20. Blunder Fatal
Jumat siang pasca ibadah wajib laki-laki Muslim, Marwan dan Herlio baru saja kembali dari Masjid. Marwan duduk di sebelah kiri Okan, sementara Herlio langsung pulang setelah berpamitan.
Ketiga temannya yang lain sibuk sendiri. Andre mengolah skripsi di laptopnya, Okan asik bermain gim di ponselnya, dan Gerald berselancar di sosial media.
“Gila, ‘Kain Pel’ pacaran sama cowok terganteng di angkatannya. Grup fakultas langsung rame bahas mereka berdua.” Gerald memperlihatkan layar ponselnya kepada tiga sahabatnya secara bergantian.
“Siapa cowoknya?” tanya Okan menoleh Gerald sejenak.
“Edgar. Tau enggak lo, Kan?”
“Santapan besar itu. Edgar bukannya tajir melintir?” Marwan nimbrung.
“Parah,” jawab Gerald geleng-geleng kepala. “Ke kampus aja doi naik Porsche Macan.”
“Woy!” teriak Andre.
Mereka berempat pun terkejut. Untungnya tak ada yang latah.
“Maap kalo ngeganggu lo ngerjain skripsi,” ucap Gerald menepuk pundak Andre.
“Bukan … tuh liat ada yang langsung galau.” Andre menunjuk ke arah Oscar yang tengah berdiri dengan kepalanya yang tertunduk.
Seketika, tatapan mereka berempat terpaku ke arah Oscar. Ungkapan mulutmu harimaumu mungkin sedang terbukti saat ini dan Oscar lah korbannya. Karena ucapannya tak bisa ditarik lagi, Gerald berusaha mendinginkan suasana.
“Kar, nama lo kan Oscar Millanio Johan. Disingkat jadinya, ‘Olahan’. Olahan enggak cocok sama kain pel. Masa kain pel diolah? Diprok-prokin juga enggak bakal jadi apa-apa.”
Oscar pergi begitu saja meninggalkan bukunya. Mereka berempat langsung berdiri karena mau mengejarnya, namun Pak Johan justru mencegahnya.
“Biarin. Biar dia tahu gimana rasanya patah hati.”
Mereka berlima duduk kembali, melanjutkan aktivitas masing-masing yang sempat terhenti.
Brak!
Tubuh mereka berempat tersentak bersamaan saat Pak Johan memukul meja tiba-tiba.
“Kurang ajar lu nyingkat nama anak gua. Kayak nama lu bagus aja kalo udah disingkat. Mau gue sebutin satu-satu?” Pak Johan menatap kesal mereka secara bergantian.
“Ampun, Pak Jo …,” ucap Andre, Gerald, Marwan dan Okan kompak menyerah.
Trabble: 298 Kata
112019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro