Oha, Akumukairu desu.

Desember sudah berlalu setengahnya dan itu artinya tak terasa RAWS Festival 2019 sudah berlalu dua minggu lamanya. Banyak hal yang secara pribadi aku rindukan, namun ada juga hal yang sama sekali tak ingin aku alami lagi.

Rindu karena setiap hari bisa membuat orang lain terhibur, tak ingin aku alami lagi adalah kegaringan yang sering terjadi.

Setelah sebulan lamanya kalian yang membaca cerita ini digantungin (sian deh lo digantungin) dengan jawaban trivia yang terbit 16 November lalu, kini waktunya aku dengan mengucapkan hamdallah, eh bismillah, akan kasih tau jawaban dari ke-9 pertanyaan. (Nomor 10 kagak karena itu jawaban yang ada di hati pembaca, bukan aku)

1 - 5 kejawab dengan benar semua. Aku sudah duga kalian akan sanggup menjawabnya karena terbiasa terjebak dengan akronim-akronim bangsat yang aku ciptakan. (Dua jari)

6. Andre dan Patra enggak seangkatan. Di Bab "Bocah Sialan" Patra mengutarakan kegalauannya karena disuruh lanjutin S2 oleh ayahnya. Itu artinya, Patra belum lama lulus. Yang benar, Andre dan Patra pernah berada di satu mata kuliah yang sama, terus pada akhirnya main bareng karena tau kalau sama-sama suka ngelepas penat di Kopral. (Jadi, kalo ada yg jawab ada iming-iming Kopralnya, bisa dianggap benar)

7. Sebagian besar dari kalian terkecoh alias terjebak (Mungkin karena mayoritas perempuan yang jawab). Ini serius, waktu nanya sama emak dan beberapa teman bergender perempuan, mereka semua menjawab Marwan sebagai pelaku utama. Dan pas nanya sama babe, eh ditinggal sholat ke masjid dan akhirnya enggak dijawab, jadi ya udahlah.

Nah, penyebab Herlio tersinggung itu tersangkanya adalah Gerald. Gerald mengeluhkan perihal nyokapnya yang acuh di depan Herlio yang notabenenya sangat dekat dengan nyokapnya. Laki-laki itu tersinggung ketika apa yang tidak dimilikinya diucapkan oleh orang yang memilikinya, namun tidak menghargainya. Paham, gengs?

8. Nah, ini yang paling kusayangkan. Sebagian besar memandangnya dari sudut negatif. Di Bab "Lebih Baik Tak Punya Sejak Awal" dijabarkan kalau Pak Johan sama dua anaknya mengunjungi makam mantan istrinya. Laki-laki mengunjungi makam mantan istri yang udah berpisah selama belasan tahun lamanya, enggak ada perasaan cinta sama sekali di sana? Enggak mungkin, kan?

Cuma, rasa cintanya Pak Johan ke mantan istrinya kalah besar sama rasa cintanya terhadap Oscar.

Aku lupa siapa, pokoknya ada yang jawab, "Istrinya Pak Jo nyari sponsor." Mungkin terdengar bercanda, namun itulah jawabannya. Sebenernya cerita keluarga Pak Johan ini ada dalam berkas cerita yang batal kutulis. Judulnya, "Kebisuan."

Di dalam berkas itu, ceritanya Wang dan Johan udah nikah, cuma enggak direstuin sama Keluarganya Wang. Sampai Wang dikutuk sama ibunya bakal punya anak yang cacat nanti. Dan, yap, betul kejadian.

Singkat cerita, bakat Oscar mulai kelihatan. Tapi, mereka terkendala biaya alias modal buat Oscar jadi pelukis. Jadi, dari kecil Oscar dibully sama temen2nya dan bahkan Lucas pun ikut ngebully juga karena ngerasa diperlakuin enggak adil (tapi, nanti Lucas nyesel sampe akhirnya sayang banget sama Oscar). Itulah kenapa Oscar diarahin jadi pelukis, karena kedua orang tuanya enggak mau nyekolahin Oscar lagi (Dibully terus, kasian).

Dan udah pasti kalian bisa tebak, Wang nemu jalan bagaimana anaknya bisa punya masa depan. Wang coba balik ke keluarganya untuk minta pertolongan. Wang pun dapet pertolongan, tapi syaratnya Wang harus mau nikah sama laki-laki yang dipilih sama orang tuanya. Pada akhirnya, Wang dan Johan pun bercerai dan hidup berpisah, namun saling berdampingan ngejaga anak kembar mereka.

Jadi, udah paham, kan? (Maap panjang, biar paham soalnya, hehehe)

9. Ini ada di kerangka Kopral yang kubuat, jadi kutunjukkin aja semuanya sekalian :D

Biodata Lengkap Lima Pejuang Skripsi

Andre Ginting Leandro Pascal
- TTL : Surabaya, 12 Maret 1994
- Gol. Darah : O aja
- Status : Belum ada yang minat
- Tinggi : 180 cm
- Berat Bersih : 72 kg (Paling berat dosanya)
- Hobi : Tidur di kala banyak kerjaan, main di kala banyak tugas, mandi di kala cuaca dingin, datang ke konser di kala tiket gratis dan datang ke Kopral di kala tak ada yang membutuhkan keberadaannya.
- Anak tunggal dari dua bersaudara

Gerald Lingga Setoadji
- TTL : Yogyakarta, 17 Januari 1997
- Gol. Darah : Biru
- Status : Nunggu Clara lulus dulu
- Tinggi : 176 cm
- Berat Bersih : 65 kg
- Hobi : Berselancar di sosmed sampe mirip sama matanya panda, chattingan sama Clara (kewajiban yang perlahan jadi hobi), dengerin musik yang lagi hype, main bowling sama bapak tercinta, dan hinggap di Kopral kapanpun.
- Anak pertama dari dua bersaudara (Adiknya Gerald ikut emaknya. Tadinya mau kumunculin, cuma tiba-tiba aja hujan lebat. Pertanda buruk, kan, berarti?)

Herlio Kolonel Mesaya Salampessy
- TTL : Jakarta, 28 Februari 1997
- Gol. Darah : B aja
- Status : Sedang mencari perempuan yang bisa diajak main catur dalam segala cuaca.
- Tinggi : 181 cm (Paling tinggi pahalanya)
- Berat Bersih : 70 kg
- Hobi : Main catur, nonton anime (ketularan Marwan), dengerin musik (Metal, Rock, Punk, & Dubstep), acuh tak acuh, dan muncul di Kopral saat spot main caturnya ditempatin duluan sama orang.

Marwan Danu Fakhrian Fatur
- TTL : Bandung, 5 Februari 1997
- Gol. Darah : A-+ (Dibaca, A Kurang Lebih)
- Status : Sedang mencari perempuan yang tidak sebadai kakaknya. Alim, namun melelehkan hati.
- Tinggi: 172 cm
- Berat Bersih : 58 kg (Paling tipis hawa keberadaanya)
- Hobi : Nularin semua orang buat ikut nonton anime, otaku garis menengah, dengerin musik klasik, menulis (kebanyakan fiksi fantasi), dan menahan pendapat serta argumentasi di saat Kopral gaduh karena alasan abstrak.
- Anak kedua dari dua bersaudara.

Okan Danggasa Ailan Yama
- TTL : Jakarta, 21 Januari 1998 (Waktu SD pinter parah sampai diterima meski belum umurnya, tapi pas tua ....)
- Gol. Darah : AB
- Status : Malas Mencari
- Tinggi : 170 cm (paling rendah tinggi tukang keringnya)
- Berat Bersih : 70 kg (Dampak mager, tapi doyan ngemil)
- Hobi : Tidak mencampuri urusan orang lain, tidur saat dosen mulai menceritakan pengalaman hidupnya, pengabdi sksd (sistem kebut se detik), dengerin musik (J-rock, K-rock, semua yang ada rock-nya), dan muncul di Kopral hanya pada saat di summon. ("Kan, Kopral." | "Otw.")

Gimana? Apakah jawaban kalian bener aja, nyerempet bener, nyenggol salah, atau salah banget? Yang mana, hayo ...?

Terima kasih buat kalian yang udah berpartisipasi untuk mengikuti Kuis Trivia di 16 November kemarin. Jawaban kalian ada yg bikin aku ketawa, engga tau harus ngomong apa, dan bahkan agak sedih (karena garing sekali lagi).

Semoga kita ketemu kembali di karya lain, di mana kita bisa saling berbagi tawa lagi. Aamiin :)

Info khusus: Mudah-mudahan dalam waktu dekat aku bisa mulai update "Kawanan Bangsat", sequel dari Kopral. Kerangkanya udah ada, tinggal mulai nulisnya aja. Terus ceritanya kayak apa? Liat nanti aja, hehehe.

Info tambahan: Inget lho, ya, 'Mudah-mudahan' artinya belum pasti. Jadi, jangan todong aku dengan gergaji mesin kalo enggak di up-up :(

Satu lagi: Jangan suruh aku untuk merealisasikan cerita lika-liku Keluarga Pak Johan yang kujabarkan di atas. Please, itu hanyalah salah satu cerita yang ingin kunikmati hanya untuk diriku sendiri. Atau bahasa mudahnya, aku enggak mau melihat komentar apapun dari orang lain perihal cerita itu. Karena argumentasi seseorang kadang membuat cerita yang kutulis kehilangan makna yang sebenarnya. Dan aku enggak mau itu terjadi di cerita itu.

Sekian, salam middle hot dariku.

- Maap, Panjang Banget -