22. Kebal Mulai Besok
Oscar berlari,
dan terus berlari.
Hingga tak sadar,
persimpangan jalan ada di hadapannya.
Oscar membungkuk.
Mengatur napas,
memegang dadanya,
sesak.
Bukan lelah,
tapi sakit.
Sakit yang sulit dijelaskan,
sakit yang sulit digambarkan.
Hatinya patah,
retak,
hampir terbelah,
disebabkan virus bernama,
kecewa.
Oscar tenggelam.
Tenggelam dalam luapan memori yang telah dilupakannya.
Senyuman ibunya terlihat.
Bersembunyi di balik ingatan-ingatan lain.
Hati Oscar bergetar.
Dengan cepat dia bangkit,
berdiri tegak kembali semangat.
Namun,
dunia menghunuskan lagi pedang tajamnya.
Pedang yang biasa diberi nama,
Realita.
Tatapan mata Oscar membelalak,
melihat ke arah depan,
laki-laki dan wanita bergandengan tangan,
mesra.
Melewatinya begitu saja.
“Karima ….”
Sesak,
Sakit,
Pedih,
Semua berkumpul lagi dalam satu titik.
“Itu yang namanya, ‘sakit hati’, Kar.”
Oscar terkejut,
menoleh ke samping kanannya.
Herlio sang pahlawan sudah datang.
“Kabel data gue ada di Andre, mangkanya gue balik lagi.
Naik.
Balik ke Kopral sama gue.”
Oscar mengangguk,
menaiki motor Herlio tanpa banyak bertanya.
Herlio memacu motornya pelan,
bermaksud menghibur sang pejuang cinta yang tengah sakit hatinya.
“Kadang, cinta itu rasanya menggelitik.
Kita bisa ketawa hanya karena alasan kecil.
Tapi, kadang cinta juga rasanya membakar.
Hal-hal kecil bisa bikin amarah kita memuncak.
Cinta itu banyak rasanya, Kar.
Kecewa salah satunya.
Nyokap gue bilang,
‘Untuk menunjukkan sosok yang lebih baik,
Allah mematahkan hati kamu.’
Sakit emang,
tapi kita perlu menderita, Kar.
Supaya besok,
kita kebal.”
Oscar terdiam.
Air matanya tengah mengantre,
siap untuk diluncurkan.
Tapi, Oscar menahannya.
Tak keren jika laki-laki menangis karena alasan sepele.
“Lagian, ‘Kain Pel’ juga udah nemu jodohnya kayaknya.
Edgar Lambert Illanio Temmy, ‘Ember Item’.
Serasi, kan, mereka?
Anaknya kalo cewek, Carla Bella Olivia.
Kalo cowok, Carlo Bastian Oliver.
‘Carbol’.”
Herlio tertawa kecil,
Oscar tertawa di dalam hatinya.
Mereka sampai di Kopral.
Rumah ketiga mereka.
Sontak,
semua langsung memeluk Oscar dan Herlio.
“Lepas, bangsat ….”
De Javu.
Trabble: 298 Kata
112219
"Sampai Tema 25 nanti, kira-kira isinya akan seperti ini. Baru pertama kali nyoba. Jadi, maaf kalo banyak salah dan kurang pas penulisannya."
- Salam Sayang dari aku yang selama ini kamu cari -
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro