3. Bocah Sialan
Jam sepuluh pagi. Pak Johan tengah membaca koran yang dibelinya seharga tiga ribu rupiah. Ekspresi merengut tergambar di wajahnya. Wajar saja, saat ini Kopral sepi layaknya hati seseorang yang tidak punya pacar selama sepuluh tahun.
Namun, suasana menyedihkan itu pun pecah begitu sesosok laki-laki berkepala pelontos masuk membawa tas hiking di punggungnya. Karena postur badannya yang besar, kursi panjang yang baru saja didudukinya pun sedikit meleyot, seakan ingin mengajukan Surat Pengunduran Diri sebagai kursi panjang.
Laki-laki itu meletakkan tasnya di samping, kemudian tertunduk menghela napasnya. Namun, keberadaannya itu tak disadari oleh Pak Johan yang masih fokus dengan korannya.
“Pak, kopi item satu jangan pake gula.”
Sontak, Pak Johan pun terkejut, sampai mengelus-ngelus dadanya.
“Gila lu, Patra! Mau bunuh gua, lu? Tiba-tiba nongol enggak pake salam.” Telunjuk Pak Johan menunjuk-nunjuk kening Patra yang lebarnya selapangan bola.
“Maap, Pak Jo. Namanya juga lagi kalut.”
Pak Johan pun membuat kopi hitam sesuai dengan pesanan Patra, kemudian memberikannya dengan agak kasar karena masih kesal telah dibuat jantungan olehnya.
“Kopi, muka, sama sepetnya. Kenapa sih, lu?”
“Bokap pengen gue lanjutin S2. Gue engga mau. Pengennya langsung kerja, terus nyari perempuan yang tepat, nabung, nikah, bikin anak, hidupin keluarga, anak nikah, punya cucu, mati, kelar.” Patra pun menyeruput pelan kopi hitamnya yang terasa pahit.
“Terus lu lagi kabur nih ceritanya? Sampe bawa tas buat naik gunung gini. Mau ngungsi ke gunung lu?”
Patra membuka tasnya, mengeluarkan beberapa gulungan kertas karton, kemudian memberikannya kepada Pak Johan.
Pak Johan pun membuka salah satu kertas karton itu. Alangkah terkejutnya dia begitu melihat tulisan di karton itu yang berisi, “Patra engga mau ambil S2! Maunya langsung kerja!”
Sontak, Pak Johan pun memukul Patra menggunakan kertas karton yang sudah digulung olehnya.
“Bocah sialan. Udah S1, tapi kelakuan kayak anak SD.”
Patra terdiam, menyeruput kembali kopi hitamnya.
Trabble: Pas 300 kata
11319
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro