Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 25: Untuk Kedua Kalinya

Spesial tag: wpdorm


***


"Ya Allah, apa yang harus kita lakukan, Pak? Saya takut tatkala dia bertemu dengan Lisha. Soalnya teman saya itu dirawat di rumah sakit, dan takutnya kedatangannya itu akan memperparah kondisinya, ketika dia bangun nanti ...."

Seperti biasa Randi takut jikalau ada konflik lagi di antara Lisha dengan sang siluman. Maka, lelaki itupun segera berlari meninggalkan kafe, apalagi rasa kekhawatirannya itu semakin menguat sampai sekarang. Sedangkan petugas itupun juga melakukan hal yang sama, untuk mengejar Randi karena dianggapnya belum selesai dalam membahas kasus menghilangnya Nia itu.

"Dik, tunggu! Saya belum selesai bicara padamu!" seru petugas yang tadinya ingin menghentikan Randi karena belum selesai dalam membahas kasus yang sudah lama tak terselesaikan itu.

Tetapi, lelaki itu masih saja berlari tanpa memerdulikan apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya tadi. Hingga sampailah mereka berdua kembali di rumah sakit itu, dan lelaki itupun segera menuju meja resepsionis untuk menanyakan keberadaan manusia yang dimaksud. "Permisi, Bu. Apakah tadi ada pasien baru yang masuk ke sini, setelah teman saya yang bernama Lisha?"

"Ah ... siapa ya, Dik? Sebentar saya cek dulu ya."

Salah seorang petugas yang bertugas di meja resepsionis pun segera mengecek perkembangan baru mengenai pasien yang datang ke rumah sakit itu. Tetapi ternyata ... tidak ditemukan pasien baru tersebut. "Maaf, Dik. Menurut data yang kami terima, pasien terbarunya adalah seorang gadis yang bermasalah pada kakinya."

"Ya ampun ... makasih banyak kalau gitu, Bu," kata Randi pada akhirnya, lalu meninggalkan meja tersebut. Seketika, tatkala juga melihat petugas polisi itu ada di belakangnya, dia berkata, "Apakah Bapak berbohong pada saya?"

"Astaga, Dik. Saya tidak berbohong. Benar adanya itu," jawab petugas itu lagi.

"Tetapi katanya tadi tak ada data pasien terbaru selain kawan saya, Pak," balas Randi, hampir saja dirinya emosi dan menciptakan konflik antara dirinya dengan petugas itu karena perbedaan pendapat yang terjadi di antara mereka.

"Benarkah tidak ada? Kalau begitu mari kita cek ruangannya. Saya tahu dia ada di mana."

Maka, petugas itupun segera melangkah mencari sang siluman itu dengan diikuti oleh Randi. Mereka menemukan sebuah ruangan yang ditunjukkan oleh petugas itu, letaknya di dekat tangga. Keduanya pun langsung masuk ke dalamnya, tanpa permisi. Setelah dilihat-lihat isinya, ternyata ....

"Dia tidak ada di situ. Bagaimana ini Pak?" tanya Randi, di mana dirinya juga merasa sangat gelisah karena sang siluman itu pasti telah dinyatakan kabur dari pengawasan pihak yang berwajib.

Lantas, petugas itupun langsung menepuk jidatnya. Tak menyangka jikalau semuanya ini menjadi serba sulit, karena orang yang seharusnya dimintai pertanggungjawaban ternyata kabur tanpa jejak. Maka, tanpa menjawab pertanyaan Randi, beliau langsung bertanya ke petugas yang kebetulan melintas di depan mereka. "Maaf, Mbak. Tadi ke mana pasien yang ada di sini? Apakah dia kabur?"

"Katanya dia merasa baikan, sehingga dirinya diperbolehkan pulang," jawab perawat itu kemudian.

Maka, emosi Randi pun langsung memuncak. "Bagaimana sih, Mbak? Harusnya dia tak dibiarkan seperti itu ...."

"Sabar Nak. Sabar," kata petugas polisi itu kemudian, seraya mencoba untuk menenangkan Randi dengan elusan di kedua bahu si remaja itu. Sedangkan Randi tak tahu lagi harus berkata apa, tatkala siluman itu telah kabur untuk kedua kalinya. Bagaimana bisa sekarang ini kasusnya cepat selesai, ketika orang yang harusnya diinterogasi ternyata kabur begitu saja?

"Maafkan saya, Dik, Pak. Saya tak ada berniat untuk membiarkan dia keluar begitu saja. Tetapi dia merasa bahwa pelayanan di sini kurang memuaskan, ditambah lagi dianya merasa enak dan tak kenapa-kenapa, makanya saya membiarkannya untuk keluar dari rumah sakit ini," jelas perawat itu kemudian.

Maka, Randi pun berusaha untuk memahami apa yang dikatakan oleh perawat tadi. Hingga tiba-tiba saja ada sesuatu yang mengejutkan, datang dari seorang dokter yang lain. "Sus, ada sesuatu yang terjadi pada pasien di kamar sebelah."

***

To be Continued.

Mind to Vote and Comment?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro