tuh?"
"Kagak ada hubungannya. Lagian kuaci tahu-tahu martabak. Jam segini udah tutup."
"Martabak red velvet keju coklat enak, nih." lanjut Takato.
"Kagak usah diperjelas. Gue jadi pengen." Shouri mulai terpancing.
"Tapi jam segini makan martabak, tuh, nikmat." tambah Ryuuya.
"Ya udah, beli, gih. Gue laper."
"Iya, lo aja yang beli." Hayate ikutan.
"Martabak depan komplek setahu gue tutup jam 1." Bishin juga ikutan.
"Naik apaan? Kagak ada kendaraan."
"Mobilnya Noah nganggur tuh." Hayate tertawa. Semuanya ikutan tertawa.
"Ntar gue masuk artikel 'seorang pemuda membeli martabak dengan Ferrari', ntar gue viral makin gak kenal kalian."
"Yeu... shombong amat. Udah, beli, gih. Pake duit lo. Udah gajian, kan, dari project kemarin?" Takato memainkan alisnya sambil cengar-cengir.
Shouri membuang napas lewat mulutnya, tapi ia lekas bergegas membeli martabak.
"Nah, gitu dong. Sayang, hati-hati, ya." Hayate menggoda lagi.
"Najis."
🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱
Anggap saja ini opening sekalian ending
Lagu Tema: Kepompong - Sind3ntosca
Pemain:
1. Shouri
2. Takato
3. Bishin
4. Hayate
5. Ryuuya
🐱🐱🐱🐱🐱
Mungkin agak bingung kenapa Ryuuya dipanggil Gami. Nama lengkapnya Ishigami Ryuuya, tapi anak-anak Nekoma manggilnya Gami dari kata "Ishigami".
Gitu.
Ada kritik dan saran?
Terima kasih sudah membaca
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro