Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Dua Puluh Sembilan: Main Masak Makan

"Hello, models!" kata Naoki ala ala juri Next Top Model.

"Hai..." Noah doang yang jawab.

"Lah, kok yang lain diem aja?"

"Kan yang model cuma Noah." tegas Hayate.

"Oh, iya."

"Lagian ini bukan Haisute's Next Top Model. Beda acara." Ryuuya nambahin.

"Kita mau ngapain sih?" Bishin nanya.

"Jadi ini maksud dari pertanyaan lo di episode 23 yang bilang kita libur apa kagak?" Takeru nebak-nebak.

"Benar sekali! Di belakang kalian sudah tersedia alat dan bahan." Naoki dengan antusias menunjuk ke arah belakang mereka.

Sekarang semua penghuni lagi baris dua banjar di halaman rumah. Trus mereka mencar-mencar buat liatin alat dan bahan yang tersedia.

Ada 5 meja yang masing-masing disediain alat dapur juga bahan masakan.

Keren sekali.

Tapi jangan tanya itu dapet dari mana.

"Apaan nih?" Takato ngambil panci.

"Panci." jawab Hayate.

"Ya gue juga tau, maksudnya mau ngapain?

"Kita akan masak masakan." sergah Naoki.

"Apanya yang masak-masakan ini pake alat beneran." Takato protes.

"Ya... bener dong, masak masakan. Bukan masak-masakan." jelas Naoki yang sebenernya kurang jelas.

"Sama aja dah." Takato ada benernya juga tapi salah maksud.

"Oh, maksud lo kita ini disuruh memasak suatu masakan, bukan main masak-masakan kayak bocah." Takeru menjelaskan dan ini lebih jelas.

"That's right beibeh! Nah sekarang kalian ambil bola di dalam mistery box itu. Ayo berbaris yang rapi anak-anak." titah Naoki pada rekan-rekannya.

"Bentar, ini jumlah kita ada 10. Trus kalo satu tim ada dua, sisanya gimana? Lo gimana?" tanya Shouri.

"Ya... gue ikutan main."

"Yang nilai masakannya?"

"Gue juga."

"Curang banget."

"Tenang aja. Gue adil, kok."

"Ngokhey." Hayate nanggepin.

Setelah ngambil bola yang masing-masing sudah diberi angka, mereka lanjut ke belakang meja.

Tim 1: Bishin dan Tarou
Tim 2: Futa dan Naoki
Tim 3: Noah dan Ryuya
Tim 4: Takeru dan Shouri
Tim 5: Takato dan Hayate

"Oke masing-masing tim sudah ke mejanya. Sekarang kita—" Naoki gak jadi lanjutin omongan soalnya ada suara bel.

DING DONG

Semua pada noleh ke pintu gerbang.

"Eh, siapa tuh yang dateng?" tanya Naoki.

"Biar gue aja kak yang bukain." Futa ngajuin diri. Dia pun langsung ke pintu gerbang.

Pas dibuka, nampaklah seseorang dengan topi dan maskernya. Orang itu sebentar menurunkan maskernya buat nunjukkin senyumnya.

"Eh, Leo?" Futa kenal orang itu, dia juga senyum.

"Hai, gue mau balikin toples kue yang waktu itu. Udah gue isi juga pake lidah kucing rasa coklat." Leo langsung ngasih bungkusan bentuk tas kecil yang di dalamnya ada toples yang dimaksud.

"Wah, thanks." Futa menerimanya.

"Siapa, tuh? Ganteng banget." komentar Shouri.

"Cowok yang waktu itu." kata Hayate.

"Itu temen yang Futa maksud kemarin?" tebak Takeru.

"Iya kali? Temen dia kan banyak."

Tau-tau si Naoki senyum-senyum mencurigakan, "Ohohohoho... gue ada ide."

Pada nengok ke Naoki dengan pasang muka aneh.

Nih anak kenapa dah? batin mereka.

Tim 1: Bishin dan Tarou
Tim 2: Futa dan temennya Futa
Tim 3: Noah dan Ryuya
Tim 4: Takeru dan Shouri
Tim 5: Takato dan Hayate

"Nah, gini kan adil. Jadi gue bisa jadi juri tanpa ikutan main." Naoki dengan pede ngomong begitu berhadapan dengan teman-temannya.

Naoki menukar posisi dengan Leo yang gak tau apa-apa malah diajak ikut main ini.

Takeru geleng-geleng, "Bisa-bisanya lu manfaatin dia. Maafin Naoki ya, dia mah gitu orangnya." kata Takeru yang berjarak di sebelah Leo.

"Gak apa-apa, kak." balas Leo dengan senyum.

"Sorry, lo malah jadi ikutan, deh." Futa malah minta maaf.

Leo menepuk pundak Futa, "Santai. Gue juga lagi senggang kok."

Naoki langsung mengumumkan di depan teman-teman.

"Karena kemaren bulan puasa, kalian gue tantang masak takjil. Noh, bahan-bahan udah gue siapin plus resepnya."

"Tim yang menang bakal dapet apa?" Tarou tanya sambil angkat tangannya.

"Dapet ucapan "selamat" dari gue."

"Lah, ogah main kalo gitu." Takato nyamber.

"Canda elah... nanti kalian dapet daging steak terenak, tebel, juicy, dan agak mahal nih dagingnya. Udah gua siapin, tinggal dimakan.

Semua pada tergiur dong.

"Oke, kalo gitu dua hari dari sekarangー eh maksudnya dua jam dari sekarang. Mulai!"

Semua penghuni featuring Leo mulai masak. Ada yang baca resep, nyiapin alat dulu, ada yang diskusi pembagian siapa yang masak siapa yang nyicipin.

Naoki layaknya juri di acara Masker Chef, keliling dan nyamperin satu-satu meja.

Mulailah terjadi sedikit kebisingan.

"Ih, jangan lu makan dulu."

"Nyicipin doang elah..."

"Eh, segini gak sih takarannya?"

"Apa benar piring kalo gak bisa tegak lurus jadinya miring?"

"Ini panci panas, loh."

"Gue bagian motong yang ini."

"Sebelumnya lo masak di rumah gak?"

"Gak pernah. Gue Hai-food mulu."

"Gue bilang jangan lu makan dulu."

"Lo yakin kita menang gak? Gue sih gak yakin."

Sudah hampir habis waktunya, Naoki pun menghitung mundur.

"Oke waktu tinggal 10... 9... 8... 7... 6... 5... four, three, two, one! Happy new yearー eh waktu habis!"

Semuanya menghentikan aktivitas.

"Saatnya bagian favorit, nyicipin makanan. Hehehe... seru juga acara ini. Besok lagi bolehlah ya."

Naoki menuju tim Bishin dan Tarou.

"Kalian masak apa?"

"Kolak Masnana." kata Bishin.

"Masnana apaan? Ini kan kolak pisang."

"Iya. Pisang kan banana, karena kami cowok jadinya masnana." kata Bishin dengan pede.

Tarou malah mencoba menahan ketawa.

"Kok lu ngambil job desk gua sama Ryuya sih?" Hayate protes soalnya job desk tebar jokes receh diambil alih.

"Sekali-sekali lah, Te." balas Bishin.

Naoki mulai mencicipi, "Hm... kolak pisang pada umumnya. Okelah."

Lanjut ke tim Futa dan Leo.

"Kalian bikin apa?"

"Bikin kangenー maksudnya es pisang ijo. Hehehe..." Leo bisa aja.

"Pffftー" Futa sampe mau ketawa.

"Waw, looks good!" Naoki langsung nyicipin, "Hmm... lumayan."

Abis itu lanjut ke tim Noah dan Ryuuya.

"Ini namanya bubur girlfriend." kata Ryuuya, Noah ngangguk-ngangguk

"Apaan tuh?"

"Bubur pacar."

"Y."

Naoki nyobain, "Hmm... lumayan."

Lanjut nyobain punya tim Takeru dan Shouri.

"Banana with coconut milk and brown sugar." kata Shouri.

"Apaan tuh?"

"Kolak pisang." Gantian Takeru yang jawab.

"Elaaaah, nyusahin aje."

"Biar keren lah." Shouri gak mau kalah.

Naoki nyicipin tuh, "Lumayan..."

"Eh, lu daritadi cuma bilang "Lumayan" doang." Takeru berkacak pinggang.

"Sengaja biar kalian penasaran siapa yang paling enak."

"Ini kalo lo nyobain punya Takato sama Hayate dan bilang "Lumayan", lu ngadain giveaway buat kita ye." usul Shouri.

"Oke. Giveaway dosa."

"G."

Naoki ke meja Takato sama Hayate. Merasa ada yang gak beres soalnya mereka cengar-cengir.

"Ini kami bikin kolak biji salak." ujar Hayate.

"Parah banget lu nyiksa pake biji salak." seru Bishin.

"Namanya doang yang biji salak, ya kagak pake biji salak beneran lah." Hayate protes.

"Ini namanya kolak biji salak ai lop yu so mach." tambah Takato.

"Biji salaaaaaak, ai lop yu so maaaach..." Hayate mulai joget, Takato ikutan.

"Haduhhh lagu itu lagi." Takeru tepuk jidat sambil geleng-geleng.

Naoki kelihatan menggambarkan wajah yang "Mereka bukan temen gue."

Lanjut nyicipin dah tuh kolak biji salak ai lop yu so mach-nya.

"Ini apaan bentuknya aneh-aneh, ada yang kayak paha ayam, love ga rata sebelah, ini juga bulet kecil kayak boba." komentar Naoki, tapi tetep dimakan abis itu, "Oke juga..."

"Komen mulu, tapi dimakan juga."

"Ya kan gue jurinya."

"Oh, iya."

🐱🐱🐱🐱🐱

Masuklah pada sesi menegangkan, pengumuman pemenang.

"Yang menang adalah... tim Futa dan Leo!" teriak Naoki.

Yang disebut namanya langsung lompat kegirangan dan mereka saling ngasih tos.

"Selamat buat kalian berdua, ini..." Naoki memberikan sepiring daging steak yang terlihat juicy, gede, dan aromanya membuat perut keroncongan, "buat kalian."

Semuanya menganga gak percaya karena baru lihat daging steak yang sangat mewah seperti itu.

Futa menerimanya, "Terima kasih, kak." kemudian dibawanya ke meja untuk dipotong dulu sebelum dimakan. Futa dan Leo langsung melahap daging itu.

Sisanya cuma bisa lihatin aja.

"Enak banget!" komentar Futa dan Leo dengan ekspresi bahagia.

"Ini tuh pas digigit lembut gitu, meleleh, nyesss gitu. Bumbunya bener-bener meresap." lanjut Futa.

Hayate tutup kuping, "Jangan diperjelas, gue jadi pengen."

"Hehehe... kak Naoki, ini kan buat kami. Jadi, terserah kami kan mau dihabiskan atau enggak?" tanya Futa.

"Iya. Lo, temennya Futa—"

"Leo. Panggil Leo aja."

"Oke, Leo, lo juga boleh bawa pulang atau habisin di sini."

Futa dan Leo saling menatap. Leo ngasih kode biar Futa mendekat soalnya mau bisikin sesuatu. Futa mengangguk tanda mengerti.

"Gimana kalo ini kita makan sama-sama." ucap Futa pada semuanya.

Semuanya langsung sumringah.

"Futa emang baik banget!" seru Ryuya.

Naoki mengangguk setuju, "Oke, boleh kok."

"YEY!"

Semuanya pada deketin daging mewah itu.

"Woy gantian!"

"Ampun dah kalian kayak bocah dapet susu gratis waktu di sekolah."

Setelahnya, mereka saling mencicipi hasil masakan tadi. Seru sekali bahkan sampai Leo sudah merasa jadi bagian mereka.

🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱

BONUS:

Sebelum Noah, Futa, dan Ryuya join geng mereka.

🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱🐱

Anggap saja ini ending


Ohiya tanggal 3 Juni kemarin, Hayate ulang tahun. Ayo, mau sampein apa ke Hayate?😁

Terima kasih sudah membaca!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro