25. Suami Siaga
Melangkah kaki untuk pertama kalinya,
setelah berbulan-bulan lamanya absen.
Datang menyandang status yang berbeda.
Patra.
Laki-laki berkepala plontos,
yang kedatanganya selalu disertai masalah.
Pak Johan sudah geleng-geleng kepala,
dapat membaca tujuan kedatangan makhluk kasat mata itu.
“Kopi item engga pake gula, kan?”
Patra mengangguk,
duduk perlahan di kursi,
menundukkan kepala,
menatap meja.
Selang lima menit,
kopi bertatakan piring kecil,
mendarat tepat di hadapan Patra.
“Kenapa lagi, Patra?
Lu udah nikah.
Udah jadi kepala keluarga juga.
Malu sama anak-anak yang lain.
Udah dateng ke nikahan lu,
ngasih doa beserta amplop,
ujung-ujungnya lu masih begini.”
Patra menatap balik Pak Johan.
“Isi amplop mereka berlima juga enggak ada gunanya,
‘Anda belum beruntung’
‘Silahkan coba lagi’
‘Kasbon dulu’
Yang dua lagi isinya foto copy KTP.
Untung yang buka gue semua,
coba kalo Renata yang buka,
Bisa diiris tipis, terus dijadiin perkedel mereka.”
Patra geleng-geleng kepala,
menyuruput kopinya kemudian.
“Yaudah,
sekarang, jelasin aja langsung apa masalah lu.”
Patra terdiam.
Helaan napasnya berat,
seakan masalah kali ini,
Jauh lebih berat dibandingkan sebelumnya.
“Gue enggak nyangka, Pak Jo.
Ternyata, jadi suami itu enggak gampang.
Apalagi, di jaman serba cetar membahana ini.”
Pak Johan yang kini bingung.
Mencoba memahami perkataan Patra,
namun tak kunjung mengerti juga.
“Maksudnya?”
Patra mengambil dompet,
mengeluarkan secarik kertas dari dalamnya,
lalu memberikannya kepada Pak Johan.
Pak Johan memakai kacamatanya,
membaca isi kertas itu.
“Astaga …
ini binik lu semua yang belanja, Patra?”
Patra menganggukkan kepala pelan,
mengecap bibirnya yang agak basah karena kopi.
“Skincare,
primer,
foundation,
concealer,
blush on,
bedak,
macam-macam eye,
mascara,
lisptik,
brushmake up dan keluarganya.
Semuanya enggak ada yang murah, Pak Jo.”
Pak Johan melakukan apa yang dia bisa.
Menepuk-nepuk pundak Patra,
sampai menemaninya melamun.
Dari situ,
Pak Johan bersyukur.
Bersyukur karena tidak mempunyai anak perempuan.
Karena menjadi ‘Cetar’ itu ….
Mahal banget, Sis.
Trabble: 300 kata
112519
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro