Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 1: Siswa Baru Datang!

Spesial tag: wpdorm

***

Semuanya terasa sangat menghebohkan. Berita di mana seorang lelaki baru datang ke sekolah ternama membuat hampir semua siswi menjerit histeris. Bagaimana mungkin, banyak yang mengidam-idamkan jikalau seandainya lelaki itu akan ada di sisi masing-masing. Namun, bagi mereka yang sudah menyaksikan kedatangan sang lelaki, seseorang akan dianggap sangat ketinggalan zaman jikalau seorang gadis yang bernama Lisha belum mendengar kabar tersebut.

"Lish, kau belum mendengar kabar tentang seorang siswa baru? Kok kau kudet sekali sih?"

Begitulah yang diserukan oleh temannya Lisha yang bernama Nia. Maklum saja, Lisha selama ini sibuk dengan menyalin berbagai tipe soal dan pembahasan yang telah didapatnya ke dalam bindernya. Mengapa? Itulah kebiasaannya sehari-hari, yang sudah diketahui oleh seluruh warga kelas itu.

"Kau tahulah 'kan, aku lagi mencatat, jadi tadi aku tak tahu apa-apa," kata Lisha kemudian.

Maka, Nia langsung menepuk jidatnya seraya menggerutu, "Rasanya aku pengen menubrukkanmu ke dinding, biar tau rasa, Lish. Kau jangan terlalu rajin deh, tapi tetaplah seimbangkan dirimu dengan berbagai informasi terbaru di sekolah kita ini!"

"Memangnya kau kira aku ini benda tahan banting atau apa?" gerutu Lisha balik.

Namun bukannya membalas sahutan dari Lisha, Nia langsung menarik tangan temannya menuju lokasi kejadian. Lokasi yang di mana terdapat segerombolan murid yang mengelilingi seorang lelaki baru yang penuh akan pesonanya. Berbagai upaya dilakukan Nia agar keduanya dapat menyaksikan secara langsung dari dekat akan tampilan fisik dari yang katanya bernama Randi itu.

"Permisi, teman-teman, permisi. Kami mau ketemu orang baru itu," kata Nia, berusaha agar dirinya dan Lisha diberikan jalan untuk bertemu dengan Randi.

Hingga pada akhirnya, sampailah keduanya di dekat Randi. Mata Lisha dan Randi pun bertemu seketika. Di antara keduanya tak ada yang berniat untuk saling menyapa satu sama lain, mungkin karena belum pernah saling ketemu sebelumnya. Sampai-sampai Nia langsung saja menyapa Randi, "Hai, salam kenal ya."

"I ... i ... iya," jawab Randi terbata-bata, sesaat setelah Nia memulai percakapan di antara ketiganya.

Lantas, Lisha pun hanya menggeleng-gelengkan kepala ketika mendengar ucapan Nia dan Randi yang barusan. Hingga beberapa saat kemudian, gadis itupun larut dalam pembicaraan ketiganya. "Salam kenal ya, namaku Lisha. Kalau kamu?"

"Aku Randi. Salam kenal juga, Lish," kata Randi kemudian. Mereka pun kemudian saling berjabat tangan, mendahului Nia yang sedari tadi dialah yang memulai pembicaraan sebelum temannya itu.

Hingga pada beberapa saat kemudian, Randi merasa terkejut karena dirinya mendengar bunyi lonceng, dan dia harus terburu-buru pergi dari kerumunan para siswi yang ada di sekitarnya. Dengan langkah yang cepat, tanpa peduli akan menubruk tubuh para siswi lain atau tidak, lelaki baru itu segera berlari menuju kelas yang telah disediakan untuknya.

Namun dengan tanpa rasa bersalahnya, Nia langsung mengejar Randi meski nantinya mereka akan bolos bersama. Tak lupa pula, gadis itu langsung menarik tangan Lisha agar temannya tak pergi ke mana saja. "Tunggu, ngapain kita kejar Randi? Apa hubungannya dengan kita?"

"Tenang, nanti kau akan tahu sendiri kok, Lish. Jangan khawatir. Aku ingin kita tahu dia ada di kelas mana, jadi nanti ketika pas istirahat, kita tak perlu susah payah lagi untuk mencarinya, benar 'kan?" balas Nia kemudian.

Sebenarnya Lisha tak setuju akan usul tersebut. Tetapi karena Nia bersikeras ingin melakukannya, mau tak mau temannya itu harus menyetujuinya. Keduanya pun melanjutkan perjalanan hinggalah sampai di tempat yang sama dan tak lagi asing bagi Nia dan Lisha.

"Tunggu sebentar ...."

Nia menghentikan langkahnya, meminta Lisha untuk juga melakukan hal yang sama sembari ikut berpikir sama seperti temannya. Apa yang terjadi? Ternyata ... sesuatu hal tentang Randi sudah diketahui oleh kedua gadis tersebut.

"Ngomong-ngomong, apa yang terjadi sekarang?" tanya Lisha kemudian. Sebenarnya Nia ingin langsung menjawab pertanyaan tersebut tetapi dia malah meminta Lisha untuk menyaksikannya sendiri di kelas mereka.

Setelah masuk kelas, ternyata ... Randi ....

***

To be Continued.

Mind to Vote and Comment?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro