Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#15 Pertemuan Tak Terduga

🎶 Pusakata - Jalan Pulang
Ed'coustic - Istikharah Cinta

🥀🥀🥀

Malam itu, Naura sedang duduk santai di meja belajar, sambil mendengarkan lagu-lagu bergenre folk. Menurutnya, folk music itu easy-listening dan lirik lagunya penuh makna, contohnya saja lagu-lagu milik Pusakata yang divocalisi oleh Mas Is. Indah sekali deretan kata yang ia ciptakan, di mana di setiap lagu punya cerita tersendiri dan makna yang berbeda-beda. Hal itulah yang membuat Naura menyukai karya-karyanya yang kini sedang menjangkiti dan dinikmati oleh anak muda zaman millenial.

Sambil membaca buku "Dunia Sophie" yang bergenre filsafat, Naura sampai lupa waktu dan membuatnya telat makan malam. Alhasil, perutnya bereaksi tanpa rencana dan tanpa bisa ditunda. Perih sekali rasanya. Spontan, ia pun menutup bukunya lalu meminum segelas air yang tersedia di atas meja.

"Sssh!" ringisnya seraya meremas baju tepat di bagian perut yang terasa perih. Ya, maag-nya kambuh dan itu ulahnya sendiri. Padahal Ibu sudah mewanti-wantinya untuk menjaga kesehatan dan selalu makan tepat waktu.

Tak lama kemudian, suara ketukkan pintu terdengar dari luar kamarnya. "Naura, Bude masuk boleh, ya?"
"Boleh, Bude, masuk aja," ucap Naura dengan sisa tenaganya. Tubuhnya semakin terasa lemas seiring dengan rasa perih yang menyerang lambungnya.

"Ya Allah, Naura! Kamu kenapa tho, Nduk?" Bude Sari terlihat begitu panik kala melihat Naura terbaring di kasur sambil meringkuk dan meringis, menahan perih. "Maag-mu kambuh lagi, Nduk? Sek, yo. Bude tak buatkan ramuan nyeri lambung dulu," lanjutnya sambil mengelus-elus puncak kepala Naura.

Tujuh menit kemudian, Bude datang sambil membawa secangkir jamu kunyit asli di atas sebuah nampan. Kemudian, ia pun duduk di tepi kasur sambil menyodorkannya pada Naura.

"Terima kasih, Bude," tutur Naura sambil merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada bagian dipan kasur, kemudian barulah ia meneguk jamu yang Bude racik itu.
Bude Sari mengangguk sambil tersenyum hangat. "Ya sudah, sekarang kamu istirahat saja, ya, Naura."
"Iya, Bude," jawab Naura sambil tersenyum tipis karena perih di ulu hatinya masih terasa.

Kemudian, Bude mematikan ponsel Naura yang masih memutarkan sebuah lagu, dan segera keluar dari kamar kost gadis itu.

🥀🥀🥀

Begitu Bude Sari keluar dari kamar kost Naura dan hendak berjalan ke rumahnya, tiba-tiba saja pagar terbuka dan muncullah seorang pria berjaket tracktop Filla yang warnanya adalah perpaduan antara putih, navy, dan merah.

"Assalamualaikum, Bude?" sapa Naufal sambil tersenyum syarat menghormati dan sopan santun.
"Wa'alaikumsalam warahmatullah. Nak Naufal mau cari Naura, ya?"
Naufal tersenyum gugup. "Iya, Bude. Nauranya ada?"
"Ada tapi Naura sedang sakit. Maag-nya kambuh lagi. Biasa... karena telat makan. Baru aja Bude ngasih dia jamu kunyit buat maag," tutur Bude. "Mau jenguk sebentar? Boleh, mari," lanjutnya.
Naufal mengangguk lantas mengikuti langkah Bude dan masuk ke dalam kamar kost Naura.

Senyap sekali. Hanya terdengar suara jarum jam yang terus beralih dari satu nomor ke nomor yang lain. Naura pun sudah tertidur lelap setelah meminum jamu tradisional tadi. Dan sepertinya obat herbal itu manjur.

"Udah tidur, Bude," bisik Naufal.
Bude Sari mengangguk. "Iya, mungkin kelelahan karena tadi habis jalan-jalan."
"Sama siapa, Bude?" Naufal tampak penasaran.
"Mmm... siapa, ya, namanya," tutur Bude sambil mengingat-ingat. "Ah, iya, namanya Bara, Nak," tandasnya yang berhasil membuat hati Naufal mencelos, kecewa.

"Ya sudah, jangan lama-lama, ya, Nak Naufal. Ibu tunggu di luar," kata Bude lalu melenggang pergi keluar.

"Naura.... Kamu pintar banget, sih, buat aku secemas ini," ucap Naufal dalam hati sambil duduk di tepi kasur, tempat Naura tertidur pulas. Lantas, ia raih sebelah tangan gadis itu 'tuk ia elus-elus dengan penuh perhatian. Kekhawatiran pun begitu kentara di wajah tenangnya nan mendamaikan hati itu.

"Lekas sembuh, ya, Naura. Aku rindu suara tawa dan senyuman indah yang terukir di bibirmu. Aku rindu kamu dan semua tentangmu," bisiknya pelan lalu dengan terpaksa ia harus meninggalkan Naura setelah mengecup kening gadis itu tanpa membuatnya terusik.

Meskipun gelisah dan sebentuk kekhawatiran masih melanda bumi hatinya, dengan berat hati ia pun pulang ke rumah seusai berpamitan pada Bude Sari.

"Semesta, tolong dengarkan pernyataanku! Dan jika bisa, kumohon catat saja apa yang aku ikrarkan ini diantara bintang dan rembulan yang menyinari kegelapan malam." Naufal berteriak di sebuah taman sepi yang sudah ditinggalkan pengunjungnya karena udara dingin malam yang kian menusuk.

Kepalanya menengadah ke atas, mengarah ke hiasan langit malam yang tengah memamerkan keindahan kilaunya. "Gulitanya malam menjadi saksi bisu, bahwa aku benar-benar mencintainya. Tolong catat ini, ya, Semesta! Aku tidak main-main. Hatiku sungguh telah terjatuh pada hati baiknya, dan aku sudah yakin, bahwa aku akan membahagiakannya sekuat yang kubisa."

Lantas ia menunduk dan menatap rumput hijau yang diinjaknya namun masih ada satu hal yang mengganjal di langit-langit benaknya. Ialah tentang cara terbaik 'tuk mengekspresikan cinta tulus yang telah tumbuh di lubuk hatinya. Bagaimana caranya? Harus dengan cara apa ia mengungkapkannya?

Naufal teringat pada sebuah kutipan yang dulu pernah ia baca dalam novel. Bunyinya kira-kira seperti ini, "Puncak tertinggi dari fase mencintai bukanlah mengikhlaskan tapi menghalalkan." Dari situ, pikirannya bak membentuk sebuah paralel yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Misalnya, intisari kajian-kajian Islam terkait cinta dan pernikahan yang banyak dibahas ustaz-ustaz termasyhur macam Ustaz Abdul Somad, Ustaz Hanan Attaki, dan Ustaz Adi Hidayat.

🥀🥀🥀

Kala azan subuh berkumandang di surau-surau, seperti biasa Naufal terbangun dari tidur lelapnya. Kini, tiada lagi kebingungan apalagi keraguan di lubuk hatinya. Tidak seperti semalam. Ia betul-betul galau harus bagaimana untuk meluapkan perasaannya. Sampai akhirnya, ia mendapatkan petunjuk untuk memantapkan hati.

Setelah berwudhu, ia pun bergegas menuju surau terdekat rumahnya untuk menunaikan ibadah shalat subuh berjamaah. Udara di pagi buta pun terasa sangat sejuk, hingga merasuk ke sanubari. Sungguh tiada kedamaian yang hakiki selain di kala sepertiga malam dan saat-saat menjelang shalat subuh. Tidak ada hiruk-pikuk manusia dan keduniawiannya karena mereka masih betah berbungkus selimut hangat.

Padahal dalam azan subuh tertera sebuah peringatan bagi orang-orang beriman yang berpikir, bahwa shalat itu lebih baik daripada tidur. Karena apa?

Karena shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang shalatnya bagus, maka akhlaknya pun adalah cerminan dari sembahyangnya itu. Dan minimal, saat seorang anak Adam maupun Hawa sedang melakukan shalat, minimal Allah akan hadirkan ketenangan di lubuk hatinya. Bahkan shalat itu MaasyaaAllah banget. Luar biasa juga manfaatnya. Selain sebagai obat berkat ada Kalam Allah di dalamnya, shalat juga merupakan jembatan penghubung antara makhluk dan Yang Maha Menciptakan: Allah Azza Wa Jalla.

Namun anehnya, tatkala Naufal mulai memasuki pekarangan surau, ia melihat pemandangan yang tidak biasa. Biasanya, sandal para jamaah tidak sebanyak saat ini. Lihat saja, terdapat lima jajar sandal yang berbaris rapi di bawah tangga, tepat di dekat batas suci. Ada apa ini? tanyanya dalam hati.

Berhubung rasa penasaran yang telanjur tinggi, Naufal pun melepas sandalnya lalu masuk ke dalam surau. Di sana, tampak para jamaah sedang shalat tahiyatulmasjid sebanyak dua rakaat. Tidak lama kemudian, terdengar suara seorang ustaz yang sudah tidak asing lagi di telinga pria berpeci hitam itu. Sejenak ia terpana, masih merasa setengah percaya.

Ustaz tersebut meminta para jamaah untuk merapatkan shaf sebelum shalat. Dan selepas iqamah berkumandang, shalat subuh berjamaah pun berlangsung dengan begitu khidmat, tenang, dan khusyuk. Lantunan ayat suci Alquran yang dibacakan sang imam pun begitu menentramkan qalbu.

Usai tahiyat akhir dan salam, sang ustaz pun memulai dakwahnya dengan mengucapkan kalimat salam kepada seluruh jamaah. Doa singkat pun disisipkan sebelum beliau mulai membahas inti ceramahnya. Ya, sebab doa adalah senjatanya orang mukmin. Doa bisa merubah segalanya walaupun tetap yang menentukan adalah Dia, satu-satunya Yang Maha Kuasa.

"Masyaallah! Mumtaaz, semua jamaah di sini! Bagus, pertahankan semangat shalat subuh berjamaahnya. Semoga seterusnya shaf di surau ini akan terus penuh seperti saat ini, biar berkah.... Mari kita galakan gerakan shalat subuh berjamaah di tiap-tiap surau yang ada di Yogyakarta. Semoga antum sekalian istiqamah. Aamiin Ya Rabb," tutur Ustaz Salim A. Fillah. Notabene-nya beliau adalah seorang penulis bergenre Islami yang begitu menggugah iman dan mengetuk pintu hati.

Naufal sungguh-sungguh terkesima pada sosoknya. Ia masih tidak menyangka, akhirnya ia bisa satu majelis dengan Ustaz Salim. Padahal biasanya, ia cuma bisa menonton video-video dakwahnya di platform digital. Pria berbaju koko coklat itu merasa beruntung dan bersyukur pula sebab mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka. Ya, menurutnya bertemu dan berkumpul dengan orang-orang shalihah adalah sebuah rezeki yang tidak bisa dibayar oleh apapun.

"Coba ana mau tanya dulu sama antum semua. Cunghand yang masih jomblo? Afwan, ralat; maksud ana singlelillah. Menurut ana, kata 'jomblo' itu terlalu jahat bagi penyandangnya," tutur Ustaz Salim dengan gaya khasnya.
Mayoritas jamaah mengacungkan tangannya ke udara sambil saling melirik ke kanan-kiri. Ada pula yang tersenyum lebar sambil berbisik ke teman di sebelahnya. Naufal pun jadi salah satu diantara para pemuda yang mengaku masih bujangan alias belum menikah.
"Pertanyaan selanjutnya adalah 'faktor apa yang membuat antum betah jadi jomblo?'. Berdasarkan survey yang telah ana lakukan di beberapa tempat kajian, kebanyakan jombloers sebenarnya tidak betah jadi jomblo. Justru mereka ingin segera menikah tapi kembali lagi pada garis takdir, bahwa jodoh itu rahasia Ilahi. Misalkan kita sudah mantap berniat untuk menjalankan Sunnah Rasulullah namun bila belum saatnya, apalah daya. Kita sebagai makhluk fana cuma bisa buat wacana, dan yang menentukan tetaplah Yang Maha Esa.

Namun janganlah berburuk sangka pada ketetapan-Nya, di saat kita terus berdoa tapi belum dikabulkan juga. Husnudzan saja. Mungkin Allah ingin menguji seberapa kuat kesabaran di qalbu kita. Dan ingatlah, setiap ujian pasti akan berakhir. Derajat kita di sisi Allah pun akan meningkat pesat apabila kita tetap konsisten bersabar dan terus bertawakal pada-Nya," terang Ustaz Salim dalam sesi dakwahnya.

"Dalam kasus lain, banyak pula jombloers yang betah jadi bujangan karena mereka mengaku secara terang-terangan, bahwa mereka belum siap menikah. Belum terkumpul finansialnya lah, belum dapat restu, inilah-itulah.... Majemuk sekali penyebabnya. Akan tetapi, kuncinya cuma satu. Ialah perbaiki niat.

Bukankah setiap amalan tergantung pada niatnya?

Nah, sekarang kita semua sudah tahu, bahwa niat itu sangatlah penting. Dan dalam hal pernikahan, niat jadi salah satu faktor paling krusial. Pasalnya, niat akan sangat menentukan langkah kita ke depan sebab ada tujuan yang harus dicapai. Maka, apabila niatnya sudah mantap, tinggal gencarkan berdoa dan berusaha." Soal pernikahan, Ustaz Salim memang juaranya karena ia pun sudah merilis buku-buku tentang pernikahan. Hebat sekali beliau. Selain menyiarkan agama Islam lewat ceramah-ceramah ke seluruh pelosok di bumi Pertiwi, beliau juga menulis sebagai sarana dakwahnya. Ya, dakwah bil haal.

"Afwan, Ustaz, ane izin bertanya. Sebagai laki-laki muslim, jatuh cinta yang sesungguhnya itu bagaimana, sih, Taz? Dan untuk menghindari maksiat, cara terbaiknya bagaimana?" tanya seorang jamaah yang duduk di shaf terdepan, tepat di hadapan Ustaz Salim yang tadi mengimami shalat subuh berjamaah. Kala itu, Ustaz Salim memberikan keleluasaan bertanya untuk siapa saja. Barangkali masih ada beberapa poin yang kurang paham sehingga mengusik pikiran.

Ustad Salim mengangguk sambil tersenyum hangat. Ia menjawab, "Tak bisa dipungkiri, kita sebagai manusia yang punya perasaan tidak bisa lepas dari kata 'cinta'. Mau sekuat apapun kita menampiknya, perasaan itu tetap tidak bisa dihindari. Karena cinta adalah fitrah sekaligus anugerah terindah dari-Nya.

Bahkan sebelum kita menangis saat lahir ke dunia, sang pencipta skenario terbaik telah menetapkan siapa jodoh yang kelak akan bersanding dengan kita. Akan tetapi, bukan berarti jodoh tidak bisa diperjuangkan. Justru bisa, sangat bisa. Asalkan kita dekati dulu sang Pemilik Hatinya; Allah.

To the point saja, jatuh cinta yang sesungguhnya seyogyanya adalah perasaan yang meningkatkan rasa mahabbah dan keimanan kita pada Allah. Bukan cinta yang memperbudak hati, membabi-buta, dan membutakan mata nurani kita. Jikapun ada cinta yang seperti itu, itu hanyalah sebentuk fana yang menipu. Sebab cinta sejati yang berasal dari Allah akan menuntun langkah kita ke arah kebaikan bukan kemaksiatan. Dan sudah jelas, cara terbaik untuk menghindari maksiat adalah menikah, dan berpuasalah jika belum mampu menikah."

Setelah kajian itu selesai, Naufal pun mendapat sebuah kesempatan untuk bersalaman langsung dengan Ustaz Salim A. Fillah. Ia begitu senang dan bersyukur pagi ini. Selain mendapatkan ilmu baru yang tentu saja berfaedah, ia juga mendapatkan informasi perihal mondok di Pesantren yang dulunya adalah tempat Ustaz Salim jadi santri dan menimba ilmu selama bertahun-tahun.

Ya, Naufal berniat untuk hijrah; dari baik menjadi lebih baik. Sebab ia sadar, hidup itu cuma sebentar dan dunia ini fana. Dan tujuan sebenarnya manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah pada Allah dan fastabiqul khoirot. Allah Subhanahu Wa Ta'ala bersabda dalam kalam-Nya nan qudus:

ﻭَﻟِﻜُﻞٍّ ﻭِﺟْﻬَﺔٌ ﻫُﻮَ ﻣُﻮَﻟِّﻴﻬَﺎ ﻓَﺎﺳْﺘَﺒِﻘُﻮﺍْ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺃَﻳْﻦَ ﻣَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍْ ﻳَﺄْﺕِ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﺟَﻤِﻴﻌﺎً ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ
Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al- Baqarah : 148 )

🥀🥀🥀🥀

Bersambung.

Alhamdulillah. ( selesai ditulis pada jam 10:53 siang. 19/04/2019 ) 😇🙏 Syukron katsiir atas support-nya.

🥀🥀🥀

Note:

"Ada cinta yang menuntun kita ke jalan kebaikan, dan ada pula yang sebaliknya. Intinya, bijaklah menata rasa karena itu adalah kuncinya. Bila hatinya baik, maka akhlaknya pun baik."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro