5. Patah Leher
Beberapa helai rambut hitam panjang berbau harum mengenai pundak Andre yang bidang. Gadis berparas anggun, baru saja melewati Andre sambil membawa segelas plastik es kopi susu. Pandangan Andre pun terus berpusat memandangi gadis yang tak menoleh sedikitpun padanya itu. Hanya menunggu waktu sampai leher Andre patah, karena tak kunjung dia putar balik. Hingga pada akhirnya, tembok Kopral pun menyadarkannya.
“Sialan. Siapa sih yang naro tembok di sini?” ujar Andre kesal.
Gerald yang berjalan bersama Andre, puas menertawakan tingkah bodoh Andre itu.
Keduanya pun masuk ke dalam Kopral, lalu duduk bersebelahan.
“Es kopi susu, Pak Jo,” ucap Andre dengan tersenyum semringah.
“Tumben lu mesen itu. Ada angin apa?” Pak Johan pun menatap Andre heran.
“Lagi pengen aja,” jawab Andre dengan kedua alisnya yang naik sejenak.
Pak Johan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, merasa jijik dengan ekspresi wajah Andre yang terlihat sok tampan.
Tiba-tiba saja, tak ada angin, tak ada badai, Gerald menyodorkan ponselnya ke hadapan Andre. Dalam ponsel Gerald, terpampang Instagram milik gadis yang baru saja berpapasan dengan mereka tadi. Sontak, Andre pun gembira bukan main.
“Lo punya Instagram-nya? Gila, kenapa enggak bilang?” Andre melihat-lihat foto yang ada di Instagram gadis itu dengan sangat antusias.
“Dia mahasiswa baru. Udah semester dua sekarang. Jurusannya sama kayak cewek gue, tapi … saran gue sih, janganlah, Ndre.” Gerald menepuk pundak Andre dan menatapnya dengan serius.
“Emang kenapa?” tanya Andre heran bercampur penasaran.
“Namanya jelek. Lo nanti bakal diejek anak-anak kalo sampe pacaran sama dia."
Andre pun meletakkan ponsel Gerald, kemudian menatapnya balik dengan serius.
“Emang namanya siapa?”
“Karima Indah Pelangi,” jawab Gerald mengambil ponselnya kembali dari sisi Andre.
“Sialan … nama bagus gitu, lo bilang jelek?” Andre terlihat bingung karena tak tahu apa yang jelek dari nama sebagus itu.
“Bagus emang, tapi kalo lengkap. Kalo namanya disingkat, jadinya, ‘Kain Pel’.”
Trabble: 297 Kata
11519
Peringatan: Cerita di atas hanyalah candaan antar lelaki yang biasanya tak diketahui oleh perempuan. Tidak bermaksud menyindir, apa lagi merendahkan suatu nama. Jika ada kesamaan nama, Saya harap untuk bisa memahaminya, karena itu bukanlah unsur kesengajaan dan hanya sebatas kebetulan semata. Yang terpenting, ingatlah kalau cerita ini hanyalah sebatas lelucon. Jadi, lemesin aja, ya? Terima kasih:)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro