Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 30: Kebahagiaan Sang Lisha

Spesial tag: wpdorm


***

"Hai, aku kembali."

Lisha yang mendengar perkataan itupun terkejut. Kedua tangan yang sudah tak lagi terpasang infus pun digunakannya untuk menutup wajahnya sejenak, lantaran kagetnya dia. Gadis itupun tak menyangka tatkala Nia sudah kembali dengan selamat di hadapannya. "Niaaaa!"

Nia pun langsung berlari ke samping ranjang Lisha kemudian memeluk sahabatnya itu. "Lishaaa, aku tak menyangka, aku sudah kembali dan kita bisa bersatu lagii," ucap Nia terharu, di mana air matanya sudah mulai menetes, pertanda bahagia.

"Nia, kok bisa kamu kembali? Siapa yang menyelamatkanmu?" tanya Lisha kemudian. "Soalnya selama aku sakit, aku merasa bersalah karena tak ikut membantu mencarimu ke mana-mana ...."

Nia pun melepaskan pelukannya lalu menepuk bahu sahabatnya. "Ah sudahlah tenang saja. Aku pun tak merisaukan itu. Lagipula, masih banyak kok yang berniat mencariku. Siluman itu sudah mengakui perbuatannya. Beliau mengembalikanku di hadapan beberapa polisi, kak Tari, dan juga pacarku."

"Oalah, bagaimana ceritanya?" tanya Lisha itu lagi.

"Ceritanyaaa sangat panjang. Jadi aku tak bisa memberitahukannya padamu sekarang. Yang penting, kita sudah bersatu kembali, dan dia pun menyerah karena tak bisa lagi menyembunyikan dirinya. Dia sudah ketahuan!" balas Nia girang.

Lisha pun mengembangkan senyumnya. Dia sudah mendapatkan satu kebahagiaannya. Kebahagiaan apa lagi yang Lisha dapatkan? Sekarang giliran Randi yang berbicara. "Sudah ngobrolnya, Nia? Sekarang giliran aku yang ngomong ya."

"Sudah kok," kata Nia singkat.

"Kasihanilah aku, dari tadi aku ingin menuntaskan obrolanku tetapi terpotong sama dirimu," kata Randi di mana dirinya sedikit kesal pada seorang gadis seperti Nia. Lantas, gadis yang dikesali pun langsung mundur dan mempersilahkan sang lelaki untuk mengobrol apa yang dia mau pada sahabatnya sendiri.

Tanpa berbasa-basi lagi, Randi langsung berkata, "Lish, sebenarnya ... aku ...." Dia pun tak melanjutkan perkataannya, sehingga Lisha pun bingung akan apa yang sebenarnya ingin diucapkan oleh lawan bicaranya.

"Ran, kau berkata apa? Aku tak mengerti tahu!" seru Lisha, di mana dirinya ingin agar Randi segera menuntaskan ucapannya tanpa bertele-tele dan gumaman lagi.

Maka, Randi yang diminta Lisha untuk menuntaskan perkataannya itupun segera melanjutkan ucapannya, tak peduli apakah dia mengucapkannya disaksikan oleh orang lain atau tidak. "Lish, sebenarnya aku memendam perasaan padamu. Entah karena apa ... semenjak kita pertama kali bertemu, aku mulai jatuh hati padamu. Soalnya kamu terpesona sih."

"Awww so sweet, ternyata Randi jatuh cinta pada Lis—"

"Shuut! Diam kamu!" seru Randi tatkala dia tak suka jika Nia menginterupsi percakapannya dengan seorang pujaan hatinya. Dia pun juga menutup mulut sang gadis, sementara itu gadis tersebut langsung kesal tatkala dirinya tak diizinkan mengobrol sama sekali.

Segeralah Randi menyelesaikan ucapannya sebelum Nia mulai beraksi untuk menginterupsi percakapannya itu lagi. "Jadi ... maukah ... kau ... menjadi ... pa ... car ... ku?" Lalu, lelaki itupun merasa lega karena sudah mengungkapkan apa yang dia mau kepada pujaan hatinya.

"Astaga!" seru Lisha kaget. Sementara itu, Nia langsung bersorak, tatkala Randi sudah selesai mengungkapkan perasaannya, sekaligus memaksa Lisha untuk menerima Randi di hidupnya.

"Terimalah, Lish! Sungguh, dia benar-benar tulus menyukaimu, yuhuuu!" seru Nia lagi.

Sementara itu, Lisha pun terkejut sekaligus bingung. Ditambah lagi jikalau beberapa orang tiba-tiba saja datang ke ruangan Lisha. Ada Andre, Tayo yang sedang duduk di kursi rodanya untuk sementara, Eza, kak Tari, dan juga Pablo. Untuk yang terakhir ini, Pablo pun bahagia jikalau Lisha telah mendapatkan pengganti dirinya.

"Selamat ya, Lish. Makan-makan ya. Traktir kita semua, karena kau sudah jadian dengan orang lain selain diriku," kata Pablo kemudian.

Tetapi Lisha pun hanya menggeleng-geleng, namun pada akhirnya ... dia ....

"Aku terima kamu apa adanya, Ran. Aku juga suka sama kamu."

"Horeeee!" seru yang lain selain Randi dan Lisha, dengan sangat girangnya. Akhirnya, Lisha pun mendapat kebahagiaan lainnya. Pertama, bertemu dengan Nia, dan yang kedua, jadian dengan Randi.

Seperti apakah kisah cinta Randi dan Lisha? Sebenarnya ini cerita belum berakhir, karena masih ada lagi kisah yang meliputi mereka.

***

The End.

Mind to Vote andComment?    

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro